Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS

Liberalism

Senin, 6 Mei 2013 17:26 wib

Mass Brainwashing di Balik Miss World

Sejatinya, dibalik Miss World, semua ajang sejenis, berbagai hiburan dan tontonan yang diproduksi Barat dan para pembantunya ada udang di balik batu (hidden agenda) berupa mass brainwashing more →

Kamis, 18 April 2013 19:05 wib

Proyek Menegakkan Toleransi - Pluralisme Menghapus Ektrimisme di UIN

JAKARTA - Sebanyak 5.000 generasi muda mendapatkan pelatihan pencegahan tindak kekerasan di Indonesia dari tokoh muda Pakistan Dr. Hussain Mohi-Ud-Din Qadri. Dalam public lecture series dengan tema Pakistani Youth Role in Preventing Pro-Violence Ideology yang diselenggarakan Lazuardi Birru bersama dengan UIN Syarif Hidayatullah. Dr. Hussain Mohi-Ud-Din Qadri mengatakan sektarianisme yang muncul di negara-negara muslim seperti Pakistan dan Indonesia kerap menjadi pemicu konflik dan kekerasan di masyarakat. Oleh karena itu, perlu penyadaran bagi generasi muda untuk menghilangkan faham sektarianisme berlebihan. ?Sikap toleransi yang tinggi di antara pemeluk agama sangat penting untuk meminimalisir kekerasan yang kerap terjadi,?tegas Hussain Mohi dalam kuliah umum di hadapan 5.000 mahasiswa dan pelajar se-Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah, Kamis (18/4/2013). Menurut Hussain Mohi, negara perlu turun tangan untuk mendorong agar sikap toleransi dapat tumbuh di generasi muda sejak dini melalui berbagai perangkat yang ada termasuk Undang-Undang. ?Pendidikan karakter tolerasi harus terus di dorong oleh pemerintah terutama negara-negara yang memiliki keberagaman agama,? tambahnya. Hussain Mohi menjelaskan perlunya dialog kondusif di antara para pemimpin agama agar tercipta keharmonisan yang bisa menekan terjadinya tindakan radikalisme dan kekerasan atas nama agama. ?Di Pakistan dan negara manapun termasuk Indonesia dialog antar pemimpin agama itu sangat penting untuk menciptakan harmonisasi yang pada akhirnya bisa menekan bibit anarkisme dan kekerasan. Selain itu, saya juga menyarankan kepada generasi muda Indonesia untuk tidak mudah terpancing hasutan-hasutan yang bisa menjerumuskan mereka dalam tindak kekerasan yang merugikan orang lain,?jelasnya Sementara itu, Ketua Lazuardi Birru, Dhyah Madya Ruth SN, menegaskan bahwa telah terjadi sekitar 1.000 aksi bom bunuh diri di Pakistan dalam jangka waktu 10 tahun, dengan korban telah mencapai lebih dari 1 juta rakyat sipil. Sekitar 40 hingga 50 nyawa hilang setiap harinya karena penembakan langsung oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sementara di Indonesia sejak pasca reformasi telah terjadi 12 kali aksi bom bunuh diri dengan korban lebih dari 300 rakyat sipil. Apabila kita tidak mampu melakukan pencegahan, bukan tidak mungkin prediksi bahwa Indonesia akan seperti Pakistan dalam waktu 10 tahun akan terjadi. ?Kita semua tentu tidak mengharapkan Indonesia seperti Pakistan kini, yang jauh dari rasa aman. Untuk itu generasi muda Indonesia perlu belajar dari pengalaman Pakistan, agar Indonesia mendatang tidak menjadi seperti Pakistan kini,? ujarnya. Lebih jauh, Dhyah menjelaskan bahwa Dr. Hussain Mohi-ud-Din Qadri merupakan putera dari Muhammad Tahir ul Qadri, pendiri Minhaj-ul Qur'an International, sebuah lembaga sosial yang berpusat di Lahore, Pakistan dan hingga kini telah memiliki cabang di sekitar 100 negara. ?MQI merupakan gerakan sosial keagamaan yang aktif dalam mereformasi politik di Pakistan melalui kegiatan pendidikan. MQI telah melakukan kerja-kerja sosial dan edukasi yang luar biasa dalam menanggulangi ekstrimisme dan terorisme serta menciptakan harmoni antara masyarakat yang berbeda budaya, etnis, dan agama. Peace of Humanity Conference dan London Declaration for Global Peace and Resistance Against Extrimism yang diselenggarakan MQI telah mengecam berbagai aksi kekerasan atas nama agama,? tegas Dhyah. Untuk kinerja MQI dalam melakukan edukasi guna menanggulangi extrimisme dan terorisme tersebut, Unesco dan Ecosoc secara formal mengakui dan menganugerahkan Special Consultative Status untuk MQI atas kinerjanya dalam mempromosikan perdamaian toleransi dan harmoni antar agama. Dhyah menyatakan bahwa Indonesia dan Pakistan memiliki ikatan historis yang kuat antara lain pada masa perjuangan pra-kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan hingga kemudian aktif bersinergi dalam Gerakan Non Blok. ?Persamaan keadaan juga terjadi pada masa kini, dimana kedua negara sedang memerangi ideologi pro-kekerasan. Seperti diketahui, bahwa ideologi pro kekerasan telah menyusup dan berkembang di lingkungan generasi muda Pakistan, yang terus berupaya menjaring kader-kader baru terutama generasi muda Islam. Rentannya generasi muda terhadap ideologi pro kekerasan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti krisis ekonomi, isolasi dari lingkungan sekitar dan represi serta pengaruh internet sebagai media dalam menyebarluaskan ideologi pro kekerasan mengatasnamakan agama di kalangan muda. Hal yang relatif sama juga terjadi di Indonesia,? katanya. Sementara itu Purek II Bidang Akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. M. Mastna, MA menyampaikan bahwa pandangan-pandangan dan pengalaman-pengalaman Dr. Hussain Mohi-ud-Din Qadri sangat menarik dan patut menjadi inspirasi serta contoh generasi muda Indonesia dalam mengatasi ideologi pro-kekerasan. Pidato-pidatonya dalam memperjuangkan perdamaian di Pakistan seolah mengingatkan kita kepada Soekarno di masa muda. ?Stabilitas keamanan dan perdamaian merupakan dua sisi menarik yang harus tetap bersinergi bila ingin mencapai Indonesia yang lebih baik di masa mendatang,? tegasnya. more →

