Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.713 views

Radikalisme : Antara Realitas dan Mitos

Oleh: Umar Syarifudin*  

Dalih "Global War on Terror" dan "Global War on Radicalism" dicanangkan negara adidaya kapitalis menyebabkan umat Islam merasakan rasa sakit yang bahkan tidak pantas dirasakan oleh hewan. Invasi militer dan berbagai pelecehan lainnya mengikuti sebagai konsekuensinya.

Banyak inkonsistensi dalam narasi 'War on Terror' dan ‘War on Radicalism’ serta manipulasi atmosfer ketakutan yang diciptakan untuk menyerang gagasan-gagasan politik Islam yang telah mendapat banyak dukungan luas di dunia Muslim. Slogan-slogan ini digunakan untuk melanjutkan penganiayaan terhadap umat Islam. Sementara slogan radikalisme menjadi selimut palsu yang digunakan secara langsung untuk menargetkan setiap Muslim dimanapun dia berada selama dia menyerukan upaya membangun kepribadian Islam secara individu atau sebagai masyarakat Islam sebagai cara hidup yang sempurna.

Istilah radikal sendiri tidak menghasilkan makna yang baik atau buruk dari sesuatu. Namun istilah ini telah diberi definisi baru oleh Amerika Serikat dan Eropa. Mereka membuat terorisme dan radikalisme identik dengan siapa saja pihak yang berusaha menghalangi Amerika dalam menghidupkan kembali tata dunia kapitalistik. Ideologi Islam sebagai pengganti kapitalisme yang rusak adalah sasarannya.  Ini bukan hal baru, karena berbagai fitnah lainnya secara historis telah digunakan. Upaya ambisius yang destruktif dilakukan rezim kapitalis untuk ‘mereformasi Islam’.

Aneka undang-undang, gaya politik atau kebijakan melawan radikalisme dan terorisme membuahkan masalah. Muncul berbagai ketidakadilan terhadap umat Islam di seluruh dunia pada umumnya. Sangat menyedihkan melihat apa yang dihadapi umat Islam di Suriah, Palestina, Afghanistan, Uzbekistan, Yordania, Irak, Myanmar, Yaman, dll. Semua mengalami masa-masa sulit di bawah slogan 'kampanye melawan radikalisme' yang dipelopori AS di seluruh dunia.

Kita mengalami hidup susah di bawah naungan peradaban Kapitalisme Barat yang korup serta berasal dari pikiran manusia yang lemah. Peradaban Kapitalisme masih terus berlanjut dan masih konstan disponsori dan diadvokasi di seluruh dunia oleh Amerika Serikat dan sekutunya melalui slogan seperti Freedom, Demokrasi, perdagangan bebas dll. Namun Anda menyaksikan tawaran mereka gagal memenuhi euforia perubahan masyarakat yang makin terpuruk.

...Slogan radikalisme menjadi selimut palsu yang digunakan secara langsung untuk menargetkan setiap Muslim dimanapun dia berada...

Keinginan kaum muslim untuk kembali ke dalam sistem Islam menguat setelah menyaksikan kegagalan Kapitalisme dalam menguasai dunia. Karena itu, Amerika dan sekutunya telah menetapkan undang-undang, metode dan kebijakan yang bertujuan untuk menghentikan atau menghalangi kecepatan umat Islam yang menuntut perubahan ideologi Islam. Akibatnya, di antara kebijakan tersebut adalah perang melawan teror, perang melawan radikalisasi, dll.

Banyak ulama dan aktivis yang menentang kesalahpahaman tentang radikalisasi, 'ekstremisme' dan kekerasan politik, dengan cara menjelaskan ajaran-ajaran politik Islam dan memetakan jalan ke depan untuk masa depan. Buah dari dakwah adalah kondisi dimana kaum muslimin saat ini terbangun dari sikap diamnya, menantang usaha untuk pendiskreditan Islam dan pemeluknya. Mereka mulai memahami kewajiban pembentukan sistem politik Islam yang independen di dunia Muslim, dengan istilah khilafah.

Sejumlah manuver dan argumen telah disosialisasikan kepada publik untuk menyarankan agar sistem Khilafah menjadi kewajiban yang tidak diinginkan bahkan ide-idenya harus ditentang, termasuk upaya untuk menghubungkan konsep khilafah dengan kekerasan. Maka yang tampak justru kegagalan dalam wacana Barat tentang Khilafah.

Gagasan politik Islam dipandang sebagai ancaman potensial bukan untuk keamanan, tapi untuk mempertahankan kontrol, eksploitasi dan dominasi raksasa kapitalis agar invasi politik dan ekonomi mereka yang terus berlanjut selama beberapa dekade. Namun bagi kaum muslim, gagasan khilafah berarti pembebasan dari tirani dan penindasan, ini terkit dengan prinsip dan sejarah mereka dan kemampuan untuk menentukan takdir politik mereka sendiri.

Ironisnya sikap media massa pragmatis pro kolonialisme Barat, turut membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membenarkan pembunuhan orang-orang Muslim sambil mengucapkan selamat dan memuji pejabat dan institusi yang ditugaskan memerangi terorisme untuk pekerjaan baik mereka. Dalam tragedi pemboman misalkan, sebelum penyelidikan dilakukan, Anda akan mendengar media memberikan pernyataan tipis yang mengatakan bahwa "seorang teroris” telah mengebom daerah tertentu, atau dengan kalimat yang lain, selama tersangka adalah seorang Muslim.

Kita jangan sampai jatuh ke dalam perangkap yang diletakkan oleh Barat atas adu domba kaum muslim dengan cap Radikal Muslim dan Muslim Moderat. Yang jelas, banyak data terungkap hingga pada kesimpulan final bahwa gembong teroris adalah Amerika Serikat dan 'Israel' yang secara terbuka menargetkan kaum Muslim dan Islam dalam perang panjang ke depannya. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)

*pengamat politik Internasional

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X