Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
23.449 views

Ngawur! Label Halal dikatakan Mengekor Tradisi Yahudi

Jangan Batasi Badan Halal?

Oleh Lidus Yardi

Guru Pondok Pesantren KHA Dahlan Teluk Kuantan dan Sekretaris PD. Muhammadiyah Kuantan Singingi, Riau

VOA-ISLAM.COM - Langkah organisasi Islam Indonesia Nahdlatul Ulama (NU) yang meluncurkan badan sertifikasi halal sendiri -yaitu Badan Halal Nahdlatul Ulama (BHNU)- telah memunculkan pro-kontra di tengah umat Islam. Padahal selama 24 tahun Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan LPPOM-nya berkerja untuk kepentingan sertifikasi halal telah dianggap berhasil dan efektif dalam memberi rasa aman terhadap produk yang akan dikonsumsi umat Islam Indonesia.

Di antara pendapat yang mendukung kebijakan Pengurus Besar NU tersebut disampaikan oleh Zaim Saidi, Direktur Wakala Induk Nusantara, sebagaimana dikutip koran Republika terbitan Rabu (20/2/2013) halaman 12 dengan judul berita Badan Halal tak Perlu Dibatasi. Tulisan ini dibuat untuk mengkritisi opini Zaim Saidi tersebut, yang penulis anggap cukup mewakili wacana badan sertifikasi halal tak perlu dibatasi.

Zaim berpendapat: Pertama, setiap orang atau lembaga berhak mengeluarkan label halal. Bahkan bukan sebatas Ormas Islam, penghulu kampung pun boleh mengeluarkan label halal. Kedua, pembatasan lembaga sertifikasi halal hanya akan menjadikan fatwa halal sebagai ladang bisnis. Ketiga, label halal kata Zaim, tidak dikenal dalam tradisi Islam tetapi mengekor tradisi Yahudi. Keempat, yang perlu dibentuk justru label haram karena lebih spesifik.

Menurut penulis, komentar Zaim ini berbahaya, curiga kepada ulama, dan menggunakan logika berfikir yang salah kaprah. Mengapa? Pertama, jika setiap orang atau lembaga bisa mengeluarkan sertifikasi halal justru sesungguhnya rentan membingungkan umat dan menimbulkan kekacauan. Karena tidak ada patokan label halal siapa yang harus dipegang. Padahal, setiap orang dan lembaga pasti memiliki motivasi dan kepentingan tertentu dalam pemberian sertifikasi.

Komentar Zaim menunjukkan sikap diri yang curiga dan tak menghargai ulama. Ini terlihat dari opininya, bahwa pembatasan pemberian sertifikasi halal menjadikan fatwa halal sebagai ladang bisnis. Bukankah selama ini fatwa halal terbatas kepada MUI? Kalau begitu, apakah MUI selama ini telah membisniskan fatwa? Zaim nampaknya pura-pura tidak memahami, bahwa tidak sembarangan orang atau lembaga bisa mengeluarkan fatwa.

Kedua, justru dengan tidak dibatasinya fatwa halal akan membuka lebar jurang bisnis. Maka tidak heran, seperti yang ditulis Republika, pelaku usaha merespon positif munculnya beragam lembaga sertifikasi halal. Logikanya sederhana, karena pengusaha dan pemilik suatu produk punya kepentingan dan pilihan untuk mendapatkan sertifikasi halal. Tidak dapat dari satu lembaga bisa lobi lembaga atau orang lain.

Ketiga, menganggap label halal tidak dikenal dalam tradisi Islam. Dalam benak Zaim nampaknya label halal itu sebatas kertas atau merk MUI yang ada tulisan “halal” berbahasa Arab yang selama ini kita lihat di kulit suatu produk. Padahal label halal bisa dimaknai suatu hukum Islam. Ia oleh MUI selama ini dikeluarkan dan diberikan kepada suatu produk karena memang dinilai halal oleh MUI melalui proses ijtihad yang berdasarkan pengamatan dan penelitian para pakar yang bekerja sama dengan MUI.

