7 Petugas Polisi Afghanistan Tewas dalam Serangan yang Disalahkan Pada Taliban

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Tujuh petugas polisi tewas ketika pos pemeriksaan mereka diserang di Afghanistan tengah, kata para pejabat pada hari Sabtu (13/6/2020), menyalahkan Taliban atas serangan itu.

Serangan itu terjadi Jum'at malam di distrik Pasaband di provinsi Ghor, kata kepala polisi distrik Fakhruddin, yang menggunakan satu nama.

"Mereka membunuh tujuh petugas polisi dan melukai satu lainnya. Satu polisi hilang," katanya, seraya menambahkan bahwa tersangka penyerang Taliban telah menyita senjata dan amunisi.

Serangan itu dikonfirmasi oleh wakil gubernur Ghor, Habibullah Radmanish, yang juga menyalahkan kelompok jihadis tersebut.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi beberapa jam setelah empat orang tewas dalam ledakan di sebuah masjid di Kabul selama shalat Jum'at.

Pertumpahan darah terakhir terjadi ketika Taliban dan pemerintah Afghanistan tampaknya bergerak lebih dekat ke arah negosiasi damai yang potensial.

Pembicaraan yang sangat tertunda yang bertujuan untuk mengakhiri konflik diperkirakan akan dimulai setelah kedua belah pihak menyelesaikan pertukaran tahanan yang berkelanjutan, dipercepat setelah gencatan senjata singkat bulan lalu.

Gencatan senjata langka untuk menandai liburan Idul Fitri telah diikuti oleh penurunan keseluruhan kekerasan di seluruh negeri, meskipun pihak berwenang menyalahkan Taliban atas sejumlah serangan dalam beberapa pekan terakhir.

Taliban sebagian besar menahan diri dari meluncurkan serangan besar di kota-kota Afghanistan sejak Februari, ketika mereka menandatangani kesepakatan dengan AS yang dimaksudkan untuk membuka jalan bagi pembicaraan damai dengan pemerintah Kabul. (TNA)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Arab Saudi Revisi Pengaturan Waktu Pembukaan Masjid Untuk Shalat Jum'at Selama Pandemi Corona
• Turki Tolak Gencatan Senjata di Libya yang Diprakarsai Mesir, Sebut Itu Tidak Tulus
• Tentara Bayaran Asing dan Pengusaha Barat 'Tipu' Jenderal Pemberontak Khalifa Haftar 55 Juta USD
• Spanyol Larang Penjualan Peralatan Keamaanan ke Israel Karena Khawatir Digunakan Melanggar HAM
• Pejabat Pro-Haftar: Kami Tidak Akan Pernah Menjadi Musuh Tel Aviv
• Pasukan LNA Perlambat Kemajuan Tentara Pemerintah Libya di Sirte
• HRW: Pembantaian Rabaa Al-Adawiya 'Pembunuhan Massal' Terburuk dalam Sejarah Modern Mesi
• Kepala Patung Christopher Columbus Dipenggal di Boston