Senin, 13 Jumadil Awwal 1447 H / 21 Juni 2010 14:50 wib
  12.579 views
								
							
								
								Kongres Islam Bekasi Rekomendasikan Satgas Pengawal Aqidah di Tiap Masjid
								BEKASI (voa-islam.com) – Menyikapi maraknya gerakan  pemurtadan dan penodaan yang dilakukan oleh para musuh Islam, menyatukan  konsepsi para tokoh, ulama, aktivis, pengurus masjid, ormas-ormas Islam  dan seluruh elemen Islam se-Bekasi dalam Kongres Umat Islam Bekasi  (KUIB).
Meski diselenggarakan dengan sederhana, kongres di Hotel  Bunga Karang Bekasi, Ahad, (20/6/2010) ini berlangsung khidmat, karena  diikuti secara aktif oleh perwakilan ormas Islam, pengurus masjid,  lembaga dakwah, lembaga pendidikan dan para tokoh Muslim se-Bekasi,  antara lain: Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul  Ulama (NU), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Front Pembela Islam  (FPI), Pesantren At-Taqwa, MPS, Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT), Garda  Umat Islam Kota Bekasi (GAMIS), Persatuan Islam (PERSIS), Gerakan Pemuda  Islam (GPI), Front Anti Pemurtadan Bekasi (FAPB), GPII, Forum Ummat  Islam (FUI), Gabungan Remaja Islam (GARIS), Forum Anti Gerakan  Pemurtadan (FAKTA), Hizbud Dakwah Islam (HDI), Himpunan Mahasiswa Islam  (HMI), Lembaga Dakwah Asy-Syams, Lembaga Dakwah Al-Isra, Lembaga  Pendidikan Islam Darussalam, Bani Saleh, dll.
Seluruh peserta  lintas ormas dan organisasi itu memanfaatkan kongres sebagai wahana silaturrahim dan silatulfikir dengan para ulama, zuama dan cendekia dalam  rangka persatuan umat untuk memerangi kemiskinan, kemaksiatan, kezaliman  dan pemurtadan.
...proyek kristenisasi dilakukan dalam enam program:  bakti  sosial dan kemanusiaan, pengobatan dan pendidikan gratis, bea  siswa dan  lapangan kerja, hipnotis dan hamilisasi, tahta dan kekuasaan,  serta  pembangunan gereja liar...
Kongres bertema “Jadikan Bekasi Kota Syuhada dan  Bersyariah” ini dibuka oleh Ketua MUI Kota Bekasi, KH Mursyid Kamil  dan menghadirkan Keynote Speech Habib Rizieq Syihab. Dalam  presentasinya, Habib Rizieq memaparkan bahaya gerakan kristenisasi  berdasarkan berdasarkan tinjauan teologis yang ditunjang dengan  pernyataan para tokoh misonaris. Ketua Umum FPI ini juga memaparkan  fakta-dan data kristenisasi yang  ditemukannya di tengah masyarakat.  Menurutnya, proyek kristenisasi itu dilakukan dalam enam program, yaitu:  bakti sosial dan kemanusiaan, pengobatan dan pendidikan gratis, bea  siswa dan lapangan kerja, hipnotis dan hamilisasi, tahta dan kekuasaan,  serta pembangunan gereja liar.

Kongres sehari penuh ini  menyepakati susunan presidium terdiri dari delapan orang, yaitu: Ust.  Harada Nurdin, KH Sulaiman Zachawerus, KH Abdul Rauf HM, KH  Murhali  Barda, KH Ahmad Salimin Dani, KH Madrais Hajar, H. Shalih Mangara  Sitompul, KH Junaidi Hasyim, dan KH Amin Noer.
Selain itu, KUIB  menetapkan sembilan nama dalam Badan Pekerja Kongres Umat Islam Bekasi,  yaitu: Bernard Abdul Jabbar, Maulana Al Hamdani, Agus Laksono, Anwar  Anshori Mahdum, Abdul Qadir AKA, Khairul Fuad, Abu Al-Izz, Abdul Khoir,  dan Kanti Prayogo.
Sebagai solusi atas problematikan keummatan di  Kota Bekasi, konsentrasi penuh seluruh ormas dan tokoh Islam sekota  Bekasi itu menghasilkan 32 rekomendasi. Rekomendasi ini disepakati  setelah peserta KUIB melakukan berbagai sidang yang dibagi menjadi 3  komisi.
...kongres merekomendasikan pembentukan satgas  di masjid-masjid sebagai  pengawal akhlaq dan aqidah ummat...
Salah satu rekomendasi kongres ini adalah mendesak  Pemerintah Kota/Kabupaten Bekasi membuat Peraturan Daerah untuk mencegah  penistaan agama, meminta pemerintah daerah mendata ulang dan  menertibkan rumah ibadah yang tidak berizin. Selain itu, kongres juga  mendesak pemberantasan kemaksiatan, miras, premanisme, zina, pelacuran,  pergaulan bebas.
Untuk langkah konkretnya, kongres  merekomendasikan pembentukan Badan Kontak Ummat Islam Bekasi yang  berfungsi sebagai: Pusat informasi, Pusat koordinasi, Pust konsolidasi,  Penguatan jaringan, dan Pemberdayaan di bidang ekonomi, dakwah, sosial  dan pendidikan.
Selain itu, untuk mencegah dan menanggulangi  pemurtadan dan kemaksiatan, kongres merekomendasikan pembentukan satgas  di masjid-masjid sebagai pengawal akhlaq dan aqidah ummat.
Salih  Mangara Sitompul, salah seorang Presidium Kongres, menyatakan bahwa  rekomendasi itu adalah sikap resmi umat Islam untuk digunakan sebagai  acuan kerukunan antar umat beragama di Bekasi. Langkah berikutnya,  rekomendasi itu akan diajukan ke Pemerintah Daerah dan pihak kepolisian  sebagai solusi mencegah kasus penistaan terulang.
...Hasil kongres  ini merupakan sikap resmi umat Islam untuk digunakan  sebagai acuan  kerukunan antar umat beragama di Bekasi...
"Hasil kongres  ini merupakan sikap resmi umat Islam untuk digunakan sebagai acuan  kerukunan antar umat beragama di Bekasi," kata Salih yang juga  Koordinator Biro Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bekasi itul.
Sebagaimana  diberitakan voa-islam.com sebelumnya, Kongres umat Islam yang pertama  di Bekasi ini dilatarbelakangi oleh maraknya gerakan pemurtadan dan  pendangkalan akidah di Bekasi yang kerap dilakukan para kafirin melalui  pelecehan dan penghinaan, menjadi ancaman yang serius terhadap kerukunan  umat beragama. Puncaknya adalah penginjakan kitab suci Al-Qur’an,  penghujatan Islam dalam blog Santo Bellarminus dan ulah Kristen Radikal  yang memasuki pelataran Masjid Agung Bekasi dan membuat formasi  Pedang-Salib. [taz/abuaisy/adrian]
Baca  berita terkait:
- Kongres  Muslim Bekasi Rekomendasikan Satgas Pengawal Aqidah di Tiap Masjid
 
- Inilah  32 Rekomendasi Syariah Kongres Umat Islam Bekasi
 
		
								
								
								Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!