Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
16.994 views

Mereka Selalu Berada Diantara Barisan Para Pejuang

Cairo (voa-islam.com) Dalam setiap peristiwa mereka selalu hadir, dan berada di antara para pejuang. Mereka bukan hanya mengasuh, menjaga, mendidik, dan melindungi anak-anak, tetapi mereka selalu berada dalam arus gerakan besar menghadapi sebuah rezim militer.

Mereka ikut terlibat dalam gerakan dengan segala ketulusan, tanpa mengenal rasa takut, dan bersedia mengorbankan dirinya. Muslimah di Mesir berdiri diantara para aktivis Gerakan Islam.

Mereka berani menghadapi rezim militer yang sudah tua, dan tidak pernah berubah karakternya. Bengis dan tidak mengenal belas kasihan.

Betapa mereka berada diantara para aktivis Gerakan Islam, Jamaah Ikhwanul Muslimin, mereka ikut aktif melakukan aksi, berdemo, berkemah, dan berbulan-bulan  berada di tenda-tenda, serta terus bertahan dengan teriknya mata hari. Puluhan ribu Muslimah terus setia dengan kondisi yang mereka hadapi itu. Demi cita-cita, al-Islam.

Sampai datang hari yang menentukan takdir dan nasib mereka. Di mana pasukan Jenderal Abdul Fattah al-Sissi, menyerbu, menembaki, membakar, dan menghancurkan seluruh yang ada di Masjid Rabi'ah al-Adawiyah, Masjid al-Fatah, dan Nahdhah, dan menewaskan lebih 6.000 anggota Jamaah Ikhwan, dan lebih 20.000 ribu lainnya, luka-luka.

Diantara yang tewas, hampir lebih sepertiganya, adalah Muslimah. Betapa besarnya pengorbanan dan komitmen mereka pada cita-cita yang  ingin mereka tegakkan dan perjuangkan.

Muslimah di Mesir mereka bukan hanya ikut dalam arus gerakan besar, yang sekarang diperjuangkan dengan penuh kesadaran, tetapi mereka bersedia berkorban, mereka merasakan penderitaan, bukan hanya mereka menjadi korban kekejaman militer, tetapi mereka juga kehilangan anak-anak mereka, mereka kehilangan suami, kehilangan orangtua, dan kehilangan sanak-famili, yang begitu mereka cintai.

Mereka lebih mencintai Rabbnya, lebih mencintai Rasul shallahu alaihi wassalam, Kitab-Nya, dan mereka selalu menjadikan Syariah-Nya, sebagai manhaj (methode) bagi kehidupan mereka.

Bukan hanya Asmaa yang tewas oleh penembak jitu, tetapi begitu banyak Muslimah muda, yang bersedia menyerahkan hidup dan matinya, bagi masa depan dan cita-cita Islam.

Tak ada yang mereka kawatirkan tentang kehidupan mereka. Mereka tetap komit dan istiqomah, ketika hari-hari menghadapi bahaya yang mengancama mereka dengan segala bentuknya, termasuk pembunuhan secara massal, belum lama ini.

Muslimah di Mesir akan selalu menghadapi pengulangan peristiwa sejarah, seperti yang tak pernah putus-putus dalam sejarah kehidupan mereka.

Bagaimana isteri Hasan al-Banna, ditinggalkan suaminya, dalam usia suaminya masih muda 44 tahun, dan ia hanya disertai dengan anak laki-lakinya, mengantarkan jenazah suaminya (Hasan al-Banna), di tahun l948, ketika senjata seorang opsir mengakhiri hidup suaminya yang selalu menampakkan senyum kepada isterinya, dan ditakdirkan ia dapat mengantarkan jenazah suaminya, tanpa siapapun.

Aminah Qutb, menyaksikan saudaranya Sayyyid Qutb, melangkah ke tiang gantungan, dan semuanya menerima takdir itu, dan tak ada yang perlu disedihkan, dan Sayyid Qutb meninggalkan sebuah warisan yang berharga, berupa kitab-kitab yang beliau tulis, termasuk Ma'alim Fitthariq, dan Fi Zilalil Qur'an, dan sangat monumental, sampai sekarang Fi Zilal Qur'an memberikan inspirasi seluruh generasi baru yang tumbuh di seluruh pelosok dunia.