Maka pemberian label halal kepada suatu produk yang akan dikonsumsi umat Islam sangat Islami karena berdasarkan istinbat dalil-dalil yang relevan. Jadi, sertifikasi halal bukan mengekor tradisi Yahudi. Berlimpah ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam mengingatkan betapa pentingnya persoalan halal, haram, atau subhat mengenai makanan yang akan dikonsumsi umat Islam. Apakah ini (label) tradisi Yahudi?

Kalau kembali kepada nash agama dan mau berpikir jernih, maka Yahudi sesungguhnya yang tidak peduli dan tidak memiliki konsep halal dalam hidup mereka, sebagaimana digambarkan dalam Alquran. Allah ta’ala telah memberikan nikmat yang banyak kepada kaum Yahudi seperti makanan manis sebagai madu (manna) dan burung sebangsa puyuh, salwa (lihat QS Albaqarah: 57). Lalu apa balasan kaum Yahudi terhadap nikmat Allah ta’ala tersebut? Allah ta’ala berfirman: Mereka sangat suka mendengar berita bohong, banyak memakan (makanan) haram (QS Al Maidah: 42).

Dalam ayat yang lain Allah ta’ala menggambarkan bagaimana watak kaum Yahudi dengan firman-Nya: Dan kamu akan melihat banyak di antara mereka (orang Yahudi) berlomba dalam berbuat dosa, permusuhan, dan memakan yang haram. Sungguh sangat buruk apa yang mereka perbuat (QS Al Maidah: 62). Perhatikan, Allah ta’ala mencela Yahudi dalam persoalan makanan sedangkan Zaim mengapresiasi dengan mengatakan label halal tradisi Yahudi.

Keempat, memberi label haram lebih baik dari pada label halal karena lebih spesifik. Demikian kata Zaim yang dikutip Republika. Maka, hanya pengusaha yang tak pandai berbisnis saja yang akan membuat suatu produk haram lalu dengan berani minta sertifikasi label haram kepada orang atau suatu lembaga di tengah masyarakat Indonesia—pengonsumsi--yang mayoritas Muslim ini. Tidak salah penulis katakan logika Zaim ini, siapa pun orangnya,  salah kaprah, berbahaya, dan secara tidak langsung mencela ulama dan agama.

Oleh sebab itu, penulis menilai apa yang dilakukan oleh Pengurus Besar NU dengan meluncurkan Badan Halal NU (BH-NU) yang terpisah dengan MUI suatu langkah mundur yang patut dikaji ulang. Bukankah MUI selama ini merupakan representatif berbagai tokoh agama lintas organisasi dan lembaga Islam di Indonesia? Bukankah jargon bersatu dan berjamaah selama ini selalu didengungkan oleh NU, lalu mengapa kali ini NU justru bersikap egois dan memisahkan diri dari MUI? Wallahu a’lam. [Widad]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Liberalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Jamaah masjid, siswa sekolah dan warga pelosok Garut ini kesulitan air untuk ibadah, bersuci, wudhu, memasak, minum, mandi, dan mencuci. Ayo Wakaf Sumur, Pahala Mengalir Tak Terbatas Umur.!!!...

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Syafani Azzahra, bocah yatim sejak usia tujuh tahun ini bercita-cita ingin menjadi dokter penghafal Al-Qur'an. Setamat SD ia ingin melanjutkan sekolah ke pesantren, tapi terkendala biaya. Ayo...

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Di tengah pandemi Covid-19, permintaan layanan ambulans untuk pasien dan jenazah terus meningkat. Mobil baru IDC akan disulap jadi ambulans, butuh dana 39 juta rupiah untuk biaya modifikasi....

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Menggabung keutamaan Jum’at dan Cinta Yatim, IDC akan berbagi ke Pesantren Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah Cikarang. ...

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Terlahir dengan fisik tak sempurna, Ustadz Rohmat diuji istri dan kedua orang tuanya murtad jadi korban kristenisasi. Kini ia gigih berdakwah di pelosok Lembah Ciranca Garut....

Latest News
Maksimalkan Ramadhan Anda Dengan Beramal, Yuuk Berdonasi Di Berbagai Program Ulurtangan!

Maksimalkan Ramadhan Anda Dengan Beramal, Yuuk Berdonasi Di Berbagai Program Ulurtangan!

