19 Milisi Syi'ah Hizbullah Tewas dalam 10 Hari Terakhir di Suriah

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) -  Sumber-sumber keamanan mengatakan hari Kamis (28/11/2013) bahwa kelompok bersenjata Syi'ah di Libanon, Hizbullah, telah mengadakan pemakaman untuk 19 anggota milisi mereka yang tewas dalam pertempuran di Suriah selama 10 hari terakhir.

Sumber-sumber tersebut, yang meminta untuk tetap anonim, mengatakan pemakaman  Majd Fouad Haji Hasan, keponakan caretaker Menteri Pertanian Syi'ah Hizbullah, Hussein Haji Hasan, diadakan di pinggiran selatan Beirut Burj al-Barajneh Kamis (28/11/2013).

Sumber tersebut mengatakan Haji Hasan tewas dalam pertempuran yang sedang berlangsung antara tentara Suriah dan pejuang oposisi di sekitar kisaran Qalamoun yang mencakup Suriah dan Libanon. Mereka menambahkan bahwa tubuh petempur Hizbullah tersebut dibawa dari Suriah di perbatasan utara ke Libanon saat Kamis fajar.

Selain Qalamoun, milisi Syi'ah Hizbullah membantu pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar Al-Assad di daerah lain di seluruh Suriah, termasuk pinggiran kota Damaskus, di mana pertempuran sengit telah berlangsung selama beberapa hari terakhir.

Pada bulan Mei, Sekretaris Jenderal Syi'ah Hizbullah Hasan Nasrallah mengumumkan bahwa kelompok ini berjuang bersama tentara Suriah untuk mencegah jatuhnya rezim di tangan kelompok takfiri, istilah yang digunakan oleh Syi'ah Hizbullah dan rezim Damaskus untuk merujuk kepada para pejuang oposisi Sunni Suriah yang mencoba menggulingkan Bashar Al-Assad. (an/tds)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Islamic World News lainnya:

• Ledakan Mematikan di Gudang Senjata Libya Tewaskan 40 Orang
• Pemerintah Saudi Kaji Ulang Larangan Mengemudi bagi Wanita
• Al-Shabaab Pukul Mundur Serangan Pasukan Djibouti dan Somalia
• 500 Warga Turki Berjihad Bersama Jabhat Al-Nusrah di Suriah
• Derita Muslimin Rusia, Hingga Kitab Wirid Saku pun Dilarang
• Mujahidin Jabhah Nushrah Eksekusi Antek-antek Tentara Suriah
• Pakistan Bebaskan 3 Pemimpin Senior Taliban
• 3 Salafi Jihadi Gugur Setelah Bentrok dengan Aparat Israel