Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.618 views

Tragedi Kanjuruhan, antara Fanatisme dan Represif

 

Oleh: Khusnul Khotimah, SP.

Dunia persepakbolaan kembali berduka.  Peristiwa tragis yang terjadi saat usai pertandingan sepakbola antara AREMA FC dengan PERSEBAYA dan berakhir dengan skor 2-3.  Kekalahan Arema FC dikandangnya sendiri yaitu di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang dianggap pemicu terjadinya kericuhan yang akhirnya memakan korban jiwa.  Pertandingan sepakbola yang sebenarnya adalah dunia hiburan, berubah menjadi tragedi kemanusiaan yang mengenaskan. Ratusan nyawa melayang akibat peristiwa ini.

Sebagaimana diberitakan, Jumlah korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, telah disampaikan oleh Menko PMK Muhajir Effendy. Total korban tragedi Kanjuruhan di Malang adalah sebanyak 448 orang. Jumlah tersebut merupakan data akumulasi 323 korban luka-luka dan 125 total yang meninggal di Kanjuruhan. (detikNews, 3 Oktober 2022)

Represif dan Fanatisme

Kejadian ini bermula, saat laga itu tuan rumah Arema FC menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya. Kekalahan itu menyebabkan beberapa suporter turun dan masuk ke lapangan. Petugas keamanan dari Polri dan TNI kemudian menghalau para suporter yang masuk ke lapangan itu.

Aparat kepolisian kemudian meletupkan senjata gas air mata ke arah penonton. Akibatnya massa kocar kacir menuju satu titik keluar. Penonton yang berjumlah puluhan ribu berebut keluar stadion yang hanya ada satu pintu, akibatnya terjadi desak-desakan dan akhirnya sesak nafas dan jatuh terinjak-injak penonton lainnya.

Menurut analisa beberapa pengamat sepakbola, dalam Kompas.com, 3 Oktober 2022, setidaknya terdapat lima pemicu kejadian ini, yaitu :

Pertama, Penyemprotan Gas Air Mata

Penggunaan gas air mata oleh pihak polisi adalah tindakan melanggar aturan FIFA dan dinilai menjadi penyebab kepanikan di stadion.  Polisi dinilai tidak menjalankan tugas sesuai prosedur yang seharusnya.

Kedua, Pertandingan Malam

Pertandingan yang digelar pada malam hari juga menjadi persoalan. Waktu pertandingan pada malam hari turut berkontribusi dalam terjadinya tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan. Kondisi fisik penonton yang sudah capek, memudahkan tersulutnya emosi.

Ketiga, Penjualan Tiket

Jumlah tiket yang dijual ternyata melebihi kapasitas stadion. Menurutnya, Polisi sudah menyampaikan bahwa hanya boleh mencetak 25.000 tiket, tapi kemudian panpel Arema mencetak sampai 45.000 tiket. Over capacity ini menyebabkan jumlah penonton tidak sebanding dengan kapasitas stadion, dan ini pelanggaran prosedural yang sangat fatal.

Keempat,  Fanatisme Sempit

Tragedi Stadion Kanjuruhan juga terjadi karena fanatisme sempit para oknum suporter. Pada saat pertandingan, sudah disepakati bahwa penonton hanya dari suporter Arema FC saja, dan melarang suporter Persebaya untuk hadir ke stadion. Kekalahan tim kesayangan atas lawan dikandang sendiri menyulut emosi suporter sehingga usai pertandingan langsung menyerbu ke tengah lapangan.

Kelima, Minim Edukasi Suporter

Kejadian tragedi sepakbola terus berulang sejak 1994, ketika pertama kalinya Galatama dan Perserikatan dilebur menjadi Liga Pro. Induk sepak bola tanah air (PSSI) tidak pernah memerhatikan hal-hal terkait keamanan sepak bola, salah satunya edukasi suporter.

Respon Pemerintah

Dikutip dari Tim detikcom – detikNews, Senin, 03 Okt 2022   Pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan. TGIPF ini diketuai oleh Menko Polhukam Mahfud Md. Mahfud minta Polri Segera Tetapkan Tersangka Kasus Tragedi Kanjuruhan.  Dia meminta Polri segera menyampaikan pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. Polri diminta menegakkan disiplin kepada pejabat Polri terkait tragedi yang terjadi.

