Jelas Melanggar, FPI Sambangi KPK dan DPRD, Habib Rizieq: Ahok Pura-pura Jujur

JAKARTA (voa-islam.com)- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab menduga Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok berbohong kepada masyarakat umum. Ia pun menyatakan kepada DPRD sebagai lembaga masyarakat yang diamanatkan UU agar tidak melindunginya.

“Jangan-jangan hanya di depan warga DKI Jakarta saja dia (Ahok) berlaku dengan pura-pura jujur. Padahal jelas-jelas dia itu bersalah,” katanya, Senin (4/4/2016), di DPRD.

Ia berpesan kepada DPRD untuk kembali melanjutkan agenda yang pernah dibahas, yakni menggunakan Hak Angket terhadap Ahok.

“Ya, kami mempertanyakan mengapa Hak Angket tidak berjalan lagi. Padahal jelas Hak Angket menjatuhkan Ahok bersalah karena melanggar UU yang ada,” tambahnya.

Sebelumnya umat muslim DKI Jakarta dan sekitarnya melakukan aksi di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tadi pagi. Kumpulan dan gabungan dari ormas-ormas Islam ini meminta kepada lembaga antirasuah tersebut untuk menangkap dan mengadili Ahok, khususnya soal pembelian lahan rumah sakit Sumber Waras.

Tuntutan kedua yaitu agar DPRD, sebagaimana kita ketahui untuk segera melanjutkan haknya dalam mengevaluasi Ahok. Dan sesuai agenda atau misinya gabungan dari ormas-ormas Islam ini meminta DPRD segera memakzulkan mantan Bupati  Bangka Belitung tersebut. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Perang Opini, Yusril Ihza Mahendra: Saya Tidak Bicara Rasis pun Akan Diputarbalikkan Saya Rasis
• Ormas: Ada Kesepakatan Jahat Antara Pemprov DKI dengan Pengusaha Cina Soal Reklamasi?
• Salah Gunakan Wewenang Soal Reklamasi, KPK Ditantang Geruduk Pemprov DKI
• Kesimpulan Akhir Autopsi Siyono Akan Diumumkan di Jakarta
• Diautopsi, Jasad Siyono Utuh dan Tidak Berbau
• Baca! Berikut Belasan Korupsi Mega Besar yang Dilakukan Etnis Cina di Indonesia, KPK Berbuat Apa?
• Autopsi Siyono Dilakukan Hari Ini, Diperkirakan Berlangsung 6-7 Jam
• KPK Tangkap Kader Gerindra Hanya untuk Paksa Warga Jakarta Lupa Dugaan Korupsi Ahok?