Rabu, 12 Jumadil Akhir 1446 H / 13 Juli 2022 21:45 wib
9.661 views
Sembilan Negara Uni Eropa Tolak Penunjukan 'Teroris' Israel Terhadap LSM Palestina
BRUSSEL, BELGIA (voa-islam.com) - Sembilan negara Uni Eropa mengatakan pada hari Selasa (12/7/2022) bahwa mereka akan terus bekerja dengan enam kelompok masyarakat sipil Palestina yang ditunjuk Israel sebagai asosiasi teroris tahun lalu, dengan alasan kurangnya bukti untuk klaim tersebut.
Israel menunjuk kelompok Palestina sebagai organisasi teroris dan menuduh mereka menyalurkan bantuan donor kepada militan, sebuah langkah yang menuai kritik dari PBB dan pengawas hak asasi manusia.
Kelompok-kelompok itu termasuk organisasi hak asasi manusia Palestina Addameer dan Al-Haq, yang mendokumentasikan dugaan pelanggaran hak oleh Israel dan Otoritas Palestina yang didukung Barat di Tepi Barat yang diduduki Israel dan yang menolak tuduhan itu.
Dalam pernyataan bersama, kementerian luar negeri Belgia, Denmark, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Belanda, Spanyol, dan Swedia mengatakan mereka belum menerima "informasi substansial" dari Israel yang akan membenarkan peninjauan kebijakan mereka.
"Jika bukti dibuat sebaliknya, kami akan bertindak sesuai," kata mereka. "Dengan tidak adanya bukti seperti itu, kami akan melanjutkan kerja sama dan dukungan kuat kami untuk masyarakat sipil di oPT (wilayah Palestina yang diduduki)."
Kementerian luar negeri Israel tidak segera menjawab permintaan komentar. Israel mengatakan tahun lalu enam kelompok yang dituduh memiliki hubungan dekat dengan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), yang ada dalam daftar hitam terorisme AS dan Uni Eropa.
Pakar hak asasi manusia PBB termasuk Michael Lynk, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki, mengatakan pada bulan April beberapa penyandang dana telah menunda kontribusi mereka untuk LSM ini sementara mereka menyelidiki klaim tersebut, merusak pekerjaan mereka.
Mereka meminta masyarakat internasional untuk melanjutkan atau melanjutkan dukungan mereka. "Masyarakat sipil yang bebas dan kuat sangat diperlukan untuk mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan untuk solusi dua negara," kata sembilan negara Uni Eropa, Selasa.
Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah 1967. Palestina mencari wilayah untuk negara masa depan. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!