Pendiri Wikileaks Siapkan Video Pembantaian Afghanistan

WASHINGTON ( Berita SuaraMedia) - Julian Assange, yang ditakutkan oleh Feds akan membongkar rahasia negara, menyangkal pernah memiliki dokumen-dokumen tersebut, tapi ia telah menyiapkan sebuah video dari serangan mematikan AS di  Afghanistan.

Setelah beberapa hari bersembunyi, pendiri dari website rahasia WikiLeaks tersebut telah menunjukan ke hadapan publik bahwa ia sedang mempersiapkan untuk merilis sebuah video yang diklasifikasi oleh Pentagon. Itu adalah video sebuah serangan udara di Afghanistan tahun lalu yang menyebabkan sebanyak 140 penduduk sipil tewas, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan remaja.

Dalam sebuah email yang didapatkan oleh agensi berita The Daily Beast yang dikirimkan kepada pendukung WikiLeaks di Amerika, Assange, pendiri website yang merupakan kelahiran Australian itu juga membela seorang intelijen tentara AS berusia 22 tahun yang sekarang berada di bawah tahanan di  Kuwait pada tuduhan bahwa ia membongkar video pembantaian di Irak, demikian juga dengan 260,000 telegram Departemen Negara ke WikiLeaks.

Pejabat resmi Amerika telah mengatakan bahwa mereka ingin mengetahui tentang keberadaan Assange, yang membatalkan kemunculannya Jumat lalu di Las Vegas, untuk menciutkan niatnya dari merilis informasi yang diklasifikasikan di website miliknya, yang secara nominal berbasis di Swedia dan mempromosikan dirinya sendiri sebagai sebuah sumber global dari pembongkar rahasia.

Dua minggu lalu, Assange, yang pertama terkenal secara luas sebagai seorang  hacker,  berada di kampung halamannya di Australia.

Di bulan  April lalu, website miliknya memuat salinan dari video yang diklasifikasikan oleh Pentagon video dari sebuah serangan tahun 2007 dari helikopter AS di Baghdad, dimana belasan orang terbunuh;  video itu juga dipercaya telah dibocorkan oleh seorang analis intelijen tentara AS,  Specialis Bradley Manning dari Potomac, Maryland.

Sementara menyangkal kembali bahwa WikiLeaks memiliki telegram Departemen Negara, Assange mengakui dalam email bahwa ia memiliki sebuah video dari serangan bulan Mei 2009 yang menunjukan serangan udara di desa Afghan di Garani, yang dipercaya sebagai serangan paling mematikan di Afghanistan, dalam hal kematian penduduk sipil, semenjak AS menyerang negara tersebut pada tahun 2001.

Assange menulis bahwa "Kami masih mengerjakan" persiapan untuk perilisan Video Pembantaian Garani."

Departemen Negara dan Pentagon tidak memberi komentar langsung pada pesan email Assange.

Pejabat Amerika telah mengakui di masa lalu bahwa mereka khawatir akan perilisan dari  video Garani, takut hal itu akan merongrong dukungan publik bagi kampanye militer AS di Afghanistan baik di negara itu maupun di AS sendiri. Pejabat Pentagon dibuat berang oleh WikiLeaks yang merilis video Baghdad musim semi ini.

Pejabat Negara khususnya cemas oleh potensi bahwa Assange mungkin memuat koleksi luas dari dokumen yan diklasifikasikan yang dikabarkan bahwa telah diberikan oleh Manning kepada WikiLeaks awal tahun ini.

Departmen telah mengkonfirmasi bahwa mereka melaksanakan pemeriksanaan forensik dari komputer Manning untuk mendapatkan bukti dari apa saja yang mungkin telah ia unduh.

Di dalam emailnya, Assange tidak mengkonfirmasi hubungan apapun dengan websitenya  dan Manning, menggambarkan dia sebagai "Salah satu sumber kami."

Tapi ia mengatakan bahwa Manning diperlakukan secara tidak adil—"ditahan dan dibawa ke penjara Militer AS di  Kuwait, dimana ia ditahan" tanpa persidangan.

