Israel Tangkap Lebih 25 Pendukung Hamas di Jenin

Nablus – Infopalestina: Sebanyak 500 pemukim pendatang Zionis, Rabu (4/8) menyerbu makam Yusuf di timur Nablus, Tepi Barat. Mereka menyelenggarakan ritual Talmud di dalam makam sebelum meninggalkan lokasi.

Para saksi mata menyebutkan bahwa sejumlah bus mengangkut sekelompok besar pemukim pendatang Zionis ke makam Yusuf di timur Nablus dan menyelenggarakan ritual agama di dalamnya sebelum meninggalkan lokasi pagi tadi, Kamis (5/8). Aksi ini mendapatkan perlindungan dan penjagaan dari militer Zionis Israel yang menempatkan kerndaan militer mereka untuk menjamin masuknya pendatang Zionis dan menunaikan ritual di dalam makam.

Para pendatang Zionis mengklaim bahwa makam tersebut adalah makam Nabi Yusuf. Sementara riwayat Palestina menyebutkan bahwa makam tersebut adalah makam orang shaleh dari Balatah bernama Yusuf Duweikat.

Pasukan penjajah Zionis Israel telah meninggalkan makam tersebut bersamaan dengan meletusnya intifadhah al Aqsha tahun 2000. Lokasi ini merupakan titik militer bagi Israel meskipun keberadaannya di zona (A) sesuai dengan kesepaktan Oslo, yang berarti berada di bawah otoritas Palestina bukan di bawah militer Israel. Warga khawatir penjajah Zionis Israel kembali ke daerah tersebut bersamaan dengan eskalasi aksi penyerbuan terhadap makam.

Yang disebut makam tersebut sebenarnya adalah berupa masjid yang digunakan ibadah oleh kaum muslimi sebelum pendudukan oleh Zionis Israel dan dikuasai pasukan penjajah tahun 1979. (asw) www.infopalestina.com

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Pusat Informasi Palestina lainnya:

• Pejabat Israel Ragukan Bisa Habisi Gerakan Hamas
• Israel Lanjutkan Ratakan Makam Ma’manullah di al Quds
• Serang Libanon, Israel Ingin Tutupi Aksi Yahudisasi Al-Quds
• Israel Akui Komandan Brigadenya Terbunuh Oleh Peluru Libanon
• Nashrulllah: Kita Akan Potong Kepanjangan Tangan Israel
• Kota Eilat Israel Dihantam Roket
• Serangan Udara Israel Lukai 42 Warga Gaza
• Misy'al: Tidak Ada Legalitas Bagi Perundingan dengan Israel