Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
13.184 views

Jangan Bersandar Kepada Amal

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.  Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Mengandalkan amal yang sudah dikerjakan dan bersandar kepadanya akan menyebabkan seseorang berbangga diri, merasa puas dan cukup beramal, serta berakhlak buruk kepada Allah Ta’ala.

Amal shalih yang sudah dikerjakan dirasa cukup untuk masuk ke surga sehingga dirinya berhenti beramal. Ia terlalu yakin bahwa amalnya pasti diterima dan akan memasukkannya ke surga.

Terlalu percaya diri semacam ini akan membuat seseorang melihat dirinya sebagai orang shalih dan suci. Seolah-olah sebagai ahli surga yang berjalan di muka bumi. Karenanya, ia merasa tidak butuh lagi kepada ampunan Allah dan rahmatnya. Ia sedikit istighfar dan meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Lebih buruk lagi, ia merasa telah memberikan kepada Allah sesuatu yang berharga dan dibutuhkanNya -Maha Suci Allah dari butuh kepada manusia dan ibadah mereka-. Lalu, seolah-olah, dirinya bisa menuntut kepada Allah bayaran surga atas amal shalih yang sudah dikerjakannya.

Perlu diketahui bahwa Allah tidak butuh kepada ibadah hamba-hamba-Nya. Ketika Allah perintahkan kepada mereka untuk beribadah dan taat maka itu untuk kebaikan mereka. Bukan untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Kuasa, dan Maha Perkasa. Jika Dia menginginkan sesuatu maka akan berkata “Kun” maka ia akan jadi.

Allah berfirman kepada Luqman agar bersyukur. Lalu Allah jelaskan bahwa kebaikan syukur itu kembali kepada orang yang bersyukur. Bukan kepada Allah. Allah tidak butuh kepada syukur hamba.

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Luqman: 12)

Kita tidak pernah tahu pasti, apakah amal-amal ibadah dan ketaatan kita diterima oleh Allah ataukah tidak. Sebagaimana kita juga tidak tahu, apakah amal yang kita kerjakan ini benar-benar ikhlas tanpa ada riya’ dan sum’ah. Seperti itu pula, kita tidak tahu tatacara amal kita benar-benar sesuai kebenaran yang Allah turunkan?

Jikapun amal ibadah yang sudah dikerjakan diterima, maka ia tidak bisa menjamin bahwa amal-amal tersebut terjaga sampai akhir hayat dan tidak terrhapuskan pahalanya.   

Sikap orang-orang shalih yang dikabarkan dalam Al-Qur’an, mereka merasa khawatir kalau-kalau ibadahnya tidak diterima. Bahkan, dia beranggapan amalnya tidak pantas diterima oleh Allah. Dengan sebab ini, mereka banyak beristighfar (meminta ampunan) kepada Allah dan memohon rahmat-Nya.

وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آَتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ

"Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka." (QS. Al-Mukminun: 60)

‘Aisyah Radliyallaahu 'Anha berkata, “Aku telah bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam tentang ayat ini, apakah mereka orang-orang yang minum khamer, pezina, dan pencuri? Beliau  menjawab, “Tidak, wahai putri al-Shiddiq. Mereka adalah orang-orang yang berpuasa, menunaikan shalat dan shadaqah namun mereka takut kalau amalnya tidak diterima.” (HR. Muslim dan Al-Tirmidzi)

Mereka adalah orang-orang yang istiqomah dalam ketaatan. Tidak merasa cukup dengan amal yang ada. Tapi terus merasa kurang sehingga selalu meningkatkan ibadah. Namun bersamaan dengan itu mereka merasa khawatir dan takut, kalua-kalau amal mereka tidak diterima atau amal tersebut terhapus pahala di kemudian hari.

Allah menyebutkan beberapa sifat penghuni surga dari orang-orang muttaqin,

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air,sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (QS. Al-Dzaariyat: 15-18)

Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan penafsiran sebagian ulama terhadap ayat terakhir, "Mereka shalat malam dan mengakhirkan (melanjutkannya,-red) istighfar sampai waktu sahur (menjelang shubuh)." Jadi mereka itu adalah orang-orang yang mengisi hidupnya dengan kebaikan. Mereka banyak amal dengan harta dan fisik mereka. Tapi dipenghujung malam, selepas mengerjakan shalat malam yang panjang, mereka memohon ampun atas dosa dan kesalahan.

Ibnul Qayyim rahimahullahberkata, “puas dengan ketaatan yang telah dilakukan adalah di antara tanda kegelapan hati dan ketololan. Keraguan dan kekhawatiran dalam hati bahwa amalnya tidak diterima harus disertai dengan mengucapkan istighfar setelah melakukan ketaatan. Hal ini karena dirinya menyadari bahwa ia telah banyak melakukan dosa-dosa dan banyak meninggalkan perintah-Nya."

Karenanya, ketika kita beribadah dan beramal shalih maka kita barengi dengan harapan kepada maaf Allah dan rahmat-Nya. Kita meminta ampunan atas kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam menegakkan hak-hak Allah. Kita juga memohon kemurahan dan kasih sayang-Nya untuk menerima amal ibadah yang jauh dari kesempurnaan ini.

Al-Qur’an telah menyebutkan doa Nabi Ibrahim setelah membangun Ka’bah bersama putranya, Ismail ‘Alaihima al-Shalatu wa al-Salam,

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ . . . وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. . . . dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 127)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallah 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا

"Sungguh amal seseorang tidak akan memasukkannya ke dalam surga." Mereka bertanya, "tidak pula engkau ya Rasulallah?" Beliau menjawab, "Tidak pula saya. Hanya saja Allah meliputiku dengan karunia dan rahmat-Nya. Karenanya berlakulah benar (beramal sesuai dengan sunnah) dan berlakulah sedang (tidak berlebihan dalam ibadah dan tidak kendor atau lemah)." (HR. Bukhari dan Muslim, lafadz milik al-Bukhari)

Sesungguhnya semata-mama amal tidak bisa memasukkan pelakunya ke surga sehingga amal tersebut dirahmati oleh Allah. Diterimanya amal adalah bagian dari rahmat-Nya. Karenanya, seseorang tidak akan masuk surga kecuali dengan rahmat Allah.

Bahkan sebelum itu -di antara rahmat-Nya- Dia memberikan taufiq untuk beramal dan hidayah untuk taat kepada-Nya. Karenanya, dia wajib bersyukur kepada Allah dan merendah diri kepada Allah.

Tidak layak dia bersandar kepada amalnya untuk menggapai keselamatan dan mendapatkan derajat tinggi di surga. Karena  tidaklah dia sanggup beramal kecuali dengan taufiq Allah, meninggalkan maksiat dengan perlindungan Allah, dan semua itu berkat rahmat dan karunia-Nya.

Seorang hamba tidak pantas membanggakan amal ibadahnya yang seolah-olah bisa terlaksana karena pilihan dan usahanya semata, apalagi ada perasaan telah memberikan kebaikan untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan amal ibadah hamba-hamba-Nya. Dia Mahakaya, tidak butuh kepada makhluk-Nya. Wallahu A'lam. [PurWD/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Aqidah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X