Kamis, 9 Rabiul Akhir 1446 H / 24 Mei 2018 23:46 wib
6.921 views
Ramadan, Momen Mendadak Islami?
Oleh: Yuyun Suminah, A.md.
"Tahu bolat digoreng dadakan lima ratusan."
Ada yang hapal? Pasti apalkan. Ringtone penjual tahu bulat dengan segala versi, mulai dari lirik sunda, nge-pop, dll. Kreatif.
Eit.. tapi bukan mau promosi loh apa lagi bikin sobat ngiler terbayang-bayang enaknya. Awas, kita kan lagi puasa. Jaga mata jaga hati. Ok!
Sobat, ternyata fanomena “dadakan” ini bukan terkait tahu bulat aja. Perkara agama juga bisa digoreng dadakan. Nah loh! Emang bisa?
Buktinya, ngedadak jadi islami di bulan ramadhan. Di bulan Ramadan ada tradisi yang namanya “ngabuburit” itu kebiasaan yang biasa dilakukan kebanyakan orang. Metamorfosis dari JJS (jalan-jalan sore). Biar islami katanya.
Ngabuburit ada yang diisi dengan kegiatan positif ada juga yang negatif. Ada yang di isi dengerin ceramah, tilawah, baca buku dll. Ada juga yang mengisinya hanya sekedar nongkrong depan TV nonton yang kurang mendatangkan manfaat dan pengetahuan. Ngabuburit alias Nongkrong ikhtilat (campur baur) laki-laki dan perempuan, bareng temen-temen dengan obrolan yang tidak jelas.
Bukan itu aja buka puasa jadi waktu yang di tunggu-tunggu. Seharian kita menahan lapar dan haus. Moment buka puasa ini jadi moment kumpul alias “bukber” (buka bersama). Sebenernya sah-sah saja bukber, tapi eh tapi kalau bukber sama sang pujaan hati alias pacar itu ngak sah. Itu namanya khalwat (berdua-duaan).Biar islami aja jadi istilah pacaran di ganti dengan istilah" bukber". “Gubrag”.
Nabi shallallâhu ‘alaihi wa ‘alâ âlihi wasallam bersabda: “Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan perempuan karena yang ketiga bersama mereka adalah syaithan.” (Dishahihkan oleh Syaikh Al Albany dalam Ash Shahîhah no. 430)
Waktu siangnya kita berpuasa malamnya di isi solat tarawih, yang seharusnya kita manfaatkan dengan perbanyak ibadah, eh.. malah digunakan modus buat berangkat bareng ke mesjid. Janjian. Atau tebar pesona lirik-lirik cari gebetan.
Fanomena ngedadak islami yang tadinya tidak menutup aurat ngedadak auratnya di tutup. Katanya menghargai bulan ramadhan. Terjadi juga di kehidupan artis-artis.
Bukan itu aja, ada yang pacaran ngedadak islami. Chatting, whatsapp semua berubah islami. Isinya quote-quote islami. Ngingetin udah sahur belum, buka puasa sama apa? Tilawah belum dll. Hadeh.
Niatmu amalmu
Sobat, jangan mau kita dilebeli islami dadakan. Perubahan hanya di bulan ramadhan saja. Atau hanya sekedar menutupinya saja. Biar dibilang islami. Pantas saja Rasul berpesan sama kita.
" Seseorang akan mendapatkan apa yang diniatkannya". (HR. Al Bukhori dan Muslim)
Sayang seribu sayang kalau dibulan rahmat dan ampunan ini tidak digunakan dengan sebaik-baiknya. *Rugi*.
Rasul ngewanti-wanti umatnya dalam khutbah di akhir bulan Syaban salah satu isinya: “celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah dibulan yang agung ini. Kenanglah lapar dan hausmu di hari kiamat”.
Tuh bukan di golongkan orang-orang yang beruntung yang ada malah celaka. Cuman dapet haus dan laper aja. Ngenes.
Luruskan niat atas perubahan ini. Jangan hanya hijrah “musiman”. Kaya lagunya wali aja. Dari musim rambutan sampe musim durian. Eh ko ke makanan lagi. Hehe, Maaf.
Hijrah itu butuh:
1. Niat
2. Ilmu
3. Istiqamah
Puasa bukan hanya menahan haus dan lapar saja tapi bagaimana bisa menahan hawa nafsu. Menahan dari perbuatan yang kurang baik yang dilarang oleh Allah. Mau isinya islami yang namanya pacaran tetep aja ngak boleh. Allah berfirman dalam QS. Al-Isra’ ayat 32 yang artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk“.
Menahan hawa nafsu ketika berbuka juga penting. Jangan aji mumpung semua masuk mulut. Makan dan minum secukupnya. Ok. Berlebih-lebihan dalam segala sesuatu adalah tercela dan dilarang. Apalagi dalam masalah makanan dan minuman. Allah berfirman: "Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)
Luruskan niat semata-mata hanya karna Allah, supaya Allah memberikan gelar takwa kepada kita. Yang bertakwa di bulan-bulan lain dan semakin bertakwa di bulan ramadhan.
Mendulang pahala
Sobat, bulan ramadhan itu bulan dilipat gandakan pahala amalan. Duh gak banget dech kalau di bulan ini malah mendulang dosa. Pahala gugur yang ada malah dosa. Miris!
Mumpung Allah ngasih kita kesempatan umur. Gunakan dengan sebaik-baiknya karna Kita gak pernah tau umur kita hanya sampai berapa hari merasakan bulan ini.
Semoga jangan sampai Allah ambil nyawa kita saat kita bermaksiat di bulan ampunan ini. Na'uzubillah.
Seperti Sabda Rasull:“Barang siapa yang melakukan solat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 solat fardu di bulan lain. Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barang siapa di bulan ini membaca satu ayat Al-quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-quran pada bulan-bulan yang lain”. Mau?
Yuk sobat kita mulai memperbaiki diri, menggunakannya dengan sebaik- baiknya. Jangan pernah mau jadi islami dadakan.
Perubahan islami tidak hanya di bulan ramadhan saja tapi justru meneruskan di bulan yang akan datang. Semoga kita bisa memaksimalkan kesempatan yang Allah berikan untuk getol mendulang pahala, gencar memohon ampunan dosa, sehingga menjadikan kita hamba-hamba yang bertakwa. Aamiin. Wallahu a'lam.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!