Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
9.514 views

Seruan Kepada Seluruh Kekuatan Mujahidin Syam untuk Berdamai

Oleh:

Dr Thariq Abdul Halim (Sekjen Gerakan Sunni Mesir)

dan Dr Hani As-Siba'ie (Direktur Markas Al-Maqreze London)

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونستهديه، ونعوذ بالله من شُرور أنفسنا وسيئات أعمالنا. من يَهد الله فلا مُضل له، ومن يُضْلل فلا هادي له. ونصل ونسلم على رسول الله صلى الله عليه وسلم وعلى آله وصحبه أجمعين، آمين. أما بعد:

Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَٱتَّقُوا ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ 

Sesungguhkan orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kalian * dan bertaqwalah kepada Allah agar kalian dibelas kasihi (Al-Hujurat: 10)

Allah SWT menjawab pertanyaan orang-orang yang bertanya soal harta rampasan perang:

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْأَنفَالِ قُلِ ٱلْأَنفَالُ لِلَّهِ وَٱلرَّسُولِ فَٱتَّقُوا ٱللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖ وَأَطِيعُوا ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

Mereka bertanya kepadamu tentang harta rampasan perang * Katakanlah, harta rampasan perang adalah milik Allah dan Rasul * Maka bertaqwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan antara kalian * Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya jika kalian memang orang-orang yang beriman (Al-Anfal: 1)

Allah SWT juga berfirman:

وَٱلصُّلْحُ خَيْرٌ 

Dan perdamaian itu baik (An-Nisa: 128)

Perdamaian yang merupakan kebaikan, keberuntungan, keamanan, dan perlindungan ini tidak bisa terealisasi kecuali di atas dasar firman Allah Ta'ala:

وَٱعْتَصِمُوا بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا 

Dan perpegang teguhlah dengan tali Allah semuanya dan janganlah berpecah belah (Ali Imran: 103)

Allah Ta'ala telah memerintahkan kepada kita untuk berpegang dengan tali-Nya saja, bukan dengan tali-tali manusia! Hanya dengan tali Allah, bukan dengan tali Uni Eropa atau tali Amerika dan NATO, bukan pula dengan tali-tali Alu Su'ud (rezim Saudi)! Tali Allah yang kuat adalah Al-Qur`anul Karim dan Sunnah Nabawiyyah yang shahih!

Tali Allah inilah yang menyelamatkan kita dari perselisihan yang membawa kita kepada kegagalan, kekalahan, dan tercerai berai..

وَأَطِيعُوا ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَا تَنَـٰزَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَٱصْبِرُوا إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِينَ 

Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah berselisih lantas kalian lemah dan hilang kekuatan kalian. Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar (Al-Anfal: 46)

Bagaimana pun juga, barang siapa yang berpegang teguh kepada agama Allah, maka sungguh ditunjuki kepada jalang yang lurus (Ali Imron: 101)

Setelah mukaddimah tersebut, kami katakan: Pada tanggal 18 Rabi'ul Awwal H, yang bertepatan dengan 19 Januari 2014, beberapa media merilis pesan audio Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi, amir Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS).

Kami menilai ucapan beliau ini tepat dan obyektif dengan izin Allah, di mana kita bisa membangun jembatan untuk saling berkomunikasi, menasehati, dan menjalin perdamaian antar para pejuang yang keluar untuk menolong agama mereka dan membela para hamba Allah yang terdhalimi dan mustadh'afin (orang-orang lemah) yang Allah berfirman tentang mereka:

وَمَا لَكُمْ لَا تُقَـٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ ٱلرِّجَالِ وَٱلنِّسَآءِ وَٱلْوِلْدَ‌انِ ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا مِنْ هَـٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِ ٱلظَّالِمِ أَهْلُهَا وَٱجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا وَٱجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ نَصِيرًا.

