Rabu, 9 Zulqaidah 1445 H / 3 April 2013 20:15 wib
4.701 views
Ketua FUI Bogor: Wali Kota Bogor Harus Pro Syariah
Rabu, 03/04/2013 17:35:02
Bogor (SI ONLINE) - Pemilihan Wali Kota Bogor akan digelar September 2013 mendatang. Saat ini beberapa kandidat baik yang berasal dari parpol ataupun jalur independen sudah mulai bergerak dan tengah menggalang dukungan untuk maju mencalonkan diri. Menurut ketua KPU Kota Bogor Agus Teguh Suryaman, masa kampanye akan berlangsung selama 14 hari, mulai dari 28 Agustus-10 September. Dilanjutkan masa tenang selama tiga hari sebelum hari pemilihan pada 14 September. Masyarakat Bogorpun dituntut harus lebih cerdas dalam menentukan pilihan agar kehidupan menjadi lebih baik.
Berkaitan hal itu, Ustadz Iyus Khaerunnas Malik sebagai tokoh ulama Bogor mengingatkan masyarakat agar memiliki pandangan Islami dalam setiap sikap atau pilihan. Menurut Ustadz yang aktif sebagai ketua Forum Umat Islam (FUI) Bogor ini kriteria calon walikota harus pribadi yang sholeh yang tahu kultur masyarakat Bogor. "Setidaknya calon walikota Bogor harus memahami 2 hal, sosiopolitik dan geopolitik kebogoran," ujarnya.
"Secara sosiopolitik, Bogor mayoritas penduduknya adalah muslim (sekitar 87,9 %) yang amat menentukan jatidiri Bogor itu sendiri. Banyak pesantren, ulama, habaib, tokoh umat baik lokal maupun nasional dan santri didalamnya. Dengan kondisi tersebut, jelas cawalkot harus paham agama dan kearifan lokal (bukan hanya nilai budaya tapi nilai agama) yang harus jadi anutan masyarakat Bogor. Jika mayoritas muslim dan banyak ulama, habaib dan santri, otomatis Bogor harus jadi yang terdepan mengusung tema penegakkan syariat Islam. Kenapa? Karena menjadi kebutuhan masyarakat," papar Ustadz Iyus.
"Dengan syariah, InsyaAllah Bogor akan berkah buat seluruh masyarakat baik dia muslim maupun bukan" jelasnya kepada Suara Islam Online.
"Kemudian secara geopolitik, kota Bogor adalah penyangga ibukota yang pada saatnya nanti sulit ada pembatasan, embarkasi dan sebagainya. Otomatis nilai-nilai buruk dan baik kota besar akan berimbas ke Bogor. Perlu kekuatan menghadapinya yaitu pendidikan masyarakat berbasis nilai-nilai agama harus disosialisasikan secara estafet. Cawalkot harus benar-benar orang pilihan, berani amar makruf nahi munkar yang sesuai dengan konstitusi apalagi agama. Harus cerdas untuk membawa Bogor lebih maju dan agamis." tambahnya.
Selain menjelaskan kriteria calon walikota, beliau juga memperingatkan kepada calon yang ada agar tidak main-main dalam urusan ini.
"Jangan maju tapi sekuler. Kalo hanya sekadar coba-coba apalagi karena ambisi jabatan yang mengandalkan uang jangan pernah mimpi menjadi walikota yang benar. Sebab FUI Bogor beserta ormas-ormas Islam bersama para ulamanya akan terus memantau, mengontrol untuk beri saran dan masukan bahkan jika melenceng kita tidak segan-segan untuk ambil sikap tegas dalam meluruskan," pesannya.
Rep: Syaiful
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