Selain itu, Mahfud menyampaikan arahan kepada Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Kepada anggota TNI yang terlibat kekerasan dan. Bertindak berlebihan diluar kewenangan dalam tragedi Kanjuruhan untuk diberi sanksi.

Beliau juga menyampaikan arahan kepada pimpinan PSSI. Dia meminta panitia terkait pertandingan Arema FC melawan Persebaya yang berujung kericuhan ditindak.  Panitia penyelenggara dianggap sudah lalai sehingga menyebabkan terjadinya tragedi Kanjuruhan tersebut.

Pandangan Islam

Fanatisme adalah sikap kecenderungan yang berlebihan atas sesuatu yang disukainya.Jika fanatisme ini dilakukan maka akan menghilangkan akal sehat. Dalam Islam, fanatisme ini adalah suatu sikap yang dilarang karena akan menyebabkan berbagai persoalan, bahkan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam. 

Berkaitan dengan  kasus ini, maka jelas akibat fanatisme ini, menyebabkan banyak nyawa melayang sia-sia.  Padahal dalam Islam, nyawa seseorang sangat dihargai dan harus dijaga.  Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “ Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah ia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya”.(TQS Al Madinah:32)

Disisi lain, penerapan sistem Kapitalisme juga memberikan andil atas kejadian ini.  Penyelenggara hanya memikirkan keuntungan yang besar, dengan mencetak tiket melebihi kapasitas stadion. Hal ini tentu tindakan yang lalai atas penjagaan terhadap jiwa/nyawa.

Negara sebagai penguasa juga harus bertanggung jawab.  Negara dalam Islam berkewajiban untuk menjaga segala hal yang berkaitan dengan rakyat. Termasuk perlindungan jiwa  dan keamanan. Jika ada hal-hal yang mengancam dan membahayakan jiwa, maka negara harus melarang dan menindak tegas.  Sebagaimana hadits Rasulullah SAW: “ Imam (kepala negara) adalah penanggung jawab , ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan nya” (HR. Abu Dawud).

Dari peristiwa ini hendaknya menjadi pelajaran bagi suporter, penyelenggara, aparat keamanan, dan negara agar melakukan introspeksi diri dan melakukan perbaikan-perbaikan, agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Wallahu ‘alam bishowaab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google/detik.sport

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Jamaah masjid, siswa sekolah dan warga pelosok Garut ini kesulitan air untuk ibadah, bersuci, wudhu, memasak, minum, mandi, dan mencuci. Ayo Wakaf Sumur, Pahala Mengalir Tak Terbatas Umur.!!!...

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Syafani Azzahra, bocah yatim sejak usia tujuh tahun ini bercita-cita ingin menjadi dokter penghafal Al-Qur'an. Setamat SD ia ingin melanjutkan sekolah ke pesantren, tapi terkendala biaya. Ayo...

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Di tengah pandemi Covid-19, permintaan layanan ambulans untuk pasien dan jenazah terus meningkat. Mobil baru IDC akan disulap jadi ambulans, butuh dana 39 juta rupiah untuk biaya modifikasi....

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Menggabung keutamaan Jum’at dan Cinta Yatim, IDC akan berbagi ke Pesantren Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah Cikarang. ...

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Terlahir dengan fisik tak sempurna, Ustadz Rohmat diuji istri dan kedua orang tuanya murtad jadi korban kristenisasi. Kini ia gigih berdakwah di pelosok Lembah Ciranca Garut....

Latest News
Uganda Akan Terapkan Hukuman Penjara Yang Lama Untuk Aktivitas Homoseksual

Uganda Akan Terapkan Hukuman Penjara Yang Lama Untuk Aktivitas Homoseksual

Rabu, 29 Mar 2023 20:21

Maksimalkan Ramadhan Anda Dengan Beramal, Yuuk Berdonasi Di Berbagai Program Ulurtangan!

