Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.050 views

Penulis Prancis Kritik Sudut Pandang Seniman Indonesia

Hidayatullah.com--Penulis asal Prancis, Jean Couteau mengkritik sudut pandang seniman Indonesia yang melihat dunia dari Kacamata Barat. "Seni rupa kontemporer khas China dan India begitu diapresiasi. Identitas lokal tumbuh di lahan global, namun apa yang terjadi di Indonesia justru sebaliknya," katanya di Surabaya, Sabtu.

Ia mengungkapkan hal itu saat berbicara dalam simposium internasional tentang budaya urban bertajuk "The 2nd International Symposium, Urban Studies: Arts, Culture, and History" yang digelar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Dalam simposium yang juga menampilkan peneliti Jawa, Romo Koentoro Wirjomartono, dan periset pustaka dari Belanda, Freek Colombijn (Vrije University), ia mengatakan prediksi McLuhan tentang "Global Village" atau "World City" tidak berlaku untuk budaya.

"Budaya itu tidak mudah menjadi global. Faktanya, apa yang terjadi di Eropa dan di Indonesia justru terbalik," ucapnya menegaskan.

Di Eropa, seni komtemporer menghadirkan seni rupa lokal dalam konteks kekinian, seperti seni rupa kontemporer khas China dan India.

"Tapi, apa yang terjadi di Indonesia justru sebaliknya, karena 80-90 persen seni rupa di Indonesia mengkonstruksi diri dengan ikon-ikon dunia modern kapitalis," paparnya.

Penulis Prancis yang lebih fasih berbahasa Indonesia dibandingkan dengan Bahasa Inggris itu menilai, seniman seni rupa di Indonesia hanya bisa melihat dunia dari kacamata barat.

"Kalau pun ada ikon lokal yang digunakan hanyalah sebagai pelengkap, sampingan dari objek global yang diutamakan. Anda, sebagai bangsa Indonesia, akan kehilangan ikon-ikon lokal, karena dilahap kapitalisme jika tak mau mengganti kacamata itu," tuturnya.

Senada dengan itu, periset pustaka dari Belanda, Freek Colombijn, mengaku prihatin dengan ruang atau tempat publik dan ikon-ikon publik setempat di Indonesia yang tak mengindahkan simbol-simbol.

"Di Indonesia, bendera yang dibawa pejuang juga dibuat dari beton. Di AS, Singapura, bendera itu bendera biasa yang diganti jika kusam. Ia akan selalu hidup, karena ada sesuatu yang hidup dan berganti, sehingga simbol lokal itu tidak kaku, namun berfungsi sebagai pengingat sejarah," katanya.

Pandangan pakar dari Prancis dan Belanda itu dibenarkan Koentoro Wirjomartono yang tampil dengan mengajak para pakar sajen dan karawitan FIB Unair untuk mengiringi dirinya saat memberikan materi.

"Lupa itu sumbernya. Kita sering amnesia bahwa kearifan lokal atau jati diri ini yang harus dijaga. Bukan pasar yang harus dijaga untuk menyokong seni, budaya dan sejarah," ujarnya menjelaskan. [ant/www.hidayatullah.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Hidayatullah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X