Rabu, 9 Zulqaidah 1445 H / 11 November 2015 20:45 wib
7.569 views
Rezim Suriah Bersiap Lakukan Serangan Besar-besaran di 'Segitiga Kematian'
BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Rezim Suriah yang didukung oleh Syi'ah Hizbullat telah mulai memobilisasi pasukan untuk serangan besar di wilayah segitiga yang membentang dari pinggiran selatan Damaskus ke Quneitra di barat daya dan Daraa di tenggara.
Dikenal umum di media berbahasa Arab sebagai "segitiga kematian," wilayah yang membentang ini telah menjadi fokus dari sejumlah serangan rezim, termasuk satu serangan besar pada bulan Februari yang diarahkan oleh Syi'ah Hizbullat dan Iran.
Kampanye Februari, bagaimanapun, hanya membuat sedikit kemajuan di tengah badai musim dingin berat yang menerjang wilayah tersebut.
Sekarang, berpekan-pekan setelah Rusia mulai serangan udara atas nama rezim Bashar al-Assad, pasukan pemerintah sekali lagi menyiapkan serangan di Suriah selatan, menurut sumber-sumber pejuang oposisi.
All4Syria mengutip sumber di Front Selatan yang berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Suriah mengatakan Senin (9/11/2015) bahwa rezim telah mulai menyebar "detasemen besar pasukannya untuk lebih dari satu front untuk menargetkan titik konvergensi antara tiga wilayah yang membentuk segitiga kematian (Daraa, Quneitra dan pedesaan Damaskus barat). "
Sumber tersebut mengatakan bahwa tujuan utama dari serangan ini adalah untuk merebut puncak bukit Tel al-Hara, yang direbut oleh pejuang oposisi pada bulan Oktober 2014 selama serangan di provinsi Quneitra yang berbatasan Israel.
Rusia dilaporkan mendirikan sebuah fasilitas markas pengamatan Tel al-Hara yang mengumpulkan intelijen tetangga Suriah. Pada bulan Oktober 2014, pejuang oposisi merilis sebuah video yang menunjukkan dokumen tulisan Rusia serta simbol dari Direktorat ke 6 Intelijen Militer Rusia (GRU), yang bertugas dengan sinyal intelijen.
Sumber Front Selatan, yang tetap anonim, juga mengatakan kepada All4Syria bahwa peningkatan rezim saat ini telah difokuskan pada daerah Deir al-Adas Daraa, yang terletak sebelah barat laut dari garis pejuang oposisi, serta kota Sanamayn, yang menjadi markas Divisi Lapis Baja 9 tentara Suriah.
"Rezim, Hizbullah (baca;HiLibanon dan kelompok IRGC dibantu oleh perlindungan udara Rusia sedang mempersiapkan untuk pertempuran raksasa dan ganas selama beberapa hari mendatang di 'segitiga kematian,' terutama di daerah pedesaan provinsi Daraa utara," sumber itu memperingatkan.
Sementara itu, komandan Brigade Saif al-Sham yang terkait FSA di Quneitra mengatakan kepada All4Syria bahwa "milisi Syi'ah Hizbullat dan tentara bayaran Syi'ah Afghanistan" telah "dipanggil oleh rezim ... ke beberapa lokasi di segitiga kematian dan Quneitra utara."
"Bocoran informasi menunjukkan bahwa pejuang ini berniat untuk membuka beberapa front pertempuran di saat waktu yang sama, dengan tujuan kemajuan pada salah satu dari front-front tersebut."
"Juga, mereka telah mengatur strategi Tel al-Hara sebagai tujuan utama."
Komentarnya datang setelah Rusia pada akhir Oktober mulai melakukan serangan udara di Suriah selatan, berfokus pada garis depan pejuang oposisi di luar Tel al-Hara.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan pada 29 Oktober bahwa apa yang "diyakini jet Rusia" telah melakukan serangkaian serangan di desa Tel al-Hara, Tal al-Antar, Kafar Nasij dan Tal Aqraba, yang semuanya terletak sekitar 15 kilometer sebelah timur dari garis demarkasi Golan.
Laporan SOHR muncul setelah sejumlah media pro-oposisi mengatakan mulai dari 27 Oktober bahwa serangan Rusia telah menargetkan posisi di Suriah selatan, sementara kantor berita setengah resmi Iran Fars News mengatakan serangan terjadi di provinsi Quneitra, yang perbatasan nya dengan Israel termasuk Daraa. (st/NOW)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!