Rabu, 29 Mar 2023 16:30

Saudi Akan Izinkan Orang Asing Non-Muslim Beli Properti Di Mekkah Dan Madinah

Saudi Akan Izinkan Orang Asing Non-Muslim Beli Properti Di Mekkah Dan Madinah

Rabu, 29 Mar 2023 14:16

Kekerasan Senjata Di AS Tewaskan 'Lebih Dari 10.000' Sejauh Ini Tahun 2023

Kekerasan Senjata Di AS Tewaskan 'Lebih Dari 10.000' Sejauh Ini Tahun 2023

Rabu, 29 Mar 2023 13:14

Taliban Akan Buka Kembali Sekolah Untuk Anak Perempuan Di Tingkat Dasar Dalam Waktu Dekat

Taliban Akan Buka Kembali Sekolah Untuk Anak Perempuan Di Tingkat Dasar Dalam Waktu Dekat

Rabu, 29 Mar 2023 12:15

Wanita Iran Terancam Denda $ 6.000 Jika Melanggar Undang-undang Jilbab Baru

Wanita Iran Terancam Denda $ 6.000 Jika Melanggar Undang-undang Jilbab Baru

Rabu, 29 Mar 2023 10:40

Pembakaran Al-Qur'an Terbaru Di Denmark Tunjukkan Politisasi Kebencian Anti-Muslim

Pembakaran Al-Qur'an Terbaru Di Denmark Tunjukkan Politisasi Kebencian Anti-Muslim

Selasa, 28 Mar 2023 21:33

Sedikitnya 20 Jamaah Umrah Meninggal Dunia, 29 Terluka Dalam Kecelakaan Bus Saat Menuju Mekkah

Sedikitnya 20 Jamaah Umrah Meninggal Dunia, 29 Terluka Dalam Kecelakaan Bus Saat Menuju Mekkah

Selasa, 28 Mar 2023 17:38

Pemuda Eksis Non-Ekstremis

Pemuda Eksis Non-Ekstremis

Senin, 27 Mar 2023 23:02

“Food Estate” IKN, Proyek Demi Pencitraan?

“Food Estate” IKN, Proyek Demi Pencitraan?

Senin, 27 Mar 2023 22:54

Saat Ramadhan Dimulai, Muslim di Cina Hadapi Larangan Puasa, Pemantauan dan Penangkapan

Saat Ramadhan Dimulai, Muslim di Cina Hadapi Larangan Puasa, Pemantauan dan Penangkapan

Senin, 27 Mar 2023 17:00

Kerabat Benyamin Netanyahu Sebut Pemerintah Israel 'Promosikan Fasisme'

Kerabat Benyamin Netanyahu Sebut Pemerintah Israel 'Promosikan Fasisme'

Senin, 27 Mar 2023 16:00

Presiden UEA Ampuni Wanita Pengedar Narkoba Asal Israel

Presiden UEA Ampuni Wanita Pengedar Narkoba Asal Israel

Senin, 27 Mar 2023 15:00

Prancis Larang Penggunaan Medsos Di Telepon Staf Pemerintah Karena Masalah 'Keamanan Dunia Maya'

Prancis Larang Penggunaan Medsos Di Telepon Staf Pemerintah Karena Masalah 'Keamanan Dunia Maya'

Senin, 27 Mar 2023 14:00

Wanita Haid Baca Al-Qur’an dengan Pegang Mushaf, Bolehkah?

Wanita Haid Baca Al-Qur’an dengan Pegang Mushaf, Bolehkah?

Senin, 27 Mar 2023 13:46

Hoaks! Oralit Bantu Cegah Haus Saat Puasa

Hoaks! Oralit Bantu Cegah Haus Saat Puasa

Senin, 27 Mar 2023 12:30

Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Senin, 27 Mar 2023 11:26

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Ahad, 26 Mar 2023 16:07

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Ahad, 26 Mar 2023 15:00

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Ahad, 26 Mar 2023 14:37

Penulis Naskah Hollywood Ikuti Lomba Tilawah Al-Qur’an Internasional

Penulis Naskah Hollywood Ikuti Lomba Tilawah Al-Qur’an Internasional

Ahad, 26 Mar 2023 14:05


MUI

Must Read!
X

Ahad, 26/03/2023 10:33

Lima Jalur Untuk Ungkap Kasus KM 50