Dan kenapa kalian tidak berperang di jalan Allah, dan (dalam rangka menolong) para mustadh'afin dari kalangan laki-laki, perempuan, dan anak-anak, yang mengatakan: wahai Rabb kami, keluarkanlah kami dari negeri yang penduduknya dhalim ini, dan jadikanlah untuk kami pengurus dari sisi-Mu, dan jadikanlah untuk kami penolong dari sisi-Mu (An-Nisa 75)

Asy-Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi menyebutkan pada pesannya, bahwa mereka terlibat dalam pertikaian ini secara terpaksa: "Sesungguhnya Allah tahu, lalu kalian pun juga tahu, bahwa Daulah mencurahkan segala upaya yang dimilikinya untuk menghentikan pertikaian ini, yang digulirkan beberapa faksi pejuang. Maka sungguh Allah tahu, lalu kalianpun juga tahu, bahwa kami tidak menghendaki terjadinya peperangan ini. Kami tidak mengusahakan dan tidak merencanakannya, sebab yang nampak dan terlihat bagi kami, kelompok yang paling banyak mengambil keuntungan dari peristiwa ini adalah kaum Nushairiyyah dan Rafidhah. Kami terpaksa untuk tercebur dalam peperangan ini dan kami terus bertahan selama beberapa hari dan terus berupaya menghentikan pertikaian, meski kami jelas-jelas dikhianati dan dianiaya …… ".

Asy-Syakih Al-Baghdadi juga menyampaikan pesan kepada para pengikutnya untuk tidak berbuat dhalim: "Jauhilah oleh kalian perbuatan dhalim. Barang siapa yang melakukan kedhaliman dan berbuat aniaya terhadap seseorang, maka hendaklah bersegera mengembalikan hak-hak dan bertaubat. Sesungguhnya kita akan mengembalikan semua hak yang terampas secara dhalim yang kita ketahui. Dan kami berlepas diri kepada Allah dari setiap kedhaliman yang dilakukan oknum Daulah. kami memerintahkan kepada seluruh tentara untuk menangani kedhaliman yang disampaikan kepada mereka. Allah tidak akan memberkati mujahid yang mengetahui adanya kedhaliman namun ia tidak mau menyelesaikannya padahal ia mampu, atau berusaha menghilangkannya. Perbanyaknya taubat dan istighfar, serta mengucapkan Laa haula wa laa quwwata illa billah".

Asy-Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi juga membantah tuduhan bahwa Daulah mengkafirkan penduduk Syam: "Cukuplah Allah tahu bahwa kami berusaha dengan penuh kejujuran dan keikhlasan untuk melindungi kaum muslimin dan membela kehormatan-kehormatan mereka. Kami menjaga darah-darah mereka. Lantas kami dituduh dalam waktu antara malam dan paginya bahwa kami mengkafirkan penduduk kami di Syam dan menghalalkan darah-darah mereka. Ma'adzallah. Demi Allah, kami tidak sekali-sekali melakukannya".

Asy-Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi juga berwasiat kepada para pengikut Daulah untuk memberi maaf dan bersikap melonggarkan: "Bertaqwalah kepada Allah, karena sesungguhnyaa akibat yang baik akan ada di tangan kalian, jika kalian memang bertaqwa kepada-Nya. Janganlah kalian berbuat dhalim dan janganlah kalian menipu. Kami berpesan kepada kalian untuk menahan diri dari memerangi anggota faksi yang memerangi kalian jika ia menahan diri dan membuang senjatanya di hadapan kalian, meski telah melakukan banyak tindak kriminal dan banyak kejahatannya (terhadap kalian). Utamakanlah sikap memaafkan dan melonggarkan agar kalian fokus menghadapi musuh pendosa yang menginginkan kecelakaan untuk ahlussunnah semuanya".

Kami katakan, pesan Asy-Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi tersebut sudah jelas dan tidak perlu dikomentari lagi, di mana pesan itu memutus jalan orang-orang yang menunggu-nunggu kesempatan untuk menghancurkan jihad di Syam! Dengan demikian kami menjadikannya sebagai sandaran untuk mengajak kepada usaha menghilangkan perpecahan, sikap memaafkan dan berdamai di antara mujahidin yang berjuang mematahkan serangan musuh serta berjihad dengan harta dan jiwa mereka sehingga dien seluruhnya milik Allah.

