Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.916 views

Untuk ‘’Wong Cilik’’ Anies Menata Jakarta

Tony Rosyid

(Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)

Pro "wong cilik" itu tidak harus berpenampilan ndeso, blusukan, pakai sandal jepit, lempar-lempar bingkisan, "andum" sertifikat atau bagi-bagi sepeda.

Pro "wong cilik" itu tidak harus pamer kata "kami pro wong cilik". Gak harus bengak-bengok dan bilang: "kami partainya wong cilik".

Pro "wong cilik" itu BBM murah, listrik murah, Tol juga murah. Ora mahal.

Pro "wong cilik" itu tidak ada impor, kecuali terpaksa. Gak over load dan ugal-ugalan. Kasihan para petani, hasil pertanian kurang laku dan petani pada susah. Mereka itu "wong cilik".

Pro "wong cilik" itu tidak menyusahkan petani.

Pro "wong cilik" itu punya empati kepada mereka yang hidup di kawasan kumuh, bukan menggusurnya, tapi menata dan merapikannya.

Pro "wong cilik" juga tidak rela melihat para nelayan kehilangan mata pencaharian karena proyek "reklamasi". Bukan malah mendukungnya.

"Wong cilik" iku sopo? Ya petani, nelayan, tukang ojek, pedagang kaki lima, warga yang tak punya tempat tinggal alias "ngontrak", anak-anak yang orang tuanya gak mampu membiayai sekolah mereka, keluarga yang hidup di kawasan kumuh, warga yang kesulitan biaya ketika sakit dan para pengangguran yang kalah bersaing dengan tenaga-tenaga kerja dari China. Mereka bukan "komoditas politik". Bukan barang jualan kampanye. Bukan alat pencitraan. Mereka adalah warga negara yang riil adanya. Pro "wong cilik" berarti berpihak kepada mereka, buat program nyata untuk mengatasi problem mereka,  berada di pihak mereka ketika mereka dipinggirkan.

Pro "wong cilik" itu suatu tindakan. Bukti nyata yang bisa dirasakan oleh mereka yang disebut "wong cilik". Tidak sesaat, dan hanya musim kampanye. Tapi konstan, terus menerus, untuk jangka panjang.

Pro "wong cilik" itu kebijakan yang menguntungkan buat hidup mereka, dan masa depan mereka. Pro "wong cilik" itu memberi ruang buat mereka agar berkesempatan hidup layak dan punya harapan masa depan.

Pro "wong cilik" itu berpihak pada mereka ketika mereka tergusur karena menjadi pihak yang lemah. Pro "wong cilik" bukan berhadap-hadapan dengan 'orang besar". Tetapi, memastikan "wong cilik" tidak jadi korban kesewenang-wenangan "orang besar". Pro "wong cilik" itu memberi keadilan bagi mereka yang tidak mampu mengupayakan keadilan bagi dirinya sendiri karena keadaan dan posisinya yang lemah. Itulah pentingnya penguasa dihadirkan.

Anies hadir di Jakarta, dipilih untuk mengurus warga Jakarta. Diantara tugasnya memastikan keadilan itu merata. Jakarta tidak boleh hanya dinikmati oleh mereka yang makmur, tapi juga untuk mereka yang sedang berjuang memperbaiki nasib hidupnya.

Pro "wong cilik" itu ikhtiar memperjuangkan keadilan bagi mereka. Mengupayakan kesetaraan dalam semua aspek kehidupan warga. Urusannya pada kerja cerdas, kerja keras dan kerja terarah. Tidak ada hubungannya dengan penampilan, apalagi pencitraan.

Pro "wong cilik"" sama sekali tidak ada kaitannya dengan wajah, mimik, gaya bicara, model berjalan dan pola berpakaian. Tidak soal jika seorang gubernur berpakaian layak untuk menjaga etika, kehormatan dan formalitas jabatan. Tapi hati, pikiran dan tindakannya tetap untuk mereka yang perlu diperjuangkan. Mereka adalah "wong cilik'.

Hati artinya rasa. Seorang pemimpin mesti bisa merasakan problem yang dihadapi rakyatnya. Hati tukang becak, pedagang kaki lima di Tanah Abang, tukang ojek di jalan Thamrin dan nelayan di kawasan Pantai Utara. Mereka butuh nafkah untuk melanjutkan hidup bagi keluarganya. Anies lindungi mereka, kasih ruang untuk mereka mencari nafkah. Meski dihujani kritik dan sejumlah stigma. Anies hadapi, karena ini risiko keberpihakan dan berjuang untuk keadilan. Anies harus berhadapan dengan pengembang reklamasi demi nelayan di Pantai Utara yang terancam mata pencahariannya.

Pikiran itu gagasan. Rumah DP 0%, kampung aquarium, "Lingko" sebagai program transportasi terintegrasi, Ok Oce, dan sejenisnya adalah buah pikiran yang menyediakan ruang bagi "wong cilik" untuk tumbuh dan berkembang mengejar kesataraan hidup. Nampaknya, Anies serius mengerjakan ini. Hasilnya sudah mulai dirasakan warga Jakarta.

Jadi, pro "wong cilik" itu mesti dilihat buktinya dalam satunya hati, gagasan, narasi dan tindakan yang hasilnya bisa dirasakan langsung oleh "wong cilik". Dan hasil itu mesti terukur. Dalam setahun, Anies nampak memberi bukti awal yang cukup meyakinkan. Masih ada waktu empat tahun lagi. Rakyat, khususnya yang hidup di Jakarta, sedang dan terus menunggu bukti selanjutnya. Bagaimana gebrakan Anies untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan di Jakarta ini di empat tahun kedepan?  Di hati, pikiran, tangan dan keberanian Anies "wong cilik" Jakarta sedang penuh harapan. [PurWD/voa-islam.com]

 

Jakarta, 18/10/2018

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Opini Redaksi lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X