Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.590 views

Hindari “Setan Gepeng” Saat Mendidik Anak

 

Oleh: Desi Wulan Sari, M.,Si.

 

Keresahan para orangtua semakin terlihat kala mereka mulai mendidik anak-anak zaman now. Anak-anak milenial yang lahir dengan tekhnologi yang sudah canggih harus berdaasaptasi dengannya. Terasa berbeda cara pengasuhan orangtua dulu dengan orangtua sekarang. Bebannya pun terasa lebih berat saat ini, karena lingkungan telah mampu membentuk kepribadian anak dengan apa yang disukainya.

Faktanya banyak ruang interaksi anak, membuat orangtua bukan lagi pendidik tunggal atas mereka, tetapi banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya karakter dan kualitas generasi kita hari ini. Lihatlah betapa banyak media teknologi yang bertebaran seperti akses internet, Handphone, TV, game online, dan teknologi sejenis lainnya. Iinilah yang disebut “setan gepeng” dalam kehidupan anak-anak dan orang dewasa.

Interaksi anak-anak yang berlebihan terhadap “setan gepeng” menjadi tanda tanya buat kita, apakah yang mereka cari dari semua gadget itu?

Bisa jadi anak-anak merasa bahagia dengan dunianya tersebut. Sebaliknya para orangtua merasa prihatin dan khawatir, bagaimana anak-anak mereka akan tumbuh, berkembang dan menjadi karakter yang tidak diharapkan. Karena sesungguhnya apa yang anak-anak rasakan seperti kebahagiaan, kesenangan yang dirasakan mereka sebatas semu belaka.Bisa jadi hal tersebut dilakukan karena ingin lari dari persoalan, tidak mendapatkan kasih sayang di rumah, bahkan tidak mendapatkan pendidikan yang baik dari orangtua.

Jangan lupa juga bahwa sistem sekuleris dan liberalis yang diadopsi hari ini telah banyak berkontribusi atas kerusakan moral, kesedihan, kekecewaan dan kemunduran sebuah generasi. Generasi yang tidak memiliki visi hakiki untuk membangun sebuah peradaban gemilang. Padahal anak-anak kita berhak mendapat kebahagiaan dan kecemerlangan hakiki dalam dirinya sendiri. Lalu apa yang harus kita lakukan demi mewujudkan kualitas anak sesuai harapan?

Stop “Setan Gepeng”

Kunci Kebahagiaan anak adalah orangtua. Bagaimana orangtua membersamai anaknya dengan mendidik, mendampingi dan mengisi pemikiran, memberi pemahaman serta  pendidikan sejak usia dini menjadi prioritas utama. Dan orangtua yang mampu memberikan pendidikan tersebut adalah orangtua yang belajar dan berilmu dalam mengasuh anak.

Dalam Islam, Rasulullah saw telah mengajarkan umatnya bagaimana cara mendidik anak yang tepat. Mendidik dengan cara Islam menjadi satu-satunya cara agar dapat memebantuk kepribadian anak yang bahagia, cerdas, dan cemerlang. Tidak memisahkan antara agama dengan kehidupan membuat pendidikan semakin sempurna lahir dan bathin.

Terlebih di zaman yang serba canggih teknologi, informasi dan tayangan media bebas berseliweran. “Setan gepeng” sebagai penyebab utama kerenggangan hubungan antara orangtua dan anak menjadi penghalang terbesar saat ini. Ketidakhadiran orangtua disamping anaknya menjadi kekosongan yang tergantikan oleh para setan gepeng ini. HP, TV, komputer, internet, games dsb. semua itu harus dibatasi dan dijauhkan dari anak. Dengan konsekwensi orangtua harus berkomitmen melakukan perubahan dengan melakukan pendampingan secara sungguh-sungguh karena Allah ta’ala.

Maka perlu memberi pemahaman kepada anak bahwa:

1. Anak dibolehkan menguasai tekhnologi tapi bukan “DIKUASAI” tekhnologi.

2. Anak harus dibekali literasi digital.

3. Apakah ada kerugian bagi anak jika tidak berinteraksi dengan “setan gepeng”?

Teringat pembelajaran Abah Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari tentang langkah-langkah bijak menjadi orang tua betulan, bukan orangtua keberulan, salah satunya tentang mengatasi “setan gepeng” dalam kehidupan anak dengan konsep 3D, yaitu:

1. Dibutuhkan, akan diijinkan kapan saja selama hal itu dibutuhkan untuk sesuatu yang terkait dengan sekolah atau mencari info PR/pelajaran.

2. Didampingi, membuka/menonton/bermain gadget harus di area publik, sepengetahuian dan seijin orangtua agar dapat didampingi jika ada konten-konten yang tidak sesuai dengan usia ataupun tidak mendidik dapat terhindar dari anak-anak.

3. Dipinjamkan, selama usia anak-anak belum mencapai 18 tahun (idealnya) anak-anak tidak punya hak atas kepemiliikan gadget. Semuanya adalah milik orangtua dan hanya dipiinjamkan untuk sang anak. Kenapa 18 tahun? Di usia tersebut anak-anak sudah mampu bertanggung jawab atas hak dan kewajibannya.

Maka saatnya orangtua menjadi smart dan penuh ilmu saat mengasuh anak. Karena abnak adalah anugerah dan aset bagi agama dan bangsa. Hanya Islam Kaffah yang mampu mewujudkan orangtua smart dan generasi cemerlang dengan segala fasilitas pendidikan terbaik yang diberikan dari negara tanpa beban biaya sepeserpun, generasi yang berkepribadian Islam sebagai pencetak peradaban. Wallahu a’lam bishaawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X