Ukraina Sebut Rusia Kerahkan 52.000 Tentara Dan 270 Tank Di Sektor Bakhmut

KIEV, UKRAINA (voa-islam.com) - Rusia telah mengerahkan 52.000 tentara di sektor Bakhmut, kata juru bicara kelompok timur Angkatan Bersenjata Ukraina pada hari Ahad (17/9/2023), seraya menambahkan bahwa secara total, ada sekitar 150.000 tentara Rusia di arah timur.

“Mereka menempatkan 52.000 personel dan sekitar 274 tank di sana, lebih dari 1.000 kendaraan tempur lapis baja, serta 150 sistem artileri dan lebih dari 120 sistem peluncuran roket,” kata Illia Yevlash seperti dikutip oleh kantor berita negara Ukrinform.

Dia menambahkan, secara umum, Rusia telah memusatkan sekitar 150.000 tentara di arah timur, serta sekitar 1.000 tank, 3.000 kendaraan tempur lapis baja, dan sekitar 1.000 sistem artileri.

Bagaimanapun, Rusia telah berjuang dengan masalah logistik, kata Yevlash, namun ia menambahkan bahwa Rusia “memiliki perlengkapan yang cukup baik di arah Lyman-Kupiansk,” di mana berbagai jenis senjata telah dilaporkan.

Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan pada hari Sabtu bahwa pertempuran paling sengit saat ini terjadi di sektor Bakhmut.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan pada hari Sabtu bahwa di sektor Bakhmut, pasukan Ukraina terus melakukan tindakan ofensif, menghancurkan musuh dan secara bertahap membebaskan wilayah yang diduduki sementara. (Aby)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Muncul Dalam Video Baru Di Tengah Spekulasi Sedang Koma
• Taliban Tahan 18 Anggota Staff LSM Asal Swiss
• Pengadilan Belgia Vonis Anggota IS Yang Bertanggung Jawab Atas Pemboman Brussels Tahun 2016
• UEA Tangkap Enam Orang Karena Selundupkan Captagon Senilai Lebih Dari 15 Trilyun Rupiah
• Walikota Derna Libya Sebut Korban Tewas Dalam Banjir Bandang Bisa Capai 20.000 Orang
• Cendekiawan Muslim Inggris Hilangkan Mitos Tentang Afghanistan
• Setidaknya 50.000 Rumah Runtuh Akibat Gempa Mematikan Di Maroko
• Israel Klaim Temukan 16 Ton Bahan Pembuat Roket Yang Dikirim Dari Turki Ke Gaza, Hamas: Itu Rekayasa