Kamis, 25 Jumadil Akhir 1447 H / 28 Oktober 2010 08:19 wib
1.932 views
Pesan Terbaru Syaikh Usamah: ' Bunuh Orang-Orang Perancis'

Pemimpin Al Qoidah Usamah bin Ladin mengeluarkan sebuah rekaman baru yang berisi ancaman untuk membunuh warga Perancis karena negara mereka telah medukung perang Amerika di Afghanistan dan atas undang-undang baru Perancis yang melarang pemakaian cadar bagi Muslimah.
Rekaman audio ini diperoleh stasiun televisi Al Jazeera hari Rabu. Dalam pesannya Usamah mengatakan Perancis telah membantu Amerika dalam pembunuhan wanita dan anak-anak di Afghanistan. Beliau mengatakan bahwa penculikan lima warga Perancis di Niger Afrika bulan lalu adalah reaksi terhadap apa yang beliau sebut sebagai penindasan Perancis terhadap umat Islam.
"Bagaimana kalian bisa menganggap benar telah berpartisipasi dalam pendudukan tanah kami, mendukung Amerika dalam pembunuhan perempuan dan anak-anak dan ingin hidup dalam perdamaian dan keamanan?" tanya Usamah kepada Perancis.
"Ini adalah sebuah persamaan sederhana dan jelas:... Ketika kalian membunuh, maka kalian akan dibunuh. Ketika kalian menangkapi maka kalian akan ditangkapi. Ketika kalian mengancam keamanan kami maka kami mengancam keamanan kalian. Cara untuk menjaga keamanan kalian adalah dengan menghentikan penindasan dan dampaknya terhadap bangsa kami, dan yang terpenting adalah penarikan kalian dari perang "si sakit Bush" di Afghanistan."
Sebelum pesan dari Syaikh Usamah ini sudah beredar pesan dari Ayman al Zawahiri yang diposting di sebuah situs Islam. Dan beberapa hari lalu juga muncul pesan dari jurubicara Al Qoidah yang merupakan warga negara Amerika, Adam Gadahn.
Perancis memiliki sekitar 4000 tentara yang dikerahkan di bumi Afghanistan.
"Kalian perlu memikirkan apa yang terjadi pada Amerika sebagai hasil dari perang yang tidak adil," kata Usamah. Pesan tersebut ditujukan kepada Perancis dan merujuk pada perang di Afghanistan. "Negara itu diambang kebangkrutan.... dan besok akan mundul keluar Atlantik."
Larangan Cadar Perancis
Perancis bulan ini telah mengeluarkan undang-undang baru yang melarang pemakaian cadar bagi Muslimah di depan publik, undang-undang ini mulai digagas pada bulan April.
"Jika kalian menganggap punya hak untuk melarang Muslimah memakai jilbab, maka bukankah juga menjadi hak kami untuk mengusir, menyerang orang-orangmu dengan memukul leher mereka?" tanya Usamah lagi.
Al Qoidah Islamic Maghreb atau AQIM, sebuah cabang dari Al Qoidah telah mengaku bertanggung jawab atas penculikan lima warga negara Perancis di Niger. Para sandera asal Perancis bersama dengan warga dari Togo dan Madagaskar diculik pada 16 September lalu saat mereka sedang tidur di vila-vila mereka di kota pertambangan uranium kota Arlit.
"Aksi penculikan terhadap para pekerja ahli kalian adalah reaksi terhadap penindasan kalian kepada umat Islam," kata Usamah dalam rekaman itu.
Serangkaian peringatan dan ancaman telah menempatkan Perancis dan negara-negara Eropa lainnya dalam siaga tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Hal tersebut mendorong Departemen Luar Negeri Amerika untuk menasihati warga Amerika yang tingga atau melakukan perjalanan di Eropa untuk mengambil tindakan pencegahan lebih. Para ahli keamanan berpendapat bahwa serangan di Perancis lebih terfokus kepada kelompok Al Qoidah Islamic Maghreb (AQIM). [muslimdaily.net]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!