Ini adalah risalah kami kepada mereka, kami paparkan pada poin-poin berikut:

Poin pertama: orang jauh dan dekat sudah mengetahui kejadian-kejadian menyakitkan itu, yang terjadi sejak beberapa pekan di tanah Syam yang tercinta, yang mengakibatkan peperangan antara sesama mujahidin, bahkan terbunuhnya banyak dari mereka, khususnya mereka yang berhijrah di Syam demi berjihad dan mencari mati syahid di jalan Allah, baik laki-laki maupun perempuan, di mana membuat jantung terputus uratnya (karena sedih) dan air mata kering menangisinya. Maka tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah, Dzat Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

Poin kedua: Allah SWT menyuruh kita dengan perintah yang jelas dan langsung untuk ikut campur dalam rangka mendamaikan dua kelompok mukmin yang sedang berbunuhan:

وَإِن طَآئِفَتَانِ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِن بَغَتْ إِحْدَىٰهُمَا عَلَى ٱلْأُخْرَىٰ فَقَـٰتِلُوا ٱلَّتِى تَبْغِى حَتَّىٰ تَفِىءَ إِلَىٰ أَمْرِ ٱللَّهِ فَإِن فَآءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِٱلْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ 

Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu'min berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat aniaya terhadap golongan yang lain, maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga ia kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu sudah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah di antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (Al-Hujurat: 9)

Dan sebagaimana firman-Nya

"والصلح خير"

Dan perdamaian itu baik.

Selain itu, banyak orang shalih dan para pelaku jihad di beberapa negeri muslimin menginginkan kita untuk berusaha mendamaikan antara kubu-kubu yang saling menyerang. Dengan demikian, ada harapan semoga Allah menjaga darah kaum muslimin dan mengarahkan kekuatan mujahidin untuk memerangi orang-orang kafir Rafidhah Nushairiyyah, menggagalkan rencana-rencana salibis, serta menyingkap pengkhianatan orang-orang kafir, Alu Salul (rezim Saudi), yang notabene adalah orang-orang sekuler dan pendosa.

Poin ketiga: saat kita berbicara tentang kubu-kubu yang saling menyerang, maka yang kami maksudkan hanyalah orang-orang dikenal dengan jihad, keikhlasan, dan pengorbanannya, yang terdapat pada kelompok-kelompok jihad yang besar, seperti ISIS, Jabhah An-Nushroh, dan banyak dari katibah-katibah Ahrar Asy-Syam, serta selain mereka yang tidak disebut media secara umum, dan ditutup-tutupi media yang memusuhi Islam secara khusus.

Poin keempat: kami tidak memaksudkan dalam pembicaraan kami ini orang-orang menjual keberuntungan-keberuntungan mereka, mematikan nurani-nurani mereka, dan menyerah kepada chanel-chanel media perusak, dan mengikuti konspirasi-konspirasi salibis dan Alu Salul dalam pembentukan front-front dan pasukan-pasukan yang komposisinya adalah campuran dari kebenaran dan kebathilan, di mana kebenaran lalai dan kebathilan menunggu-nunggu kesempatan untuk menghancurkan.

Poin kelima: kami mempelajari kondisi yang terjadi di Syam dan apa yang disebut Asy-Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi pada pesannya untuk bersikap melonggarkan, memaafkan, berdamai, serta menahan diri dari sikap mengganggu dan melampau batas. Kami juga mempelajari hukum-hukum syari'at yang berhubungan dengan kondisi ini dan apa yang menjadi tuntutan kemaslahatan dalam fokus jihad ini dan kondisi negeri Syam.

Dari situ, kami menyimpulkan perlunya memberikan pernyataan yang bersifat pesan dan nasehat, bukan pernyataan untuk membebani dan mendikte. Kami tidak menginginkan kecuali kebaikan semampu kita. Sesungguhnya tidak ada hak bagi kami kecuali menghasung kepada kebaikan, menasehati, dan mengarahkan kepada perantara-perantara dan sarana-sarananya.

Kami katakan dan Allah-lah yang menjadi sandaran petunjuk:

Pertama: prinsip-prinsip umum yang berharga:

1. Janganlah seorang pun mengklaim bahwa kebenaran yang sempurna ada di tangannya, kecuali yang merupakan ketetapan Al-Qur'an atau sunnah Nabawi yang diikuti, karena semuanya wahyu yang diwahyukan. Adapun perbuatan-perbuatan manusia selain itu, maka secara umum tercampur antara kebenaran dengan kebathilan. Jika kebenaran dimiliki sebagian mereka secara sempurna dalam satu perkara dari beberapa perkara, maka hal itu tidak akan terjadi secara terus-menerus, sebagaimana bisa terjadi dalam kondisi kurang (tidak sempurna).

