WASHINGTON (voa-islam.com) - Militer Amerika Serikat (AS) akan memperluas rute pasokan Asia Tengahnya untuk perang di Afghanistan, khawatir rute yang melalui Pakistan dapat membahayakan akibat hubungan AS-Pakistan memburuk, demikian laporan surat kabar The Washington Post edisi akhir pekan.

Mengutip para pejabat Pentagon yang tidak disebutkan namanya, surat kabar itu memberitakan bahwa pada tahun 2009, AS mengirimkan 90 persen kargo militernya melalui pelabuhan Karachi, Pakistan, dan kemudian melalui daerah pegunungan menuju Afghanistan.

Kini hampir 40 persen dari kargonya yang tiba di Afghanistan dikirim melalui utara dengan menggunakan jalur kereta api dan rute jalan Asia Tengah yang Pentagon sebut Jaringan Distribusi Utara, kata laporan surat kabar itu.

Militer mendesak untuk menggunakan jaringan utara sebanyak 75 persen pada akhir tahun ini,kata koran itu.

Selain itu, pemerintah AS akan merundingkan perjanjian-perjanjian perluasan rute itu dengan Kazakhstan, Uzbekistan dan negara-negara lain yang akan memungkinkan pengiriman pasokan-pasokan tambahan ke zona perang Afghanistan, kata surat kabar itu.

AS juga akan meminta izin bagi kendaraan-kendaraan dan peralatan yang ditarik dari Afghanistan saat militer AS bersiap-siap menarik sepertiga dari pasukannya pada September 2012, kata surat kabar itu.

Presiden AS Barack Obama bulan lalu mengumumkan bahwa 10.000 tentara AS akan meninggalkan Afghanistan tahun ini dan semua 33.000 perseonil yang dikirim akhir tahun 2009 akan dipulangkan pada musim panas mendatang, sehingga AS masih masih menyisakan sekitar 65.000 personil militernya di Afghanistan.

Kini ada sekitar 150.000 tentara asing di Afghanistan termasuk sekitar 99.000 personil dari AS. Obama mengindikasikan serangkaian penarikan pasukan sampai pasukan Afghanistan dapat bertanggungjawab jawab atas keamanan negaranya tahun 2014.
(up/ant)