Kamis, 5 Rabiul Akhir 1446 H / 18 April 2024 14:03 wib
5.146 views
Ustadz Hanan Attaki Poligami, Netizen Serukan Boikot
Oleh: Ameena Nur
Netizen dihebohkan oleh kabar mengenai Ustad Hanan Attaki yang ternyata selama ini memiliki dua istri. Banyak sekali dari mereka yang kecewa lalu kemudian tidak ingin mendengarkan ceramah beliau lagi. Sebegitu alerginya mereka terhadap poligami sehingga pemboikotan terhadap Ustad Hanan Attaki pun dicanangkan. Bagi mereka, Ustad Hanan telah melakukan sesuatu yang menyakiti semua kaum wanita dengan melakukan poligami. Sejauh ini, Ustad Hanan belum menyuarakan apa pun terkait hal ini.
Ustad Hanan tidak menyuarakan apa pun atau berusaha membela diri. Namun justru, banyak sekali orang yang dengan suka rela membela beliau. Namun tentu saja bukan karena beliau, namun karena syariat Allah sedang diadu domba saat ini.
Fear mongering syariat Islam lagi-lagi digaungkan. Dan kali ini adalah poligami. Poligami, bagi mereka adalah sesuatu yang menindas kaum wanita dan hanya memberikan ruang pada hawa nafsu laki-laki. Padahal, dari zaman Nabi, poligami ini justru disyariatkan demi membatasi para lelaki agar tidak menikahi lebih dari 4 wanita. Karena jika tidak dibatasi, maka para lelaki itu akan menikahi wanita lebih dari 4. Bisa sepuluh, dua puluh... Di zaman sekarang memang sudah sedikit yang begitu. Namun di zaman dahulu begitu. Jadi salah jika mengatasnamakan para perempuan demi membenci hukum Allah yang satu ini.
Walau di zaman sekarang, ketakutan orang terhadap poligami sangat bisa dimengerti. Banyak sekali orang di luaran sana yang memulai poligami dengan cara yang tidak baik seperti perselingkuhan. Namun bukankah berarti yang harus disalahkan adalah oknum-oknum pelaku, bukan hukum poligaminya?
Benci laki-laki yang melakukan poligami karena selingkuh dan zina? Silahkan. Benci laki-laki yang melakukan poligami namun tidak adil kepada istri-istrinya? Silahkan. Apabila nanti menikah, tidak akan rela dipoligami? Silakan. Namun jangan sekali-kali benci dengan apa yang sudah Allah syariatkan. Karena dalam poligami, Allah sudah memberikan bagaimana tata cara kelolanya agar menjadi berkah. Yang salah, ya yang tidak mempelajari dan mengikutinya. Ingat, bahwasannya poligami itu bukanlah hal yang mudah pertanggungjawabannya di hadapan Allah. Bahkan dalam madzhab Syafi’i dan Hambali disunnahkan untuk beristri satu saja.
Diriwayatkan oleh Aisyah r.a:
Rasulullah saw. biasa membagi kunjungan kepada istri-istrinya secara merata dan bersabda, “Ya Allah, inilah pembagianku mengenai apa yang aku miliki, maka jangan salahkan aku mengenai apa yang Engkau miliki dan aku tidak.” (Dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
Dari doa Rasulullah tersebut, bisa kita rasakan betapa beratnya beliau dalam mengemban tanggung jawab terhadap istri-istri beliau yang Allah amanahkan. Yang mana artinya, Rasulullah sendiri pun tidak menganggap bahwa poligami adalah sesuatu yang temeh atau bahkan sesuatu yang hanya untuk kepentingan nafsu.
Bagi seorang suami kepada istrinya, ada nafkah yang harus dipenuhi. Ada kebutuhan batin juga yang harus dipenuhi. Belum lagi untuk urusan membimbing istrinya, melindungi istri, mendampingi istri, dan lain-lain. Itu masih istri. Nanti, jika sudah memiliki anak, tanggung jawabnya bertambah lagi. Itu baru mengurus keluarga yang terdiri dari satu istri dan anak. Bagaimana jika lebih dari satu? Di sini kita tidak berbicara soal berpoligami yang asal-asalan, namun yang sebagaimana Allah amanahkan kepada para suami.
Maka dari itu mari kita belajar agar tidak mudah ditakut-takuti oleh orang-orang yang berusaha mengadu domba syariat Islam. Jangan sampai kita mengaku Islam dan beriman, namun untuk syariatNya, kita justru memilih dan memilah yang mana yang kita suka, mana yang kita tidak suka. Karena iman itu bukan tentang bagaimana pendapat kita, namun bagaimana pendapat dari yang kita imani. Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!