2. Kami mencatat adanya pengurangan atau penyelewengan berita-berita tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di bumi Syam. Hal itu disebabkan beberapa hal, yang terpenting adalah campur tangan negara Alu Su'ud (rezim Saudi) dalam persoalan Syam dengan kadar yang besar dan propaganda yang menyesatkan lewat channel-channel perusak dan pembuatan kebohongan, untuk pendistorsian, penyelewengan dan pembutaan, dan dari sana mereka merusak jihad para mujahid. Sebab, para penolong Alu Salul (rezim Saudi) tidak memiliki keinginan kecuali merusak agama dan menolong para salibis dalam menghancurkan kaum muslimin demi menjamin eksistensi singgasana-singgasana mereka.

3. Di antara sebab pengurangan dan penyelewengan berita tersebut adalah, tidak teliti dalam menukil. Sebab yang lain adalah, tergesa-gesa dalam melempar tuduhan dan menyandarkan perbuatan-perbuatan kepada orang-orang yang bukan pelakunya hanya karena punya afiliasi (ke kelompok tertentu).

Pengurangan dan penyimpangan tersebut adalah hal pokok yang menyebabkan tidak mampu membedakan antara kebenaran dan kebathilan, antara yang benar dan yang palsu. Akibatnya, bertambahlah sikap fanatik, berpegang dengan pendapat dan sikap ekstrim dalam bermusuhan, serta bersikap keras dalam ucapan yang bisa menghalangi kemungkinan-kemungkinan penyelesaian masalah dan perdamaian.

4. Sesungguhnya perang di antara kaum muslimin tidak boleh dan tidak halal secara syar'ie, sebagaimana ditetapkan pada kandungan ayat:

وإن طائفتان من المؤمنين اقتتلوا فأصلحوا بينهما

Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu'min berperang, maka damaikanlah antara keduanya .. Allah menyuruh dengan perdamaian dulu, sampai muncul tindakan aniaya.

5. Jika nampak tindakan aniaya, dan ahlul halli wal aqdi dari kalangan orang-orang mukmin bersepakat bahwa sebuah kelompok melakukan tindak aniaya terhadap saudaranya sesama mukmin, maka halal diperangi dengan tujuan agar mereka tidak melakukan tindak dosa, bukan karena secara hukum asal mereka halal diperangi. Karena itu, wajib dilakukan seminimal mungkin, sekedar untuk menghilangkan tindakan aniaya, tidak lebih. Setelah itu, hukumnya kembali menjadi haram sebagaimana asalnya.

6. Sesungguhnya memihak kepada salah satu dari dua kelompok, tergantung mana di antara keduanya yang merupakan kelompok yang melakukan tindakan aniaya. Hal ini tidak bisa ditetapkan kecuali dengan indikator-indikator dan bukti-bukti yang dapat disaksikan secara yakin. Sebab, memihak sebuah kelompok muslim dalam melawan yang lain dimana dengan itu dihalalkan darah kelompok muslim, tidaklah bisa dilakukan kecuali berdasar bukti-bukti yang menyakinkan, bukan indikator-indikator yang bersifat prasangka.

7. Sesungguhnya peperangan (antar faksi mujahidin) yang terjadi sekarang di Syam, kami menyangka dilakukan di waktu malam, disokong oleh negara anak cucu Salul (rezim Saudi), bekerjasama dengan musuh salibis Amerika. Mereka menyalakannya dengan pemberitaan bohong, sesat, dan dengan dana negara minyak.

8. Sesungguhnya tindakan aniaya kadang-kadang berangkat dari emosi manusiawi, seperti hawa nafsu dan ambisi pribadi, meski tersembunyi dan ditutup-tutupi oleh hal yang diusahakan salah satu dari kelompok-kelompok yang bertikai, atau berangkat dari kesalahan ijtihad di mana pelaku terus-menerus melakukannya.

