Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
66.884 views

Orang-orang yang Merugi Saat Ramadhan Pergi

Oleh: Badrul Tamam

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas segala nikmat-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.

Ramadhan telah menemani kita sebulan penuh. Tiba saatnya dia pergi. Walau berat, kita pun harus rela berpisah dengannya. Padahal, di bulan itu banyak kebaikan, rahmat, dan keberkahan yang ditawarkan. Di dalamnya, hamba Allah yang beriman, memiliki kesempatan besar mengejar ketertinggalan pahala pada hari-hari sebelumnya. Ia pun bisa mengubur dosa-dosa dan kesalahannya di hari-hari lalu. Bahkan, ada Lailatul Qadar, di mana satu malam lebih mulia dari seribu bulan. Amal kebaikan di dalamnya nilainya lebih baik daripada amal serupa dikerjakan selama seribu bulan yang tak ada Lailatul Qadar di dalamnya. Subhanallah, anugerah besar bagi kaum mukminin. Namun, ternyata tak semua orang Islam bisa menyukurinya. Juga tak semua bisa sabar menahan diri dari kesibukannya terhadap dunia dan aktifitas dosa-dosa, guna mengisinya dengan meningkatkan ibadah, shaum, shalat, tilawah, sedekah dan lainnya. Sehingga saat Ramadhan pergi ia menjadi manusia yang merugi. Kenapa bisa? Karena ia tak mampu memetik pahala dan memanen ganjaran yang berlimpah. Bahkan kesalahan-kesalahannya tak juga dihapuskan, sedangkan dosa-dosanya belum jua diampuni.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah naik ke atas mimbar. Lalu beliau mengucapkan Amiin sebanyak tiga kali. Sebagian sahabat bertanya, "Engaku mengaminkan apa?" Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberikan jawabannya, salah satunya:

وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ

"Amat merugi/hina seseorang yang Ramadhan masuk padanya kemudian Ramadhan pergi sebelum diampuni dosanya." (HR. al-Tirmidzi, Ahmad, al-Baihaqi, al-Thabrani, dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jaami', no. 3510)

Ya, orang yang merugi adalah mereka yang dosanya belum terampuni setelah Ramadhan berlalu. Mereka itu yang boleh jadi berpuasa dan qiyamnya, namun di saat yang sama tak mampu meninggalkan berkata dusta, berbuat nista, menyia-nyiakan waktu dan kesempatan serta yang semisalnya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَه

"Siapa yang tak meninggalkan berkata dan berbuat dusta serta perbuatan bodoh, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. al-Bukhari dan Abu Dawud dengan lafadz miliknya) ini merupakan kinayah/kiasan bahwa Allah tiak menerima puasa semacam itu, sebagaimana yang diutarakan Ibnu Bathal dalam Subulus Salam.

Tanda Sukses Ramadhan

Sesungguhnya orang yang gagal dalam mengarungi Ramadhan adalah mereka yang tak terbangun ketakwaan dalam dirinya. Padahal tujuan dan hikmah utama dari puasa Ramadhan agar agar pelakunya senantiasa bertakwa. Yakni bertakwa saat menjalankan puasa dan takwa itu berlanjut sesudahnya. Oleh sebab itu, kalimat yang digunakan dalam ayat shiyam adalah Fi'il Mudhari', kata kerja yang menunjukkan masa sekarang dan akan datang yang memiliki faidah lil istimrar (untuk sesuatu yang kontinyu). Artinya takwa itu berlanjut dan terjaga hingga sesudah Ramadhan berlalu.

Sesungguhnya balasan terbesar yang diberikan kepada hamba beriman dan beramal shalih adalah Allah memberinya petunjuk untuk mengerjakan amal shalih lainnya. Ini pula yang akan didapatkan orang yang diterima amal puasanya. Keterangan ini kita dapatkan dari balasan sabar, di mana orang yang sabar saat ditimpa musibah, ridha akan ketetapan Allah, dan berharap pahala atas musibah itu, maka Allah akan memberinya petunjuk.

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ

"Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya." (QS. Al-Thaghabun: 11)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam menafsirkan ayat di atas, "Maksudnya: dan siapa yang ditimpa musibah, lalu ia menyadari itu terjadi dengan qadha' Allah dan qadar-Nya, lalu ia bersabar, berharap pahala, dan menerima dengan lapang terhadap ketetapan Allah itu, maka Allah beri petunjuk kepada hatinya dan memberikan ganti yang lebih baik dari dunia yang luput darinya dengan petunjuk dalam hatinya serta keyakinan yang benar. Boleh jadi, Allah memberi ganti dari apa yang telah diambil-Nya yang lebih baik darinya."

