Selasa, 11 Rabiul Awwal 1447 H / 29 Mei 2018 08:49 wib
4.052 views
Teringat Akhir Rezim Orba jika Melihat Rupiah Saat Ini
JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu politisi dari partai Demokrat menyebut bahwa saat ini Rupiah yang terus tergelincir sudah seharusnya rakyat diberi penjelasan serius oleh Presiden.
“Kenapa terjadi, dampaknya apa dan apa yang akan dilakukan dan sampai kapan ini akan terjadi tanpa atau dengan solusi. Ambil risiko abaikan elektabilitas dan kepuasan,” kata Andi Arief, baru-baru ini, di akun Twitter pribadi miliknya.
Soeharto itu mundur bukan hanya karena semata tekanan rakyat yang memuncak, tetapi menurut Andi juga karena merasa jalan ekonomi yang ditempuhnya menjadi sebab ketimbang obat sehingga dia kehilangan legitimasi, memaksa melanjutkan dengan yang bukan keyakinannya sama dengan membuang waktu. “Apakah rakyat bisa salah titipkan harapan? Sekali-kali bisa terjadi seperti di Filipina selepas Ramos, rakyat jatuh hati pada populisme Estrada yang akan jadi pahlawan baru.”
Elit politik Filipina saat itu cepat bereaksi dengan bersatu mencegah kerusakan yang dalam di tengah rakyat masih hanyut. Elit politik terdidik dan berpengalaman yang biasanya punya alat penciuman yang tajam terhadap bahaya menempuh jalan yang salah.
“Jangan berharap rakyat lebih dahulu tahu. Elite politik jangan diam. Pers atau media massa akan kembali normal kalau makin banyak yang bicara.
Ada yang tanya contoh populisme yang menipu. Salah satu contohnya tangisan di malam pengambilan keputusan apakah BBM akan dinaikkan di waktu-waktu lalu.”
Itu contoh kecil yang menurutnya bisa menjawab banyak hal. “Benar kata Rocamora, ada Nasionalisme tanpa ideologi.” (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
- Baitul Mal Aceh Bantu Pengobatan Penderita Kanker dan Thalasemia
- Bertemu dengan Aung San Suu Kyi, Din Syamsuddin Sindir Soal Rohingya
- [VIDEO] Tolak Rekomendasi 200 Penceramah, Dewan Dakwah Usul Kode Etik
- Gaji Megawati di BPIP Kalahkan Gaji Presiden, Ketua DPR, MPR, BPK, dan DPA
- Mardani: Malaysia Potong Gaji Menteri, Indonesia Gaji Seorang Pejabat 'Pancasila' Rp 1,3 M Per Tahun
- [VIDEO] MUI: Sibuk Dukung Mendukung Calon Presiden, Lupa Persoalan Bangsa, Lupa Hutang Negara
- Merawat Indonesia dengan Dakwah Rahmatan lil 'Alamin
- E-KTP Sumsel Berserakan di Jalanan Bogor, Mardani: Masyarakat Bisa Curiga Ada Motif Pilkada Serentak