Jum'at, 14 Jumadil Akhir 1447 H / 5 Desember 2025 13:11 wib
126 views
Yasser Abu Shabab Tewas: Hamas Peringatkan Nasib Semua Penghianat di Gaza
GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas mengeluarkan pernyataan tegas pada Kamis (4/12/2025) setelah tewasnya gangster paling terkenal di Gaza, Yasser Abu Shabab, dengan menyebut kematiannya sebagai "takdir yang tak terhindarkan bagi siapa pun yang mengkhianati rakyat dan tanah airnya."
Gerakan tersebut memuji keluarga dan kabilah yang telah menyangkal hubungan dengan Abu Shabab dan mencabut perlindungan suku terhadap dirinya dan kelompoknya, menyebut sikap itu sebagai penghalang penting yang berdiri menghadapi upaya memecah belah persatuan internal Gaza.
Hamas mengatakan bahwa ketergantungan “Israel” pada “gerombolan yang tak dipercaya” untuk menjalankan agendanya hanya menegaskan kegagalannya menghadapi keteguhan rakyat Palestina, seraya mencatat bahwa pendudukan yang bahkan tidak mampu melindungi para agennya sendiri tidak akan dapat melindungi siapa pun yang melayaninya.
Media Israel, yang menggambarkan pembunuhan Abu Shabab di Rafah sebagai "buruk bagi Israel," melaporkan bahwa otoritas tengah “menyelidiki apakah para operatif Hamas menyusup ke wilayah kekuasaannya dan melakukan pembunuhan itu.”
Radio Tentara Israel mencatat bahwa sejumlah pejabat senior militer menentang gagasan membentuk milisi yang bekerja sama dengan “Israel” di Gaza, dengan memperingatkan bahwa “nasib mereka pasti, yaitu kematian,” sambil mengutip kegagalan eksperimen Libanon Selatan sebagai buktinya.
Pertemuan pemimpin milisi dengan Kushner
Menurut Kanal Kan Israel, Abu Shabab sempat bertemu dengan utusan AS sekaligus menantu Donald Trump, Jared Kushner pada 11 November di markas komando AS di Palestina pendudukan selatan, di mana mereka membahas peran pasukannya di wilayah-wilayah di luar kendali Hamas.
Abu Shabab, yang pernah dipenjara oleh pemerintah Gaza atas tuduhan pencurian dan penyalahgunaan narkoba, melarikan diri dari penjara setelah serangan Israel di awal eskalasi 2023, dan kemudian menjadi kepala milisi yang bekerja sama dengan penjajah Israel di Gaza.
Radio Tentara Israel melaporkan bahwa “Israel” telah memasok senjata kepada anggota milisi, banyak di antaranya merupakan senjata yang sebelumnya disita dari Hamas di Gaza, termasuk senapan Kalashnikov, sebelum dialihkan kepada milisi yang beroperasi terutama di wilayah Rafah.
Siapa Abu Shabab?
Yasser Abu Shabab dikenal sebagai pemimpin kelompok bersenjata baru yang disebut Pasukan Populer, yang beroperasi terutama di kawasan Rafah di Gaza selatan. Pasukan Populer secara luas digambarkan dalam laporan dan analisis internasional sebagai “milisi yang didukung Israel.”
Latar belakang Abu Shabab disebut mencakup aktivitas kriminal sebelumnya, termasuk perdagangan narkoba — tuduhan yang pernah membuatnya dipenjara sebelum perang meletus. Setelah dibebaskan (dan di tengah kekacauan perang), ia memposisikan dirinya sebagai pusat kekuatan alternatif bagi Hamas, memanfaatkan koneksi kabilah dan klan di tengah runtuhnya otoritas terpusat.
Di bawah kepemimpinannya, Pasukan Populer dituduh secara sistematis menjarah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, terutama truk-truk yang membawa pasokan ke Rafah dan perlintasan dekat wilayah itu. Para pengamat berpendapat bahwa penjarahan ini, serta kemampuan kelompok bersenjata tersebut untuk beroperasi — yang dilaporkan menggunakan senjata, kendaraan, dan dukungan logistik — hanya mungkin terjadi karena adanya dukungan dari “Israel”, menjadikan milisi Abu Shabab secara efektif sebagai kekuatan proxy Zionis. (MYD/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!