Para Guru di Hong Kong Ikut Bergabung dengan Aksi Protes

HONG KONG (voa-islam.com) - Ribuan guru menerjang cuaca panas dan badai pada hari Sabtu ini berpawai melalui pusat kota Hong Kong untuk mengecam anggapan tidak adanya tindakan pemerintah dan dugaan kebrutalan polisi terhadap para pelajar yang memprotes krisis RUU ekstradisi yang sekarang memasuki minggu kesebelas.

Membawa payung untuk melindungi panas dan hujan, para guru menyusuri jalan raya utama dan meliuk-liuk di taman sambil meneriakkan "lindungi generasi pelajar berikutnya!"

Aksi Protes mereka dimulai di sebuah taman bernama Chater Garden di pusat kota Hong Kong dan direncanakan berakhir di rumah pemimpin kota yang diperangi Carrie Lam, tetapi diarahkan oleh polisi.

"Sebagai seorang guru, kita harus menunjukkan dukungan kita kepada mereka," kata Carina Ma, seorang guru bahasa Inggris sekolah menengah di usia empat puluhan yang sedang berpawai pada hari Sabtu ini.

"Jika para guru bukan panutan untuk melawan kebrutalan dan kekerasan, kita tidak bisa mengajar siswa kita dengan baik. Jadi kita harus keluar dan membela mereka."

Beberapa peserta pawai melambaikan tanda-tanda yang mereka bawa di depan polisi dan meneriakkan "Bebaskan Hong Kong!"

Guru adalah sektor masyarakat terbaru yang bergabung dengan demonstrasi meluas yang telah mengguncang wilayah Cina itu sejak awal Juni.[aljz/fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Islamic World News lainnya:

• Pelatih Jihadis Terkemuka Abu Salman Belarus Gugur dalam Pertempuran Melawan Rezim Assad di Idlib
• Titik Merah Jadi Simbol Perlawanan Warga Kashmir Terhadap India
• Saudara Pemimpin Taliban Afghanistan Terbunuh dalam Ledakan Masjid di Pakistan
• DK PBB Gelar Pertemuan Tertutup untuk Membahas Kashmir
• Milisi Separatis Selatan Yaman Mundur dari Posisi-posisi Penting di Kota Aden
• UNICEF: Anak-anak Pengungsi Rohingya Butuh Pendidikan
• Kelompok Bersenjata Muslim di Selatan Thailand Akui Bertemu dengan Pemerintah
• Presiden Trump Telpon PM Pakistan Bahas Masalah Kashmir