9. Berdasar persepsi itu, dan berangkat dari kepercayaan kami bahwa seruan untuk berhukum (kepada mahkamah syar'ie seperti dalam proposal syaikh Muhaisini, pent) sudah gagal tujuannya dan tidak membuahkan hasilnya, dan bahwa jika setiap orang tidak menguasai dan mengendalikan dirinya, maka tidaklah bermanfaat keputusan orang-orang yang menghakimi dan tidak pula nasehat orang-orang yang memberi nasehat, tapi ia akan hidup dalam kepayahan, mati dalam bala' dan dibangkitkan dalam riya'. Semoga Allah melindungi kita dari kecelakaan tersebut.

Nasehat yang kami arahkan kepada mereka adalah:

Pertama: hendaklah seluruh kelompok ingat bahwa mereka bekerja hanya untuk mencari wajah Allah, maka janganlah mereka tertipu dengan jabatan dan ghanimah yang diharapkan, karena yang dijanjikan adalah surga dengan izin Allah, tidak ada yang lain.

Kedua: dalam kondisi kedhaliman-kedhaliman yang saling diklaim dilakukan lawannya oleh seluruh pihak yang berseteru, baik kedhaliman dalam soal darah yang ditumpahkan dengan sengaja atau tanpa sengaja, atau dalam soal harta, maupun yang lainnya, kami menasehati untuk menyelesaikan kasus-kasus antara Daulah dan jama'ah jihad lainnya itu lewat pembentukan komite bersama untuk penyelesaian kasus-kasus tersebut terlebih dahulu, kemudian bersepakat membentuk mahkamah syariat yang tersusun dari satu hakim dari pihak Daulah dan hakim dari jamaah yang lain, lalu keduanya bersepakat memilih sosok berilmu yang diridhai seluruh pihak sebagai hakim yang ketiga.

Opsi yang lain adalah melakukan tahkim, yaitu dua pihak memilih satu orang atau lebih untuk memutuskan hukum, dengan ketentuan keputusannya wajib dilaksanakan seluruh pihak. Sudah maklum bagi para syeikh jihad dan panglimanya, bahwa tahkim bisa dilakukan meskipun di negara khilafah yang terdapat para hakim syar'ie (legal). Para shahabat pun –semoga Allah meridhai mereka- pernah melaksanakan tahkim ini di bawah naungan khilafah rasyidah mereka.

Ketiga: karena umat ini menggantungkan harapan mereka kepada kekuatan dan kemenangan kalian dengan izin Allah, maka kami nasehatkan kepada syaikh yang menjadi panglima jihad, amir Daulah Abu Bakar Al-Baghdadi, amir Jabhah An-Nushroh Abu Muhammad Al-Jaulani, dan amir Ahrar Asy-Syam Abu Abdillah Al-Hamawi dan Abu Khalid As-Suri (rahimahullah, pent), dan selain mereka dari panglima mujahidin, untuk bertaqwa kepada Allah dalam urusan umat Muhammad Saw., agar jihad tidak dimatikan dari arah mereka sendiri, padahal kekuatan-kekuatan jahat memanah kalian dengan satu busur! Kami menasehati mereka untuk mengumpulkan kekuatan-kekuatan mujahidin di atas kebenaran, dan agar hati-hati mereka lunak kepada saudara-saudara mereka sesama mujahid.

Kami berwasiat kepada mereka untuk menyambut seruan kepada perdamaian dan sikap memaafkan yang terulurkan dari mereka satu sama lain. Janganlah mereka membuat senang musuh dengan menimpakan kecelakaan kepada umat ini. Hendaklah mereka menasehati para pengikut mereka untuk bersabar, menyanyangi dan bersikap lunak kepada para saudara-saudara mereka sesama mujahidin dari kelompok selain Daulah, atau jamaah-jamaah jihad lain yang berjuang di jalan Allah yang tidak mengikuti mereka.

