Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
11.744 views

Dialog Terbuka Salafiyun 'Mendudukkan Jihad & Terorisme' Jauh dari Ilmiah

(Komentar Peserta Dialog Terbuka “Mendudukkan Permasalahan Jihad dan Terorisme” Tanggal 29 September 2011 di Gedung IPHI Surakarta

Oleh: Uwais Abdullah, Lc.
Direktur Ma’had Tahfizhul Qur’an At-Taqwa Sukoharjo

Tidak seperti biasanya, kalangan “Salafiyun” akhir-akhir ini mulai berani unjuk gigi. Mereka yang selama ini selalu mendapat sorotan publik karena tidak berani berdialog dengan pihak lain dengan alasan tidak mau bermajelis dengan ahlul bid’ah, kali ini dengan beberapa alasan berani menantang “Dialog Terbuka.” Terlebih lagi sang moderator acara tersebut mengklaim acara tersebut sebagai dialog terbuka yang ilmiah. Benarkah demikian?

Jauh panggang daripada api! Para audiens merasa janggal bila acara tersebut diklaim sebagai dialog terbuka dan ilmiah. Pasalnya dari susunan acara hingga penetapan pematerinya, sama sekali tidak mencerminkan suasana dialog yang ilmiah dan terbuka. Nampak jelas bahwa panitia tidak siap berdialog dengan pihak lain.

Pasalnya, susunan panitia, moderator dan pematerinya, semua hanya dari kalangan internal Salafiyun. Sehingga terkesan bahwa para audiens dipaksa untuk mendengarkan doktrin-doktrin yang mereka lontarkan. Dengan kondisi yang demikian ini, maka ‘kekuasaan penuh’ berada di tangan Salafi. Sudah barang pasti, apabila ada pertanyaan yang akan menyudutkan ataupun mengkritisi pihak Salafi, maka dengan mudah dipalingkan oleh sang moderator. Terbukti ada beberapa pertanyaan yang tidak dijawab di antaranya pertanyaan seorang audiens: “Apakah Ustadz Abu Bakar Ba’asyir adalah Khawarij?”

Banyak kekecewaan yang muncul di kalangan audiens terkait dialog yang lebih tepatnya disebut “dialog non-ilmiah” itu, terutama menyangkut otoritas mutlak dalam seluruh sesi dialog. Sehingga salah seorang audiens melontarkan kritik tajam, “Kalau acara ini dialog terbuka dan ilmiah, mengapa pembicaranya dari kalangan Salafi semua? Mengapa tidak ada kelompok lain seperti JAT, MMI, atau HTI yang dilibatkan dalam dialog, supaya ada pembanding?”

Menanggapi kritikan ini sang moderator tak dapat mengelak. Ia pun berkilah, “Sebenarnya panitia telah berusaha mengundang seluruh ormas-ormas Islam untuk mengadakan dialog terbuka saat ini.”

Apologi ini bernuansa dusta dan tidak fair, karena berbeda dengan kenyataannya. Mereka berbohong dan tidak secara “jantan” mengundang pihak-pihak yang mungkin akan berseberangan dengan pemahaman mereka.

Argumen Dogmatis

Pada hakikatnya apa yang mereka sebut dengan “dialog terbuka dan ilmiah” pada saat itu hanyalah pemaksaan opini kepada audiens bahwa apa yang mereka paparkan adalah satu-satunya kebenaran yang harus diterima. Sebagai narasumber utama, berulangkali Ustadz Dzulqarnain bertindak gegabah, mengatakan perihal jihad yang diklaim ijma’ ulama (tidak ada silang pendapat di kalangan para ulama). Beliau menyatakan, “Para ulama sepakat bahwa jihad terbagi menjadi dua yaitu hujumi dan difai.’ Para ulama tidak ada silang pendapat dalam perkara ini”.

Padahal faktanya, para ulama berselisih pendapat dalam perkara tersebut. Dr Abdurrahman bin Abdirrasyid dalam buku beliau “Al-jihad Walilatun min Wasailid Da’wah” menjelaskan perbedaan pendapat dalam masalah tersebut. Ini adalah bukti ketidakjujuran akademik dan ketidaktelitian pemateri terhadap tulisan-tulisan para ulama.

Selama mengikuti acara tersebut secara saksama selama dua jam, dapat disimpulkan bahwa acara “dialog terbuka” tersebut sebenarnya hanyalah pemaksaan opini kepada audiens agar mau mengikuti pendapat mereka. Padahal apa yang mereka kemukakan hanyalah salah satu dari sekian banyak pendapat yang dikemukakan oleh ulama yang mu’tabar. Namun itu dianggap satu-satunya kesepakatan ulama. Acara dialog hanya berkisar antara moderator yang Salafi dan pemateri yang Salafi, sedangkan tanya jawab untuk audiens secara umum hanyalah setengah jam. Alokasi waktu ini tidak sesuai dengan yang tertera di pamflet yang mereka sebarkan.

Walhasil, kita semua berharap agar panitia penyelenggara acara berani mengundang narasumber dari kelompok lain bila menggelar acara dialog terbuka di kemudian hari. Atau, jika ada ikhwan dari kelompok lain yang menggelar acara serupa dengan mengundang ustadz Salafiyun, semoga mereka siap sedia untuk dialog satu forum secara fair. [voa-islam.com]

Berita Terkait:

  1. Dialog Terbuka Terorisme Salafiyun: Mengatasi Masalah dengan Masalah Baru.
  2. Dialog Terbuka Salafiyun 'Mendudukkan Jihad & Terorisme' Jauh dari Ilmiah.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X