Maksimalkan Ramadhan Anda Dengan Beramal, Yuuk Berdonasi Di Berbagai Program Ulurtangan!

Rabu, 29 Mar 2023 16:30

Saudi Akan Izinkan Orang Asing Non-Muslim Beli Properti Di Mekkah Dan Madinah

Saudi Akan Izinkan Orang Asing Non-Muslim Beli Properti Di Mekkah Dan Madinah

Rabu, 29 Mar 2023 14:16

Kekerasan Senjata Di AS Tewaskan 'Lebih Dari 10.000' Sejauh Ini Tahun 2023

Kekerasan Senjata Di AS Tewaskan 'Lebih Dari 10.000' Sejauh Ini Tahun 2023

Rabu, 29 Mar 2023 13:14

Taliban Akan Buka Kembali Sekolah Untuk Anak Perempuan Di Tingkat Dasar Dalam Waktu Dekat

Taliban Akan Buka Kembali Sekolah Untuk Anak Perempuan Di Tingkat Dasar Dalam Waktu Dekat

Rabu, 29 Mar 2023 12:15

Wanita Iran Terancam Denda $ 6.000 Jika Melanggar Undang-undang Jilbab Baru

Wanita Iran Terancam Denda $ 6.000 Jika Melanggar Undang-undang Jilbab Baru

Rabu, 29 Mar 2023 10:40

Pembakaran Al-Qur'an Terbaru Di Denmark Tunjukkan Politisasi Kebencian Anti-Muslim

Pembakaran Al-Qur'an Terbaru Di Denmark Tunjukkan Politisasi Kebencian Anti-Muslim

Selasa, 28 Mar 2023 21:33

Sedikitnya 20 Jamaah Umrah Meninggal Dunia, 29 Terluka Dalam Kecelakaan Bus Saat Menuju Mekkah

Sedikitnya 20 Jamaah Umrah Meninggal Dunia, 29 Terluka Dalam Kecelakaan Bus Saat Menuju Mekkah

Selasa, 28 Mar 2023 17:38

Pemuda Eksis Non-Ekstremis

Pemuda Eksis Non-Ekstremis

Senin, 27 Mar 2023 23:02

“Food Estate” IKN, Proyek Demi Pencitraan?

“Food Estate” IKN, Proyek Demi Pencitraan?

Senin, 27 Mar 2023 22:54

Saat Ramadhan Dimulai, Muslim di Cina Hadapi Larangan Puasa, Pemantauan dan Penangkapan

Saat Ramadhan Dimulai, Muslim di Cina Hadapi Larangan Puasa, Pemantauan dan Penangkapan

Senin, 27 Mar 2023 17:00

Kerabat Benyamin Netanyahu Sebut Pemerintah Israel 'Promosikan Fasisme'

Kerabat Benyamin Netanyahu Sebut Pemerintah Israel 'Promosikan Fasisme'

Senin, 27 Mar 2023 16:00

Presiden UEA Ampuni Wanita Pengedar Narkoba Asal Israel

Presiden UEA Ampuni Wanita Pengedar Narkoba Asal Israel

Senin, 27 Mar 2023 15:00

Prancis Larang Penggunaan Medsos Di Telepon Staf Pemerintah Karena Masalah 'Keamanan Dunia Maya'

Prancis Larang Penggunaan Medsos Di Telepon Staf Pemerintah Karena Masalah 'Keamanan Dunia Maya'

Senin, 27 Mar 2023 14:00

Wanita Haid Baca Al-Qur’an dengan Pegang Mushaf, Bolehkah?

Wanita Haid Baca Al-Qur’an dengan Pegang Mushaf, Bolehkah?

Senin, 27 Mar 2023 13:46

Hoaks! Oralit Bantu Cegah Haus Saat Puasa

Hoaks! Oralit Bantu Cegah Haus Saat Puasa

Senin, 27 Mar 2023 12:30

Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Senin, 27 Mar 2023 11:26

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Ahad, 26 Mar 2023 16:07

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Ahad, 26 Mar 2023 15:00

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Ahad, 26 Mar 2023 14:37


MUI

Must Read!
X