Cukup jelas dari ayat di atas, bersabar menjadi sebab datangnya petunjuk. Dan balasan terbaik dari kesabaran adalah dilimpahkannya petunjuk dari Allah Ta'ala. Sementara shaum dan sabar, ibarat dua mata uang yang tak bisa dipisahkan. Bahkan dalam pelaksanaan shaum terkumpul tiga macam kesabaran, yaitu sabar dalam melaksanakan perintah Allah, sabar dalam meninggalkan larangan-Nya, dan sabar atas musibah yang datang dari-Nya. Dan siapa yang berpuasa Ramadhan dengan benar maka Allah akan senantiasa melimpahkan hidayah kepada-Nya untuk menjalankan ketaatan dan menjauhi larangan-larangan. Dengan kata lain, Allah akan membantunya untuk bertakwa kepada-Nya. Ini sangat selaras dengan tujuan dan hikmah puasa di atas.

. . . bersabar menjadi sebab datangnya petunjuk. Dan balasan terbaik dari kesabaran adalah dilimpahkannya petunjuk dari Allah Ta'ala. . .

Hidayah Adalah Balasan Terbesar

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman;

إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ يَهْدِيهِمْ رَبُّهُمْ بِإِيمَانِهِمْ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan." (QS. Yunus: 9)

Perpaduan antara iman dengan konsekuaensi dan tuntutannya, berupa amal shalih, -yang mancakup amal dzahir dan batin- yang dikerjakan dengan ikhlash dan mutaba'ah (mengikuti sunnah) akan menjadi sebab datangnya hidayah, "mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya". Maksudnya: Dengan adanya iman yang benar dalam diri mereka tersebut, Allah membalas dengan pahala teragung untuk mereka, yaitu hidayah. Sehingga Allah mengajarkan kepada mereka apa saja yang berguna untuk mereka dan menganugerahkan amal-amal shalih yang menetas dari hidayah itu. Dengan hidayah tersebut, ia bisa memahami ayat-ayat Allah yang kauniyah maupun qur'aniyah. Sementara dalam mengarungi hidup di dunia, ia terbimbing untuk meniti shirathal mustaqim dan komitmen di atasnya. Adapun hidayah yang akan diraihnya di akhirat, negeri pembalasan, ia terbimbing untuk meniti jalan yang menghantarkan ke Jannatun Na'im. Sehingga sempurnalah hidayah yang ia peroleh sebagai balasan dari keimanan yang berpadu dengan amal shalih tadi.

Dalam pelaksanaan shaum Ramadhan juga demikian, Allah panggil hamba-hamba-Nya yang akan dikenakan kewajiban shiyam dengan panggilan iman. Artinya, bahwa keimanan merekalah yang distimulun untuk menjalankan shiyam. Pembenaran mereka kepada Allah dan syariat-Nya yang penuh dengan hikmah dan kebaikan yang bidik agar mendorongnya untuk menegakkan perintah dan menjauhi larangan dalam pelaksanaan shiyam.

Allah Ta'ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Hadits tentang amal-amal Ramadhan juga menunjukkan, iman dan hanya berharap pahala kepada Allah semata menjadi syarat untuk mendapatkan pahala besar dan ampunan. Misalnya dalam Shahihain, syarat seseorang mendapatkan pahala berlipat tanpa batas karena ia meninggalkan kesenangan dan makannya karena Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan dalam hadits di Shahihain lainnya, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Siapa berpuasa Ramadhan imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan siapa shalat pada Lailatul Qadar imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

. . . . kesuksesan seseorang dalam pelaksanaan shiyam Ramadhan adalah dengan ia mendapatkan hidayah dari Allah untuk menjadi hamba Allah yang bertakwa. . . .

Sehingga dapat disimpulkan, kesuksesan seseorang dalam pelaksanaan shiyam Ramadhan adalah dengan ia mendapatkan hidayah dari Allah untuk menjadi hamba Allah yang bertakwa. Hamba Allah yang senantiasa dibimbing oleh hidayah Islam, dengan ia dipahamkan akan urusan dien dan diberi taufik untuk menjalankannya. Karena hidayah yang hakiki adalah yang mengandung dua hal ini; Ma'rifatul Haq Wal 'Amal Bihi (mengetahui kebenaran dan mengamalkannya). Oleh karena itu, seseorang yang merugi sesudah Ramadhan pergi adalah siapa yang gagal dalam melaksanakan ibadah Ramadhan sehingga ia tak mendapat ampunan dosa dan tak mendapatkan hidayah yang membimbingnya untuk lebih baik dan bertakwa. Semoga Allah tidak menjadikan kita sebagai bagian dari orang-orang yang meruhi saat Ramadhan pergi. [PurWD/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Aqidah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Sabtu, 12/10/2024 14:05

Menutupi Maksiat