Selasa, 8 Zulqaidah 1445 H / 11 November 2014 08:40 wib
11.117 views
Penyakit Masyarakat Baru: Mentertawakan Kesialan!
SOLO (Voa Islam) – Saat jurnalis voa-Islam.com mengisi bensin pagi ini di seberang Mesjid Al Muhtadin, Ngruki, seorang Kakek yang menemani ‘jagong’ pak Penjual Bensin eceran nyeletuk, “Nanti kalau Jokowi pulang baru harga bensin dinaikkan!” Begitu katanya sambil tertawa dan menghisap rokok yang diapit jemarinya. Seorang bapak yang lebih dulu mengisi bensin dari kami, membalas celetukan sang Kakek,”Habis bagaimana, lha soalnya rezim yang dulu tidak berani menaikkan harga BBM!”
Kami diam dan tidak berekspresi apapun, fokus pada tujuan: isi bensin. Tapi dalam hati melintas juga omongan bathin, salah sendiri milih Jokowi!
... Diamnya kebanyakan kita atas kezhaliman dan pengkhianatan Negara ini, oleh Hizbut Tahrir dianggap sebagai ‘Dosa Investasi’ ...
Voa-Islam.com yang berusia 5 tahun-an ini dalam kurun kurang 1 tahun terakhir sudah mengalami 5 kali serangan hacker sebagaimana juga dialami oleh facebook-nya. Kemarin adalah serangan terparah hingga situs tidak bisa diakses beberapa hari. Sangat kuat dugaan adalah serangan pihak kuat untuk membungkam suara kebenaran yang dikandung situs ini.
Dimana terkait dinamika politik kiwari sebelum pileg dan pilpres kemarin, Voa-Islam.com amat gencar membeberkan fakta tentang manuver dan profil seorang Jokowi dan para pendukung fanatiknya. Akibatnya, seorang Mudir pondok di Karangpandan sampai menyebut bahwa pamor Voa-Islam.com merosot dikalangan Jihadis karena ada kesan kuat menjadi ‘pendukung’ Prabowo.
Kenaikan Harga BBM
Pada hari jum’at kemarin (7/11), HTI Soloraya menggelar aksi di bunderan Gladag, Surakarta. Tema yang dihasung adalah penolakan harga BBM yang ‘niscaya’ dilakukan rezim Jokowi.
Diungkapkan seorang oratornya bahwa satu hal yang selalu ditutupi pemerintah adalah Harga Pokok Produksi premium yang ternyata hanya senilai 700 rupiah per liternya. Maka adalah khianat dan zhalim jika penguasa atas nama defisit anggaran selalu menjadikan kenaikan BBM sebagai solusi utamanya.
BBM adalah salah satu kebutuhan bersama yang harus dikelola Negara dan dikembalikan pemanfaatannya kepada Rakyat. Diamnya kebanyakan kita atas kezhaliman dan pengkhianatan Negara ini, oleh Hizbut Tahrir dianggap sebagai ‘Dosa Investasi’.
Seperti juga disampaikan Agung Wisnu Wardana, S.Hum dalam acara Halqoh Islam dan Peradaban ahad kemarin (9/11) di Solo, rezim siapapun, bahkan Prabowo, jika berkuasa pasti akan menaikkan harga BBM. Kekuatan yang berkuasa diatas penguasa negri ini semisal IMF memang menghendaki dicabutnya apapun yang namanya subsidi bagi rakyat.
Padahal, kata Agung, dimana subsidinya? Rakyat kebanyakan yakni 80 % penduduk dari kalangan menengah bawah dan mereka yang kesulitan hidup itulah pengguna BBM dengan membeli. Jika harga pokok hanya senilai 700 rupiah bukankah Pertamina sebagai BUMN semestinya adalah pihak yang paling diuntungkan?
Patut diduga yang menyebabkan Negara menjadi selalu deficit anggaran adalah mafia-mafia di berbagai sector kehidupan bangsa ini, diantarnya Mafia Migas, lantas seberapa berani pemerintah yang punya jutaan aparat dan ratusan ribu polis dan tentara bersenjata itu berani melawan Mafia?
... IS(is) yang dituduh sepihak oleh AS dan sekutunya ternasuk penguasa negri ini sebagai teroris ternyata telah menerapkan kebaikan Khilafah dan keutamaan Syariah dengan mengurus kebutuhan rakyat ...
IS(is) : ‘Teroris’ Yang Membagi-bagikan BBM dan Tabung Gas Gratis
Jelang bulan Ramdhan kemarin, Daulah Islam Iraq dan Syam wilayah al Khoyr, membagi-bagikan tabung gas gratis pada penduduk sipil muslim di kota Deir al Zour sebagai persiapan memasuki bulan puasa Ramadhan.
Kantor Media Sham News Network (S.N.N.) mempublikasikan video laporan pembagian tabung gas tersebut oleh Mujahidin Daulah Islam pada hari Kamis (26/6/2014) kemarin.
Sebelumnya, Kantor Media Daulah Islam wilayah al Khoyr melaporkan telah membagikan 1.000 karung gandum dan ratusan keranjang bahan makanan, didistribusikan secara cuma-cuma pada kaum muslimin Der al Zour dua kali setiap pekan.
Bahan-bahan kebutuhan pokok tersebut juga diberikan pada kelompok-kelompok Mujahidin di Deir al Zour yang tidak mengangkat senjata memerangi ISIS dan fokus memerangi Nushairiyyah.
Jadi ungkapan HTI benar, bahwa Khilafah dan Syariah adalah solusi pokok dan satu-satunya dari semua krisis. IS(is) yang dituduh sepihak oleh AS dan sekutunya ternasuk penguasa negri ini sebagai teroris ternyata telah menerapkan kebaikan Khilafah dan keutamaan Syariah dengan mengurus kebutuhan rakyat akan BBM, bahkan membagikannya secara gratis.
Penyakit Masyarakat Baru: Mentertawakan Kesialan
Bagi kita yang lahir dan tinggal di Indonesia dimana telah berganti-ganti rezim dan penguasa berkali-kali dengan berbagai model kecenderungan dan kemampuannya, dan janji akan kesejahteraan sosial atau kemakmuran rakyat hanya slogan kosong dan mantera para penipu. Hal itu nampaknya mengakibatkan kesehatan fisik dan psikologi masyarakat semakin memburuk.
Masyarakat kini telah terjangkiti penyakit baru dalam masyarakat yakni munculnya hopeless (apatis) namun masih berusaha untuk bersahaja bahkan menikmati nasib sial yang terus menerpanya.
Tertawa sambil mengisap dalam-dalam asap yang melewati batang rokok terbakar bara diujungnya dan merupakan racun bagi jasmaninya adalah salah satu bentuk aktual dari penyakit masyarakat yang baru ini disamping penyakit-penyakit masyarakat lainnya yang tak kunjung teratasi, kasihan bangsaku! (AF/voa-Islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!