Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
9.026 views

Waduh! Orang Miskin Tak Bisa Lagi Menikmati Tahu Tempe

JAKARTA (VoA-Islam) – Jika daging yang mahal harganya tak terbeli, orang miskin biasanya akan mengkonsumsi tahu dan tempe sebagai lauk pauknya, dikarenakan harganya lebih terjangkau. Tapi, kini orang miskin juga nyaris tak mampu mengkonsumsi tahu-tempe, karena kini harganya kian meroket, seiring dengan kenaikan bahan baku tahu tempe yaitu kacang kedelai.

Kalangan produsen tahu-tempe yang tergabung dalam PaguyubanKoperasi Tahu Tempe Rejeki Kota Solo mengeluhkan tingginya kenaikan harga bahan baku kacang kedelai. Seperti diketahui, sejak Mei lalu, harga kedelai naik dari Rp 5,5 ribu menjadi Rp 8 ribu per kilogram. Padahal, setiap produsen minimal membutuhkan 5-6 kuintal kedelai untuk memproduksi tahu dan tempe.

Kenaikan harga itu, selain memperbesar pengeluaran bahan baku juga menyebabkan kerugian di kalangan pedagang tahu yang terpaksa harus memperkecil ukuran tahu agar tetap bisa berjualan. Jika kenaikan harga tidak dikendalikan usaha mereka tinggal menunggu waktu saja menuju kebangkrutan.

Sementara itu, para pengrajin tempe yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mengancam akan melakukan aksi mogok memproduksi tempe dan tahu. Akibatnya, makanan rakyat ini "menghilang" sejak 25-27 Juli 2012. Alasannya tentu saja dikarenakan harga bahan baku tempe/tahu yaitu kedelai melonjak tajam belakangan ini.

Pemerintah Lepas Tangan

Para produsen ini merasa kesal karena pemerintah seakan lepas tangan terhadap kenaikan harga kedelai. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan harga adalah mengucurkan subsidi kedelai. Sekarang ini harga eceran kedelai Rp 8.000 per Kg, padahal Januari-Maret Rp 5.500 per Kg, lalu terus merangkak Mei Rp 6.000 dan Juni-Juli Rp 8.000 per Kg, bahkan bisa sampai Rp 10.000 per Kg, produksi kedelai lokal tak bisa diharapkan.

Seluruh pengusaha tempe dan tahu seluruh Indonesia, mulai Rabu (25/7) sampai (28/7) berhenti berproduksi. Hal ini sebagai protes pada pemeritah karena tidak bisa mengatur tata niaga kedelai. Selama tiga hari dipasaran tidak ada tahu dan tempe yang dijual dipasaran.

Sementara itu Ketua Pusat Koperasi Tempe dan Tahu DKI Jakarta Suharto, Minggu (22/7), mengungkapkan, keputusan untuk mogok produksi ini dihadiri semua pengurus koperasi primer tempe dan tahu di lima wilayah Jakarta. Semua perajin tahu dan tempe sudah sepakat akan menghentikan seluruh produksi tempe dan tahu selama tiga hari, yakni hari Rabu hingga Jumat mendatang.

Walau berniat mogok, namun Koperasi Perajin Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Jawa Barat mengaku bahwa pelaksanaan mogok produksi tempe dan tahu serentak secara nasional di wilayahnya tidak akan diikuti dengan penyisiran ke perajin yang nekat berproduksi.

Ketua Koperasi Pengusaha Tempe dan Tahu Jawa Barat Asep Nurdin menegaskan, kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,2 juta ton. Dimana sekitar 80 persen atau 1,6 juta ton dibutuhkan untuk konsumsi tahu dan tempe. Dari kebutuhan tersebut paling tidak Indonesia mengimpor sekitar 1,5 juta ton kedelai per tahun."Kami hanya ingin harga kedelai yang murah, sehingga tempe dan tahu di pasar juga murah," katanya.

Asep menegaskan di Jawa Barat ada sekitar 15.000 pengusaha tempe dan tahu. Di Kota Bogor terdapat 20 pengusaha tempe serta 320 pengrajin pengguna kedelai. Saat ini pejual tahu dan tempe masih beroperasi di Kota Bogor, meski terjadi pengurangan jumlah.

Paling tidak jika pemerintah tidak memperbaiki tata niaga kedelai, pengusaha akan terpaksa menaikkan harga tempe dan tahu sebesar 25 persen. Harga saat ini termasuk paling tinggi dibanding sebelumnya. Bahkan, mencapai rekor tertinggi selama hampir 14 tahun ini sejak krisis moneter tahun 1998. Saat itu harga kedelai menembus angka seperti sekarang ini.

