Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
18.264 views

Jawaban Cerdas Siswa SMP dari Indonesia saat Debat LGBT di Norwegia

 

Oleh: Savitry Khairunnisa*

Kemarin Fatih, putra saya pulang telat sekitar 20 menitan. Sampai rumah wajahnya tampak serius. Dia minta maaf karena pulang terlambat. Katanya di jalan dia diskusi lama dengan sahabatnya, Styrk, si anak asli Norwegia yang pintar matematika.

"Diskusi tentang apa?" tanya saya.

"This country is so sick, Bunda. The society is destroying itself," jawab Fatih.

Lalu mengalirlah ceritanya.
Awalnya bu walikelas bilang kalau hari Kamis (besok) semua murid kelas 8 di Håvåsen Skole akan menonton pertunjukan teater. Temanya? LGBT.
Sebelum bercerita tentang sinopsis pertunjukan itu, bu walikelas melontarkan pertanyaan, "Bagaimana pendapat kalian tentang LGBT? Siapa yang tidak mendukung?"

Fatih jadi anak pertama yang tunjuk tangan. Diikuti 5 anak lainnya; dua di antaranya muslim. Seisi kelas langsung mengernyitkan dahi. Keberanian Fatih untuk tanpa ragu menyatakan tidak mendukung LGBT adalah hal aneh buat mereka.

Bu walikelas melanjutkan, "Kalau saya sangat mendukung. Karena LGBT adalah hak setiap orang untuk mengekspresikan orientasi seksualnya. Mereka yang menyatakan 'come out' sebagai LGBT adalah orang-orang yang berani. Reza Aziz, kenapa kamu tidak mendukung LGBT?"

Fatih menjawab, bahwa first of all, menjadi pelaku dan pendukung golongan itu dalam Islam adalah sangat dilarang. Dia patuh pada ajaran agamanya. Dia nggak membenci orang secara pribadi, tapi perilakunya yang menyimpang itu yang tidak bisa dia dukung.
Yang kedua, menurutnya orang menjadi pelaku LGBT karena pilihan, bukan karena terlahir seperti itu.

Bu walikelas menyanggah, bahwa ada bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa LGBT itu adalah masalah gen. Dengan kata lain, ada orang yang terlahir dengan kecenderungan seperti itu.

Fatih melanjutkan, bahwa mungkin memang ada orang yang terlahir demikian, tapi itu berarti ada kelainan di dirinya. Dan itu bisa diterapi, bahkan disembuhkan.

Hadidja, teman Fatih asal Chechnya, menambahkan, bahwa menurutnya LGBT itu tidak normal.
Styrk dan Ward yang juga satu kubu dengan Fatih mengangguk-angguk.
Zacharias yang keturunan Irlandia menimpali, LGBT itu penyakit yang cepat menular meski kelihatannya tidak berbahaya.

Saya mendengarkan dengan antusias.

Fatih juga sempat diserang dengan pertanyaan, bagaimana kalau ternyata anakmu LGBT?
Fatih menjawab (dengan pertama mengucap na'udzubillaahi min dzaalik), bahwa dia akan membawa anaknya untuk terapi sampai sembuh. Dia yakin bahwa pelaku LGBT itu sebetulnya bisa disembuhkan, asalkan mereka mau sembuh.

Sementara di kubu sebelah, anak-anak mantap dengan argumen senada: LGBT adalah bentuk kebebasan berekspresi. Para pelakunya harus diperlakukan sama dengan yang bukan LGBT (alias orang normal).

Dari argumen ini Fatih bertanya balik, "Berarti menurut kalian pelaku LGBT itu nggak normal, dong? Anak yang punya 2 ibu atau 2 bapak, kemudian mereka tau bahwa orangtuanya itu meminjam rahim / sel sperma orang lain untuk bisa hamil. Jadi siapa bapak / ibu mereka yang sebetulnya?"

21 anak, semua terdiam.

Di akhir diskusi, bu walikelas menyimpulkan bahwa mereka semua harus saling respek pada apapun pilihan / keadaan setiap orang. Selagi yang bersangkutan tidak melanggar hak orang lain dan tidak melanggar hukum, maka mereka harus bisa bertoleransi dengan perbedaan.

***

Diskusi seru antara saya dan Fatih setelah itu jadi panjang, dan berlanjut hingga saat makan malam.

Tapi intinya, saya terkagum dan bangga pada Fatih. Dia bukan saja minoritas dari segi ras maupun agama, tapi juga prinsip hidup yang berbeda tentang menyikapi LGBT. Despite all that, dia berani jadi pioneer untuk menyuarakan pendapatnya, dengan argumen yang menurutnya ada dasar yang kuat.

Nak, beginilah masyarakat di zamanmu sekarang. Waktu Bunda seumurmu, diskusi kelas sebatas urusan pelajaran. Apa yang terjadi di masyarakat saat itu, belum menjadi concern para guru dan murid. Yang penting nilai akademis bagus; syukur-syukur bisa juara kelas.

Zaman sekarang memang beda. Fatih cerita, bahwa kemarin itu waktu 45 menit habis hanya untuk memberi kesempatan anak-anak untuk berdebat menyatakan pendapat mereka. Bu walikelas sampai nggak sempat menjelaskan sedikitpun tentang pertunjukan teater.

Perdebatan seperti ini bagus untuk membuka cakrawala berpikir. Jangan pernah kita menganggap remeh jalan pemikiran anak-anak. Karena bisa jadi mereka punya ide dan pemikiran yang lebih tajam dan bijak dibandingkan kita generasi orangtuanya.

Kembali ke soal LGBT, bukan cuma di Norwegia yang memang serba liberal, di negeri mayoritas muslim pun keadaannya kurang lebih 11-12. Sepertinya hampir tiap hari kita dihadapkan pada berita betapa masifnya pengaruh buruk perilaku kaum Nabi Luth ini. Benar-benar mengerikan. Bukan cuma rokok dan mirasantika yang membunuhmu, virus bernama LGBT bahkan sampai membunuh orang lain. Astaghfirullah... Tsumma na'udzubillaah!

Nggak pernah bosan rasanya saya mengulang lagi; bahwa kita tidak boleh menyerahkan begitu saja pendidikan anak kepada sekolah, sebagus apapun sekolahnya. Sampai kapann pun, selagi anak masih dalam usia sekolah, tugas orangtua sebagai pendidik utama anak masih harus kita pegang.
Ketika anak sudah berani menyampaikan di depan umum apa yang menurutnya adalah kebenaran dengan adab yang baik, di situ orangtua bisa mulai bernafas lega. At least we're raising our children the right way. (rf/voa-islam.com)

*Penulis adalah seorang Ibu yang saat ini tinggal di Norwegia bersama suami dan putranya yang bernama Fatih.

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X