Sebab, kebenaran itu pahit dan sulit, maka butuh dilakukan kesabaran yang besar. Allah Ta'ala berfirman:

وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر

Dan mereka saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran

Nasehat keempat: kami nasehatkan agar mereka memiliki majlis syura yang mengumpulkan mujahidin dari Daulah, Jabhah An-Nushroh, Ahrar Asy-Syam dan selain mereka jika mereka memang menerima hal itu, sama saja dari mereka yang telah berbaiat kepada Daulah, atau yang belum berbaiat kepada Daulah dari seluruh faksi-faksi jihad yang mukhlis. Kalau jernih jiwa-jiwa para panglima jihad, kami memohon kepada Allah untuk melembutkan di antara hati-hati mereka, mengumpulkan dan menyatukan kalimat mereka.

Hendaklah dimusyawarahkan di antara mereka urusan-urusan jihad dan pengelolaan wilayah-wilayah yang sudah dibebaskan, dan hendaklah diperhatikan penyerahan kepengurusan wilayah kepada kelompok yang membebaskannya, sesuai dengan persetujuan majlis syura, tanpa pemisahan diri satu kelompok tanpa kelompok yang lain.

Nasehat kelima: hendaklah dijauhkan dari majlis syura setiap kelompok yang terbukti keterlibatannya dengan Alu Salul (rezim Saudi), atau masuk pada negosiasi-negosiasi dan perjanjian-perjanjian rendahan dengan Amerika. Jika nampak dari mereka pengkhianatan atau penipuan, maka mujahidin membatalkan ikatan dengan mereka. Sebab, bahaya mereka, sebagai kelompok kelima, seperti bahaya Rafidhah dan Sabihah Nushairiyyah yang najis, bahkan kadang-kadang lebih berbahaya, apalagi bahaya mereka yang dekat terhadap kaum muslimin yang awam.

Nasehat keenam: kami nasehatkan agar setiap pihak berkomitmen dengan tempat-tempat yang dibebaskannya. Jika Daulah membebaskan tempat tertentu, maka front-front yang lain tidak boleh ikut campur dalam urusan-urusan penanganan Daulah selama dalam kekuasaan dan pihaknya. Begitu juga Jabhah An-Nushroh atau Ahrar Asy-Syam dan katibah-katibah lain jika membebaskan suatu wilayah, maka semuanya harus menghormati kekuasaannya atas tempat-tempat yang dibebaskannya dan mereka memiliki kekuasaan atasnya. Sehingga terwujudlah kerjasama antara seluruh mujahidin di atas kebaikan dan ketaqwaan, serta dalam rangka menolong jihad dan para mujahidin.

Nasehat ketujuh: kami nasehatkan untuk berusaha menjalin hubungan dengan para ulama, syaikh, dan para da'i di tubuh umat, baik di dalam maupun di luar Irak dan Syam, yang tidak memiliki afiliasi kepada jamaah tertentu di Syam, kecuali untuk menolong kebenaran dan berpihak kepada kelompok yang didhalimi, dengan syarat terpenuhinya ilmu syar'ie, hikmah, pengalaman, bersihnya jiwa dan bagusnya perjalanan hidup pada mereka.

Sebagai penutup, inilah ijtihad kami dalam mencurahkan nasehat semampu kami. Barangkali nasehat kami menyentuh lubuk hati-hati mujahidin dan para penglima mereka, sehingga dada-dada mereka longgar untuk menerimanya.

Ya Allah, kumpulkan kalimat mujahidin, satukanlah barisan-barisan mereka, lunakkanlah antar hati-hati mereka, dan turunkanlah pertolongan dan belas kasih-Mu atas mereka.

Ya Allah, hancurkanlah musuh-musuh Islam.

Ya Allah masukkanlah untuk umat ini perkara petunjuk, di mana para wali-Mu dimuliakan dan para musuh-Mu dihinakan, diperintah yang ma'ruf dan kemungkaran dilarang.

Ya Allah, hancurkanlah para thaghut Arab dan Ajam.

Ya Allah, perlihatkanlah kepada kami keajaiban-keajaiban kekuasaan-Mu terhadap mereka, karena mereka tidak akan bisa mengalahkan-Mu.

Ya Allah, tolonglah Islam dan muliakanlah kaum muslimin. Amien, amien.

Akhir ucapan kami adalah Alhamdulillahi rabbil 'alamin. 

Sumber: www.almaqreze.net  (Abu Fatih/Abu Hamza/voa Islam)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

International Jihad lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X