CILACAP, muslimdaily.net - Dari dalam Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih di Pulau Nusakambangan,  ustadz Abu Bakar Ba'asyir mengatakan bahwa "Jika anda mampu, maka  berjihad di Suriah lebih afdhol daripada Haji dan Umroh saat ini".  Ustadz Ba'asyir juga menyambut baik sejumlah aksi mendukung jihad di  Suriah, meski hanya dengan bersuara. 
Ditemui 16 pembesuknya pada  Selasa siang 25/06, pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki ini  menceritakan banyak hal tentang Syiah, Konflik Suriah, Pancasila dan  Kasus Pelatihan Militer di Aceh.
Dengan gamis dan peci putih  serta kacamata khasnya, Abu Bakar Ba'asyir terlihat sehat meski mengaku  sedang menjalankan puasa bulan Sya'ban bersama sejumlah napi kasus  terorisme lainnya, seperti Abdurrahim Thoyyib, Heri Kuncoro, Mustaqim  dan Abu Irhab.
Menyinggung kembali Kasus Pelatihan Militer di  Aceh, menurut ustadz kelahiran 17 Agustus 1939 itu tidak ada yang salah  secara Syariat. Karena berlatih militer menurut ustadz Ba'asyir adalah  "menjalankan perintah Allah, yaitu syariat I'dad". Untuk itu ustadz  Ba'asyir meminta kepada kaum Muslimin untuk melakukan protes keras ke  Mahkamah Agung (MA) yang telah menyebut pelatihan militer di Aceh adalah  kegiatan terorisme. 
Selain itu, ustadz Ba'asyir juga bercerita  bahwa beberapa hari lalu ia kedatangan dua ulama yang mengaku dari  Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang mengajaknya berdialog tentang  Pancasila. Ustadz Ba'asyir tidak mengatakan siapa kedua ulama tersebut,  namun ia mengatakan kedua ulama itu memintanya untuk mengubah  pandangannya tentang Pancasila.
Menurut ustadz Ba'asyir, kedua  ulama dari MUI itu mengatakan kepada dirinya bahwa Pancasila tidak  bertentangan dan sudah sesuai dengan Syariat Islam. Namun ustadz  Ba'asyir keukeuh pada pendiriannya bahwa Pancasila tidak sejalan dengan  Syariat Islam.
Meski saat ini ustadz yang mempunyai lebih dari 20 cucu ini ditahan di penjara dengan keamanan super maksimum, namun dirinya tetap bersyukur dan mengaku bisa lebih bertaqarub (dekat) dalam beribadah kepada Allah. Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) ini merasa bersyukur karena kondisi Lapas Pasir Putih lebih bagus dan udaranya lebih segar daripada saat di Rutan Mabes Polri Jakarta.



							
							
							