Di Palestina, Muslimah, begitu mulianya, mereka melahirkan  generasi baru yang tumbuh, dan menjadi antitesa dari musuh mereka Zionis-Israel. Sekalipun mereka menghadapi penderitaan yang tiada taranya. Tetapi, mereka tetap bersabar, tak ada yang merasa berputus-asa, dan terus berjuang bersama dengan Muslimah lainnya.

Diantara mereka bukan hanya mendidik, melindungi, menjaga anak-anak mereka, tetapi mereka bersedia mengorbankan diri mereka dengan penuh keikhlasan. Sungguh sangat luar biasa dan mulia Muslimah Palestina.

Mereka dalam usia muda, usai nikah, dan mereka rela meninggalkan suami mereka, masuk ke Tel Aviv, kemudian meledakkan dirinya diantara kerumunan penumpang bus, di sebuah shelter, dan mengakibatkan puluhan Zionis-Israel yang tewas. Mereka bukan lagi mengggendong bayi, tetapi mereka menggendong "bayi" yang bisa membunuh Zionis-Israel.

Muslimah Palestina, bukan hanya berada di garis belakang, mendidik, menjaga, melindungi, dan menyusui bayinya, tetapi mereka ikut berjuang bersama dengan para Pejuang Palestina lainnya, memanggul senjata. Mereka ikut dalam gerakan Intifadah, melempar batu ke pasukan Zionis-Israel yang sudah menjajah mereka puluhan tahun, menistakan mereka dengan sangat keji.

Mereka berada dibalik jeruji besi di penjara-penjara Zionis-Israel. Muslimah Palestina ikut dalam perjuangan, dan mereka ikut dalam arus gerakan besar berjuang membebaskan tanah air mereka yang dirampas oleh Zionis-Israel.

Betapa mereka telah berubah bukan hanya menjadi seorang ibu, tetapi mereka menjadi Muslimah yang tangguh, menyertai suaminya, saudaranya, ayahnnya, dan sahabat-sahabatnya, berjuang bersama-sama, tanpa mengenal menyerah.

Kesedihan apa saja yang diderita oleh Muslimah di Suriah? Sungguh sangat tidak terbayangkan lagi. Serangan senjata pemusnah massal, senjata kimia, mengakibatkan anak-anak, suami, ayah, dan saudara-saudara mereka semua tewas.

Kematian sepertinya tak dapat lagi membedakan. Apakah mereka ini perempuan, anak-anak, atau orang tua. Semua dengan senjata pemusnah massal itu, tewas, dan bergelimpangan seperti sampah. Lihat betapa korban senjata pemusnah massal di Suriah !!

Sudah lebih dua juta penduduk Suriah yang melarikan diri ke negara-negara tetangga.  Di perbatasan Turki, lebih satu juta warga Suriah, mereka tinggal di tenda-tenda pengungsian, sebagian besar Musliman dan anak-anak mereka.

Sungguh situasi yang sangat menyedihkan kondisi  mereke. Mereka harus berpisah dengan anak-anak mereka, suami mereka, dan orang tua mereka. Semua akibat korban perang.

Akibat kejahatan perang yang dijalankan oleh sebuah rezim yang sangat tega membunuh rakyatnya sendiri. Tak ada yang dapat dibandingkan kesedihan yang mereka alami. Tetapi, mereka tetap bertahan, dan terus menjalani kehidupan mereka di tempat-tempat yang sangat tidak layak.

Perjuangan mereka sangat luar biasa, tanpa mengenal keinginan mendapatkan balasan dari siapapun. Mereka terus berjuang ditengah-tengah kehidupan yang sangat keras.

Mereka bukan jenis Muslimah yang sekedar menjadi pesolek atau selebritis, tetapi mereka benar-benar menjadi perempuan mulia yang akan terus mengorbankan dirinya dan keluarganya dengan ikhlas dengan satu obsesi mendapatkan ridha dari Rabbnya. Amiin.

ratna m/depok.

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X