Kamis, 29 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Agutus 2013 15:27 wib
16.310 views
Pencopotan Spanduk Ustadz Ba'asyir; Terorisme = Perang Terhadap Islam
JAKARTA (voa-islam.com) – Pencopotan spanduk ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri yang menampilkan foto ustadz Abu Bakar Ba’asyir di Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Ciomas, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/8/2013) lalu mendapat reaksi dari tokoh nasional, Mahendradatta.
Spanduk yang menampilkan foto ustadz Ba’asyir yang sedang berada dibalik jeruji besi penjara Indonesia tersebut dicopot paksa oleh petugas Trantib Kelurahan Pasir Kuda.
Menurut Dewan Pembina Tim Pengacara Muslim (TPM) ini, pencopotan itu merupakan salah satu bentuk program anti terorisme yang di tabuh Amerika Serikat (AS) dan negara barat, yang kemudian di adopsi pemerintah Indonesia.
Dengan pencopotan tersebut, tegas Mahendradatta, semakin menunjukkan bahwa program perang melawan terorisme adalah sebuah program negara-negara Kafir untuk memusuhi Islam dan para pejuang Islam.
...Pencopotan spanduk ustadz Abu ini menunjukkan bahwa program anti terorisme adalah suatu program menyerang (atau perang terhadap -red) karakter dan pemikiran Islam...
“Pencopotan spanduk ustadz Abu ini menunjukkan bahwa program anti terorisme adalah suatu program menyerang (atau perang terhadap -red) karakter dan pemikiran Islam,” tegasnya kepada voa-islam.com pada Rabu (7/8/2013).
Pengacara senior ini menjelaskan, salah satu bentuk perang untuk menyerang Islam dan para pejuangnya dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya dengan alasan politis atau menggunakan tameng masyarakat untuk menghentikan ajaran Islam yang benar dan membungkam para tokoh yang dianggap membahayakan sistem dan rezim yang bobrok.
Salah satunya yaitu seperti istilah subversif yang dulu pernah ada dan dipakai di zaman orde baru (Orba), maupun istilah terorisme yang dilakukan pemerintah SBY atau para pendahulunya setelah era reformasi.
...Dengan menggunakan cara-cara politis, dan memalsukan predikat warga...
“Dengan menggunakan cara-cara politis, dan memalsukan predikat warga,” jelasnya.
Seperti yang telah diberitakan www.voa-islam.com sebelumnya, sebuah oleh petugas Trantib Kelurahan Pasir Kuda.
Khabul, Kasi Trantib Kelurahan Pasir Kuda beralasan, pencopotan spanduk yang dipasang Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) di Bogor tersebut dilakukan karena adanya penolakan dari warga dan dikhawatirkan menimbulkan reaksi yang berlebih.
Namun meski demikian, Khabul tidak merinci warga mana yang menolak pemasangan spanduk yang lazim dilakukan oleh semua pihak dan lapisan masyarakat tersebut. [Khalid Khalifah]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!