Rabu, 9 Zulqaidah 1445 H / 12 Desember 2012 23:55 wib
6.073 views
ICMI Geram Mantan Menteri Malaysia Tuduh Habibie Pengkhianat Bangsa
JAKARTA (voa-islam.com) - Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) mengecam keras penghinaan terhadap Mantan Presiden BJ Habibie dalam tulisan Mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainuddin Maidin di kolom RENCANA pada media online UTUSAN MALAYSIA, edisi Senin 10 Desember 2012.
Kecaman itu disampaikan ICMI melalui pernyataan sikapnya yang dikirimkan ke sejumlah media.
“ICMI mengecam keras pernyataan Mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainuddin Maidin dan meminta yang bersangkutan untuk menarik pernyataannya tersebut dan meminta maaf kepada Bapak Prof. Dr. -Ing. BJ Habibie dan Bangsa Indonesia,” seperti dikutip dalam press release yang diterima redaksi voa-islam.com, Rabu (12/12/2012).
Selain itu ICMI juga meminta Presiden SBY agar menunda kunjungannya ke Malaysia dalam rangka menjaga perasaan rakyat Indonesia.
“ICMI meminta Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menunda kunjungannya pada tanggal 18 Desember 2012 ke Malaysia, sebagai solidaritas dalam rangka menjaga perasaan rakyat Indonesia sampai dengan kondisi dan situasi yang memungkinkan,” demikian pernyataan sikap tersebut yang ditandatangani Ketua Presidium ICMI, Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir dan Sekjen Dr. Ir. Muhammad Taufiq.
Sebagaimana diketahui, mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainuddin Maidin membuat sebuah tulisan pada koran di Malaysia yang terbit pada Senin (10/12/2012). Tulisan itu memaparkan persamaan tokoh oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dengan mantan Presiden Indonesia, BJ Habibie. Tulisan itu menyebutkan bahwa Habibie sebagai pengkhianat bangsa Indonesia.
Habibie yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum ICMI juga digambarkan sebagai sosok egois, memuakkan, serta pengkhianat bangsa. Di dalam tulisan itu, Zainuddin menuduh Habibie mengkhianati bangsa Indonesia dengan menuruti kemauan Barat dengan melepas Timor Timur. Sementara Anwar dituduh pengkhianat karena keinginannya menyerahkan persoalan ekonomi kepada IMF. Keduanya pun dijuluki sebagai "The Dog of Imperialism". [Ahmed Widad]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!