Senin, 16 Safar 1447 H / 11 Agutus 2025 14:51 wib
516 views
Israel Sengaja Bunuh Anas Al-Sharif Untuk Bungkam Suara Tersisa Bagikan Tragedi Sebenarnya di Gaza
DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Kantor berita Al Jazeera menyebut pembunuhan sengaja terhadap jurnalisnya oleh Israel di Gaza sebagai "upaya putus asa untuk membungkam suara-suara menjelang invasi ke Gaza."
Media yang berbasis di Qatar itu mengeluarkan pernyataan setelah Israel secara langsung menargetkan tenda jurnalis di dekat Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, yang menewaskan lima jurnalis, termasuk reporter Al Jazeera Anas Al-Sharif dan Mohamed Qraiqea.
"Tanggung jawab atas serangan ini sepenuhnya berada di tangan tentara dan pemerintah Israel," kata Al Jazeera Senin (11/08/2025).
Pernyataan itu menekankan bahwa banyak pejabat Israel berulang kali menghasut dan menyerukan target terhadap Al-Sharif dan rekan-rekannya.
"Anas Al-Sharif adalah salah satu jurnalis paling berani yang mendokumentasikan kelaparan yang dipaksakan oleh pasukan pendudukan Israel kepada rakyat Gaza. Membungkam suara sebagai bagian dari rencana invasi ke Gaza adalah upaya putus asa," tambahnya.
Al Jazeera menyoroti bahwa pembunuhan ini terjadi di tengah kampanye genosida Israel selama 22 bulan dan tak lama setelah pemerintah Israel mengumumkan rencananya untuk menduduki Gaza.
Media itu juga mencatat bahwa Israel mengakui serangan itu sebagai "tindakan sengaja dan tercela yang langsung menargetkan tenda jurnalis."
Menyebutnya sebagai serangan baru, terbuka, dan terencana terhadap kebebasan pers, Al Jazeera menyatakan: "Tujuannya adalah mencegah suara-suara terakhir yang tersisa di Gaza membagikan tragedi sebenarnya kepada dunia."
"Menuturkan kebenaran telah menjadi ancaman di mata Israel," katanya.
Pernyataan itu menegaskan bahwa pembenaran dan klaim militer Israel adalah palsu dan bertujuan untuk menutupi kejahatan mereka.
Al Jazeera juga menolak tuduhan Israel bahwa Al-Sharif adalah "pemimpin sel Hamas" dan terlibat dalam perencanaan serangan roket ke Israel.
Ditekankan bahwa Al-Sharif sebelumnya menyatakan tidak memiliki afiliasi politik dan hanyalah seorang jurnalis yang berkomitmen melaporkan kebenaran secara objektif.
Mengutuk ancaman dan target Israel terhadap jurnalis, pernyataan itu mengatakan: "Mengatakan kebenaran telah menjadi ancaman di mata Israel, terutama di Gaza, di mana orang-orang berjuang melawan kelaparan."
Al Jazeera memperingatkan bahwa kejahatan Israel yang tidak dihukum hanya mendorong lebih banyak pembantaian oleh kekuatan pendudukan dan menekankan bahwa komunitas internasional harus bertindak. (Aje/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!