"Manning  telah dituduh bertindak menurut hati nuraninya dan membocorkan kepada kami video pembunuhan sadis dan video pembantaian yang terjadi di  Afghanistan tahun lalu, tepatnya di Garani," Assange melanjutkan.

"Manning juga dituduh mengirimkan 260,000 telegram AS yang diklasifikasi, melaporkan pada tindakan dari Dubes AS sedang melakukan tindakan pelecehan di seluruh dunia. Kami telah membantah tuduhan tersebut, tapi AS bersikap seakan tuduhan itu benar dan kita memiliki bahan yang mengekspos pelecehan hak asasi manusia oleh pemerintah AS" Assange tidak menceritakan bahan lain apa yang mungkin ia miliki.

Pejabat AS  memperlakukan klaim Assange bahwa ia tidak memiliki email departemen negara dengan skeptisme, berpendapat bahwa ia bermain dalam permainan kata, bahwa sementara ia mungkin tidak memiliki benar-benar  260,000 telegram, ia memiliki cukup banyak dari itu.

Assange tampaknya menikmati mengejek pemerintah AS dan organisasi berita dengan informasi yang tidak selalu. Hari Jumat lalu,  WikiLeaks—yang cenderung berkomunikasi dengan dunia luar melalui  pesan Twitter menciptakan kekacauan ketika itu mengungkap  via sebuah tweet bahwa Assange telah dijadwalkan untuk muncul di sebuah konferensi jurnalis di  Las Vegas.

Pemberitahuan di Twitter tidak menyebutkan bahwa Assange telah membatalkan kemunculannya beberapa hari sebelumnya dikarenakan oleh kekhawatiran keamanan.

Penahanan Manning diketahui publik minggu lalu setelah majalah Wired mengungkap bahwa Manning telah diserahkan kepada otoritas hacker terkenal lainnya, Adrian Lamo, yang pernah melakukan kontak dengan Manning. Banyak dari bukti menentang  Manning termuat di chat log Internet yang diserahkan  Lamo kepada pihak yang berwenang..

Dalam wawancara dengan The Daily Beast pada hari Senin, Lamo mengatakan bahwa dia telah diwawancarai selama hampir 12 jam akhir pekan ini oleh penyidik dari Departemen Pertahanan, Departemen Luar Negeri, dan FBI, sementara dakwaan pidana formal sedang dipersiapkan untuk Manning. Lamo mengatakan dia termotivasi untuk menyerahkan Manning karena takut informasi rahasia yang ia berikan kepada WikiLeaks bisa membahayakan hidup dalam pemerintah Amerika Serikat dan di tempat lain.

Lamo mengatakan dia yakin bahwa Manning tidak memiliki akses ke telegram Departemen Luar Negeri yang sangat rahasia, dan bahwa Manning memiliki 260.000 telegram yang dicuri terdengar jujur.

Dalam email-nya, Assange untuk meminta uang dari pendukungnya, mengutip "kurangnya sumber daya" untuk website itu. "Silakan menyumbangkan dan beritahu dunia Anda untuk melakukannya," tulisnya. "Mendorong semua teman Anda untuk mengikuti contoh yang telah anda tetapkan, lagipula, keberanian itu menular." Lihat video on iPhone/iPad (iw/tdb) www.suaramedia.com

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Suara Media lainnya:

• ''Pembantaian Pemilu Melekat Dalam Ingatan Iran''
• Temukan Barang Berharga, Polri Akui Ditipu Gayus Mentah-Mentah
• Pasangan Bersenjata Terobos Pangkalan Vital Militer AS
• Mesir Terjebak Antara Keras Kepala Israel Dan Kecaman Dunia
• Lindungi Polisi Israel, Yahudi Terobos Makam Nabi Yusuf
• Pasukan AS Tinggalkan ''Warisan Mematikan'' Untuk Irak
• Protes Anggota Parlemen Dalam Flotilla, Politisi Jerman Didepak
• Polri Sita Puluhan Miliar Simpanan Gayus Di 'Safety Box'