Jum'at, 5 April 2013 15:25 wib

Pancasila dan UUD 945 harga mati, kata siapa?

Syariat Islam Harga Mati yang tidak bisa ditawar. Islam tidak bisa dipisahkan dengan syariat Islam yang bersumber dari Allah dan rasulNya. Itu karena Islam adalah agama sempurna. Kesempurnaannya sebagai sebuah sistem hidup dan sistem hukum meliputi segala perkara yang dihadapi oleh umat manusia. more →

Senin, 25 Maret 2013 17:30 wib

Mengapa Kita harus Menjadikan Jakarta sebagai Kota Syariah?

Tahun 2014 sudah didepan mata. Kaum kafir sungguh menikmati rencana kemenangan dengan menaikkan status Jokowi sebagai presiden sehingga Ahok akan naik menjadi Gubernur. Lantas apa yang harus dilakukan umat Islam ke depan? more →

Rabu, 27 Februari 2013 05:39 wib

Ngawur! Label Halal dikatakan Mengekor Tradisi Yahudi

Zaim Saidi, Direktur Wakala Induk Nusantara, menyatakan Badan Halal tak Perlu Dibatasi. Tulisan ini dibuat untuk mengkritisi opini Zaim Saidi yang menolak sertifikasi halal dimana selama ini MUI menjadi satu-satunya lembaga yang berhak mengeleluarkannya. more →

Kamis, 14 Februari 2013 09:19 wib

Inilah Alasannya Mengapa Seorang Muslim Dilarang Merayakan Valentine

Setelah Pesta Tahun Baru ditiap awal tahun, kini masyarakat pun sibuk dengan 'pesta' berikutnya yang disebut dengan Valentine's Day. Bagaiamana latar belakang sejarah Valentine dan mengapa kaum muslimin dilarang merayakannya. more →

Rabu, 13 Februari 2013 11:06 wib

Parlemen Perancis Mengesahkan Perkawinan Sejenis

Kehancuran dan pemusnahan akan terjadi di daratan Eropa, bersamaan dengan disyahkannya undang-undang oleh parlemen Perancis, perkawinan sejenis. Perkawinan sejenis, bukan hanya terkutuk seperti yang pernah dialami kaumnya Nabi Luth, tetapi juga akan berdampak terhadap keberadaan umat manusia (eksisten manusia). more →

Rabu, 6 Februari 2013 17:45 wib

Demokrasi Salah Satu Jalan Setan!

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani kuno, yang dicetuskan di Athena pada abad ke-5 sebelum Masehi. Demos berarti rakyat, dan Cratos/Kratien/Kratia artinya kekuasaan/berkuasa/pemerintahan, sehingga demokrasi bisa diartikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. more →

Sabtu, 2 Februari 2013 08:40 wib

Strategi Katolik Van Lith: Meminggirkan Melayu, Membiarkan Mistik Jawa

Van Lith melakukan sekularisasi budaya Jawa, yaitu memilahkan unsur-unsur pembentuk budaya Jawa dan menyingkirkan variable Islamnya, Penolakan terhadap pengajaran bahasa Melayu juga dimaksudkan untuk mencegah masuknya pengaruh Islam, sebab bahasa Melayu identik dengan pengembangan dakwah Islam. more →

Sabtu, 26 Januari 2013 13:25 wib

Hartono Ahmad Jaiz: Ada Banjir Jenis Lain yang Lebih Berbahaya

Banjir jenis lain ini yang kami maksudkan adalah banjir berupa perusakan iman dan akhlaq yang sifatnya seperti banjir, namun kebanyakan manusia tidak menyadarinya. more →

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren