Jum'at, 9 Zulqaidah 1445 H / 12 Desember 2014 21:56 wib
14.193 views
Ketua Aliansi Gereja se-Papua: Tidak Ada Artinya Jokowi Merayakan Natal di Tanah Papua
JAYAPURA (voa-islam.com) - Papua Berduka! Demikianlah inti dari kabar di Papua saat ini. Pasalnya, banyak sekali penembakan yang tak tentu pasti, yang jelas korban dari masyarakat Papua terus bergeletakan. Akhirnya saling mengkambing Hitamkan adalah jalan akhir yang ada.
Kondisi inilah yang kini di rasakan oleh masyarakat Papua. Mereka belum bisa melupakan kepedihan yang ada, pasalnya kebiasan di daerah Papua yang mayoritas kaum kafir Kristen mempunyai hari duka yang lama hingga berbulan bulan.
Diantara alasan penolakan sejumah pimpinan gereja yang tergabung dalam Forum Oikumens Gereja-Gereja Papua, dalam seruan moralnya, dengan tegas menolak rencana kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri perayaan natal nasional di Jayapura, Papua, pada 27 Desember 2014 mendatang.
Ketua Sinode Gereja Kemah Injil (Kingmi) Papua, Pdt. Dr. Benny Giay mengatakan, saat Jokowi akan datang ke Papua, penculikan, pembunuhan dan pembantaian orang asli Papua masih terus terjadi, karena itu tidak ada artinya Presiden Indonesia merayakan natal di tanah Papua
Giay mengatakan, saat Jokowi akan datang ke Papua, penculikan, pembunuhan dan pembantaian orang asli Papua masih terus terjadi, karena itu tidak ada artinya Presiden Indonesia merayakan natal di tanah Papua
“Jokowi sama saja dengan presiden-presiden terdahulu, datang satu hari natal, tapi kekerasan jalan terus, yang kami minta Jokowi buat kebijakan yang benar-benar menyentuh hati orang Papua,” kata Giay.
Ditambahkan oleh Pdt. Titihalawe, alasan gereja menolak kedatangan Presiden Jokowi karena Negara belum mengambil tindakan untuk mempertanggung jawabkan perbuatan aparat keamanan yang melakukan pembantaian terhadap enam warga sipil di Paniai.
“Semula kami tidak menolak kedatangan Presiden Jokowi, dan kami yakin dia akan melakukan banyak hal untuk Papua, tapi melihat situasi Paniai yang mencekam karena enam warga sipil di bantai, kami kira Jokowi tidak perlu datang merayakan natal di Papua,” tegasnya.
Dan akhirnya, merekapun faham, siapa sebernarnya yang mereka elu leukan selama ini, tak jauh beda dengan yang mereka fikirkan. [protonema/SP/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!