Hari ini, harga kedelai impor meningkat sebesar 39 persen ke USD 16,77 per bushel di Chicago Board Of Trade atau mencapai rekor tertinggi pada penutupan akhir pekan yang mencapai USD 16,91 per bushel. "Katanya ada yang lokal, tapi kami sampai saat ini tidak pernah melihatnya." kata Asep. Untuk harga kedelai lokal mencapai Rp 8.000.”

Kalau sudah begitu, tahu tempe kini sudah menjadi barang yang mahal. Akibatnya, orang miskin tidak  bisa lagi mengkonsumsi makanan rakyat yang sebelumnya menjadi makanan alternative selain daging. Jika tahu tempe sudah mahal, apalagi yang bisa dimakan oleh kaum papa? Desastian

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Masjid Terbakar, Pegawai Disingkirkan, Jakarta Islamic Centre di Persimpangan Jalan?

Masjid Terbakar, Pegawai Disingkirkan, Jakarta Islamic Centre di Persimpangan Jalan?

Kamis, 25 Sep 2025 08:55

Prihatin Kasus Pemecatan Sepihak Pegawai Senior di JIC, Partai Ummat akan Mediasi ke Gubernur DKI

Prihatin Kasus Pemecatan Sepihak Pegawai Senior di JIC, Partai Ummat akan Mediasi ke Gubernur DKI

Kamis, 25 Sep 2025 07:52

ASPHURINDO: Penyelenggara Haji Hanya Jalankan Mekanisme Resmi, Tak Boleh Jadi Tersangka

ASPHURINDO: Penyelenggara Haji Hanya Jalankan Mekanisme Resmi, Tak Boleh Jadi Tersangka

Rabu, 24 Sep 2025 17:47

Suriah Tolak Prasyarat AS untuk Cabut Sanksi Caesar

Suriah Tolak Prasyarat AS untuk Cabut Sanksi Caesar

Rabu, 24 Sep 2025 13:09

Genosida Gaza Dibungkam: Algoritma TikTok AS Kini di Tangan Raksasa Pro-Israel

Genosida Gaza Dibungkam: Algoritma TikTok AS Kini di Tangan Raksasa Pro-Israel

Rabu, 24 Sep 2025 12:32

Trump vs. Taliban: Presiden AS Tuntut Pangkalan Bagram Dikembalikan, Kabul Tegas Menolak

Trump vs. Taliban: Presiden AS Tuntut Pangkalan Bagram Dikembalikan, Kabul Tegas Menolak

Rabu, 24 Sep 2025 12:01

Baznas Luncurkan Beasiswa Cendekia ke Rusia 2025, Dukung Generasi Emas Indonesia

Baznas Luncurkan Beasiswa Cendekia ke Rusia 2025, Dukung Generasi Emas Indonesia

Rabu, 24 Sep 2025 10:52

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan

Selasa, 23 Sep 2025 21:06

Muslim Prancis Waspada setelah Kepala Babi Ditemukan di Sembilan Masjid

Muslim Prancis Waspada setelah Kepala Babi Ditemukan di Sembilan Masjid

Selasa, 23 Sep 2025 15:28

Makna Hauqolah saat Menjawab ''Hayya ‘Alash Sholah''

Makna Hauqolah saat Menjawab ''Hayya ‘Alash Sholah''

Selasa, 23 Sep 2025 13:38

TikTok jadi Senjata Rahasia Cina dalam Negosiasi Panas dengan AS

TikTok jadi Senjata Rahasia Cina dalam Negosiasi Panas dengan AS

Selasa, 23 Sep 2025 11:16

Pernah Dicap Buronan AS, Ahmed al-Sharaa Kini Jadi Tamu Resmi Majelis Umum PBB

Pernah Dicap Buronan AS, Ahmed al-Sharaa Kini Jadi Tamu Resmi Majelis Umum PBB

Selasa, 23 Sep 2025 10:26

Pengakuan Palestina: Simbol Politik atau Fatamorgana?

Pengakuan Palestina: Simbol Politik atau Fatamorgana?

Selasa, 23 Sep 2025 08:53

Doa Duduk di Antara Dua Sujud

Doa Duduk di Antara Dua Sujud

Senin, 22 Sep 2025 13:08

3 Mata-mata Israel Kembali Dieksekusi Perlawanan Palestina di Gaza

3 Mata-mata Israel Kembali Dieksekusi Perlawanan Palestina di Gaza

Senin, 22 Sep 2025 12:23

ARM HA-IPB Dukung BEM KM IPB Tanam Mangrove dan Bersih Lingkungan di Pulau Tidung

ARM HA-IPB Dukung BEM KM IPB Tanam Mangrove dan Bersih Lingkungan di Pulau Tidung

Senin, 22 Sep 2025 11:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Selasa, 23/09/2025 21:06

Demam Menghapuskan Dosa dan Kesalahan